-Kang Minhee-

3.7K 365 63
                                    

Lalisa ft. Minhee pdx 101

Kang Minhee pdx 101

Kang Minhee pdx 101

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Lovely Brother-

Kakak-adek zone ye. Jangan harap ada pacarannya;)

Eh ini kalo ga salah, waktu itu ada yang request Lisa sama Minhee pdx 101, ini requestannya udah terkabul:v

_______________________

"Lis, lo napa dah?" Rosè kesel sendiri ngeliatin Lisa yang daritadi kaya cacing kepanasan.

Lisa noleh, "Itu... Gue lupa, tadi gue sebelum kumpul hp udah turn off-in hpnya atau belom."

Rosè nepuk jidatnya, "Dasar pikun lo. Yaudah sana ke ruang guru (kaya nama aplikasi apa gitu ya:<) terus minta pinjem hp lo bentar."

Jadi, di sekolah Lisa, aturannya tuh hp harus di kumpul di kotak wadah yang udah disediain, terus pas bel masuk, kotaknya di kumpul ke ruang guru, dimasukin ke loker hp siswa.

"Yaudah, ayo temenin gue." Lisa narik-narik tangan Rosè ga nyantai.

"Heh pelan jir! Lo mau gue jatoh?!" Pada akhirnya mah Lisa tetep aja narik-narik Rosè ga nyantai ke ruang guru sma.

-
-
-

"Permisi sir, saya mau pinjem hp saya, tadi kayanya saya lupa turn off-in sir." Kata Lisa setelah ketok pintu ruangan guru.

"Yaudah, ambil itu di loker hp 12 mipa 1." Bales sir. Yunho, wali kelas 12 Mipa 1, kelas Lisa.

Lisa pun masuk, ngambil hpnya, terus keluar dari ruang guru buat ngecek hp.

"Tuh kan, belom gue turn off-in." Gumam Lisa. Dia baru aja mau turn off-in hpnya, tapi tiba-tiba ada nomor ga dikenal yang nelpon dia.

Lisa ngerutin alisnya, "Ini siapa dah? Je, lo tau ini nomor hp siapa ga?"

Rosè merhatiin nomor hp yang nelpon Lisa, terus ngegeleng. "Gatau, tapi angkat aja Lis. Siapa tau penting 'kan?"

Lisa ngangguk terus ngangkat telpon dari nomor ga dikenal itu.

"Halo?"

"..........."

"Ah, iya pak. Saya anak perempuannya."

".........."

Brak!

"Lisa!" Kaget Rosè pas liat Lisa ngejatohin hp Iphone Xnya ke lantai.

Rosè langsung ngambil hp Lisa dan naroh di samping telinganya.

"Halo? Ini siapa ya?"

"............"

"Hah?! Rumah sakit mana pak?!"

".............."

"Ah, oke. Terimakasih pak."

Tut....

"L-lis.." Rosè narik Lisa ke pelukannya dan ngusap-ngusap punggung sahabatnya itu.

"Turut berduka cita, Lis." Rosè ngelepas pelukannya, "Lo harus kuat, ada Minhee yang masih harus lo jaga. Sekarang dia jadi tanggung jawab lo."

Lisa ngangguk dengan senyuman, walaupun dadanya sesek banget nahan nangis. "Je, l-lo ke kelas duluan aja. Gue m-mau ke kelas Minhee dulu."

Rosè balik ke kelas duluan, meski dia ragu buat ninggalin Lisa. Sementara Lisa izin ngambil hpnya ke sir Yunho dengan alasan mau izin pulang.

Tok tok tok

Setelah ketok pintu, Lisa buka pintu kelas Minhee -11 Mipa 1- pelan-pelan. Ternyata yang lagi ngajar adalah Miss Taeyeon. Guru yang jadiin Lisa sebagai murid kesayangan dan favoritnya, bahkan dia nganggap Lisa sebagai anaknya.

"Permisi, miss. Boleh saya ngomong sama Minhee sebentar?" Izin Lisa sopan ke Miss Taeyeon yang lagi ngejelasin materi di depan kelas.

Miss Taeyeon noleh, "Eh Lisa. Boleh boleh. Minhee, sana, kakakmu mau ngomong."

Minhee bangun dari duduknya terus jalan nyamperin Lisa. Minhee keluar dari kelas dan nutup pintu kelas, berdiri di depan pintu kelas sama Lisa.

"Kenapa kak? Eh eh, kok nangis?" Minhee kaget pas liat mata kakaknya mulai berkaca-kaca.

"Papa sama mama Min..." air mata Lisa netes. Lisa ngegeleng, "Mereka- mereka kecelakaan dan... me-meninggal."

Minhee jelas kaget banget, dia mejamin mata dan berusaha ga nangis. Yang Minhee tau, dia harus bisa keliatan tegar didepan kakaknya, dia harus bisa jadi sandaran buat kakaknya.

Minhee ga bales apapun, dia langsung narik Lisa ke pelukannya. "Rumah sakit mana? Ayo kita izin pulang duluan, kak."

-
-
-

Disini Lisa sama Minhee berada, di hadapan makam kedua orangtua mereka. Lisa cuma bisa nangis dalam diam daritadi, tapi sekarang dia udah berhenti nangis, cuma mukanya murung banget.

Minhee ngegenggam tangan kanan Lisa, "Kak, kakak jangan murung lagi ya. Aku ga suka kakak kaya gini. Aku pengen kak Lisa yang ceria lagi, aku pengen kak Lisa yang gila lagi, bukan kak Lisa yang pendiem dan tukang murung gini."

Lisa diem tanpa bales omongan adeknya itu.

Minhee ngehela napas, "Kak, masih ada aku disini. Kakak mau bikin aku ngerasa sebatang kara? Kalo kakak kaya gini seterusnya, sama aja dengan kakak ngebuat aku ngerasa ga punya siapa-siapa lagi di dunia ini."

Lisa noleh dan ngegeleng, terus meluk Minhee. "Enggak. Kakak ga maksud kaya gitu. Kakak cuma belum bisa nerima semua ini, Minhee. Maafin kakak, kakak bakal berusaha nerima semua ini."

Minhee senyum, "Nah gitu dong."

Minhee ngelepas pelukan Lisa, terus ngulurin kelingkingnya. "Janji ga bakal murung lagi?"

Lisa senyum dan ngangguk, "Janji."






END.

Yoyoyo, sorry kalo ga ngefeel:")
Beberapa hari ini mood gue buat nulis gaada sama sekali, gatau kenapa.

Sorry guys
Zee~

Lalisa ft. Degem | Oneshot Edition.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang