Part 15

5K 895 95
                                    

Apa ya jawaban Widuri? Siapa yang kepo? Kuy langsung ajah, sambil dengerin lagu di atas makin asyik deh😍😘

Vote dan komentar jangan lupa ya 😘😘😍

***

Widuri menunduk.

"Kenapa harus saya? Saya Bukan siapa-siapa."

Panji membuang napas pelan seraya mengusap wajah.

"Entah, tapi aku mohon jangan pergi."

***

Widuri bergeming, Mika terlihat menggeliat di pangkuannya. Merasa tak mendapat jawaban dari gadis di sebelahnya, Panji tersenyum datar.

"Aku tahu, kamu keberatan kan? Baiklah nggak apa-apa, aku mengerti," ucapnya dengan wajah kecewa.

"Terima kasih, Mas. Maafkan saya."

"Tapi boleh aku minta malam ini temani Mika tidur di rumah?" mohon Panji lagi.

Widuri menarik napas panjang, ia mengangguk pelan seraya mengeratkan pelukan ke Mika.

Panji tersenyum lega, menyalakan mobil dan kembali meluncur.

***

Mika sudah terlelap, Widuri menemani berbaring di sampingnya. Matanya menerawang tak bisa terpejam.

Sementara Panji masih diam di sofa, di tangannya segelas air putih yang barusan dia tuang. Ponsel yang dari tadi dia buat mode pesawat, kembali ia aktifkan.

Ada banyak pesan juga panggilan tak terjawab, di antaranya dari Rania.

[Maaf, Rania. Aku rasa aku harus fokus ke pekerjaan, dan Mikayla. Selamat mengejar mimpi. Good luck]

Setelah mengetik pesan, ia letakkan begitu saja benda pipih itu di meja.

Rania sebenarnya malam hari ini mengajak Panji mengikuti pameran di luar kota dan ada acara lain yang akan menghabiskan waktu lima hari.

Meski sebenarnya dia suka dengan agenda itu, tetapi hal tersebut ia urungkan. Lelaki itu seperti tersadar ada yang lebih penting dari sekedar hobi.

Jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Panji membuka laptop mencoba meneruskan pekerjaan yang tertunda hari ini. Ia tampak serius dengan pekerjaannya.

Widuri yang sejak tadi tak bisa memejamkan mata, merasa haus. Perlahan ia bangkit, gaun yang baru saja di beli menyusahkannya dan memang tidak untuk tidur. Sedang ia tidak membawa baju selain baju seragam mengajar.

Tak ingin membangunkan Mika, perlahan ia membuka pintu menuju dapur. Sekilas ia melihat ruang tengah masih menyala, tampak Panji tengah serius menatap layar di depannya.

Widuri menuangkan air, kemudian duduk di ruang makan.

"Belum tidur?"

Sapaan Panji secara tiba-tiba membuatnya tersentak.

"Aku mengejutkanmu?" tanyanya lagi.

Widuri tersenyum, meneruskan minumnya, kemudian beranjak kembali ke kamar.

"Tunggu!"

Ia menoleh ke Panji yang berdiri tidak jauh darinya.

"Terima kasih," suaranya terdengar pelan, dengan mata menatap Widuri. Tanpa suara gadis itu mengangguk kemudian meneruskan langkah.

Perempuan Kedua- Selengkapnya Di KBM AppTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang