"chan, bangun"
"chan, bangun chan"
"please wake up, you hear me?"
gue ngambil handphone haechan yang ada di saku celana nya, gue liat list emergency contact-nya, hati gue sakit banget dan ngerasa bersalah banget sama haechan, gue mau telpon siapa? nomor yang dijadiin emergency contact-nya itu nomor Jaehyun, ya cuma nomor Jaehyun!
gue cuma bisa duduk diem disitu dan ga ngapa ngapain, gue coba buka pintu juga gabisa soalnya di kunci, gue gabisa telpon juga ke nomer siapa? kalo ke polisi urusannya malah panjang dan nyawa gue terancem.
*cklek*
"jaehnny..."
gue noleh, gue liat doyoung berdiri disitu, dia maju ngejulurin tangannya ke gue.
"berdiri yuk, bantu saya bawa haechan ke kursi roda diluar, kamu nggak apa apa?"
"iya gue nggapapa, kok lo bisa disini?"
"jaehyun nggak setega itu kok jen, saya disuruh jaehyun bawa haechan ke rumah sakit, kamu juga"
disitu gue diem, ini pertama kalinya gue ketemu orang yang punya sikap sangat bertanggung jawab kayak jaehyun, ya meskipun bukan dia yang bawa, tapi upaya yang udah dia lakuin bikin gue hampir jatuh ke pesona yang dia punya.
"untuk biaya rawat inap kamar vip untuk 2 orang sejumlah yang tertera di list ya pak, untuk fasilitasnya sebagai berikut"
"iya, terimakasih"
"jika ada sesuatu yang perlu dibantu, bisa tekan bel didekat kasur pasien ya pak, saya undur diri, terimakasih, selamat beristirahat dan cepat sembuh"
"terimakasih"
"jaehnny, tidur aja"
"doyoung, boleh nggak gue keluar sebentar?"
"mau ngapain?"
"temenin gue ke luar yuk, gue pingin jalan jalan disekitar sini"
"dibawah ada sarana outdoor, kita kesana"
----------
dari semua masalah yang udah gue alamin, gue rasanya pengen cerita semua masalah gue, biar ada juga yang tau perasaan gue, tapi kayaknya gue udah gapunya siapa siapa lagi
gue cuma bisa nangis
"kok kamu nangis? kalau tidak keberatan, kamu boleh cerita masalah kamu ke saya"
gue denger tapi gue diem, karena menurut gue, dengan cerita ke anak buah Jaehyun juga sama aja, dia juga lemah
"nggak masalah kamu mau cerita ke saya atau tidak, saya tau kamu meragukan saya, tapi saya ini pendengar yang baik"
"kalo gue cerita, lo bisa apa?"
"saya bisa ber empati sama kamu, saya tau kamu tertekan, tapi mungkin saya tidak bisa bantu apa apa selain memberi bantuan moral"
"maaf kalo gue harus bagi masalah gue ke lo, doyoung"
doyoung senyum, gue bisa ngerasain rasa iba doyoung buat gue di setiap kata yang gue keluarin, gue lega, gue punya temen curhat, doyoung.
----------
sudah tiga hari sejak gue masuk ke rumah sakit tapi Jaehyun belum pernah njenguk gue ataupun haechan.
"Jaehyun mana?"
doyoung berdiri ngehampiri gue
"ada saya kan?"
"enggak, gue cuma bingung, ini gue dititipin ke lo jadinya? dia nggak kesini?"
doyoung ngambil hp nya dan nunjukkin isi chat dia sama Jaehyun
"sorry jen, Jaehyun is busy right now"
entah kenapa tapi ada rasa kehilangan sekarang, apa mungkin gue udah mulai nyaman sama Jaehyun? mulai nyaman sama sikapnya yang nggak menentu itu?
----------
*phone ringing*
"Sir? you are not coming?"
"Sorry Jaehnny, ini nggak sopan, im calling Doyoung, where is he?"
"That's not the matter, Sir, saya butuh anda, please come here for me"
"No need Jaehnny, saya sibuk, disana ada Doyoung kan? he treat you well than me kan? I bet kamu lebih nyaman sama dia Jaehnny, i gave you and Haechan time to rest"
"But sir, please..."
"mana Doyoung, give him the phone, Jaehnny, see you at home, i'll call him later, and make sure bukan kamu yang angkat lagi"
*phone call ended*
"Jen, boss habis telefon ke nomor saya?"
"yes"
"ehm, saya pikir kamu halus, oiya, why is he calling me?"
"just call him back right now, jangan buat dia telpon lo duluan"
doyoung keluar dari kamar.
gue duduk dan nyalain tv di kamar, lagi banyak berita tentang prostitute, human trafficking, dan black market, gue berharap Jaehyun ga kecium sama pihak berwajib.
tiba tiba ada dua orang masuk, they dressed as doctor, gue ketipu, satu dari mereka nyuntikin bius ke gue, gue cuma inget kalo gue langsung gasadar waktu itu.
gue kebangun di ruangan kedap suara. cukup besar buat gue aja, disana banyak alat alat yang gue gapaham gunanya apa, and they came in. salah satu dari mereka pake cincin, but mereka ga nunjukin wajah mereka.
"WHO ARE YOU?!"
"WHERE'S JAEHYUN? WHERE'S HIM?!""shussh, i saved you"
his eye smiled on me, temennya satunya ngasi gue air minum.
gue buang air itu, dia megang tangan gue, nahan gue biar nggak heboh. akhirnya gue cuma diem sambil nangis.
"remember me?"
dia ngebuka buffnya dan disitu gue bisa liat senyumnya yang tulus ke gue.
gue nangis, gue kayak ngerasa ada harapan baru yang dateng buat gue dari alam, nggak semestinya hal kayak gini dateng ke gue, setelah semua hal hina yang gue lakuin.
"jisung, why are you here?"
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
segini dulu yakkkkk
vote&comment sygg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Private Property - Jung Jaehyun
Fanfiction[🔞] "I'd better serve you every day than being a strip dancer, sir" "good girl you, my favorite slut, you are mine" [bahasa]