8

4.3K 154 0
                                    

Haechan kelihatan pingsan, kepalanya tengadah keatas, gue berusaha manggil Haechan meskipun mulut gue dilakban.

"Haechan!"

Pintu didepan sana kebanting.

"Oh Damnit! we got a little girl here"

"Urus dulu Haechan nya, nanti kita pake cewe ini"

Cowo satunya nyeletuk dan bikin temennya ini ngejauh dari gue.
Haechan masih belum bangun juga, gue coba buka borgol tangan gue, tapi gue gabisa, gue jilat lakban di mulut gue biar bisa lepas, tapi nggak bisa juga. Gue coba berdiri, bodo amat kursinya berat, pokoknya gue berdiri aja, gue pengen nyelametin Haechan. Tapi belum aja gue sampe ke Haechan, salah satu dari mereka langsung nendang lutut gue, alhasil gue jatuh. Gue berusaha berdiri lagi, tapi salah satu dari mereka akhirnya duduk di sisi kursi gue yang posisinya sama gue lagi jatuh miring.

"Diam!"

Gue liat Haechan di suntikin sesuatu ke tubuhnya, gue langsung gerak gerak heboh.

"Diam saya bilang! Giliran kamu itu nanti"

"Lihat dia, kamu mau seperti dia? Melakukan larangan keras keluarga Lee! Kamu pikir, ayah ibumu bisa mentoleransi perbuatanmu karena kamu anaknya? Hah- selama mereka masih bisa bereproduksi, a live doesn't matter"

Sekeras itukah peraturan dirumah Haechan? Apa ini yang bikin Haechan jadi adik Jaehyun?

Suara pistol masuk ke ruangan sampe orang orang tadi jatuh. Gue gaberani buka mata.

"Jaehnny, saya bantu"

"Jaehyun! kok kamu disini?"

"I saved Haechan, and you now"

Gue lihat Jaehyun mulai was-was, tempat yang tadinya berdiri tegak mulai runtuh. Semua berantakan, gelap.

Mimpi lagi?

"Jae, saya tadi tidur ya? maaf ya Jae, sepertinya saya kecapekan"

"It's okay dear, kamu cuma tidur sebentar"

"uhm Jae, Haechan itu siapa?"

"adik saya, kamu sudah tau kan?"

"enggak, dia kan step brother kamu, sebetulnya dia siapa?"

"kenapa tiba-tiba tanya?"

"enggak, tadi aku liat Haechan di mimpi, dia dihukum kayaknya"

"dihukum? lanjutkan cerita mimpi kamu"

"saya ngga tau, pokoknya, Haechan diiket sama saya di sebelahnya, and you came to saved us, but, forget it deh, itu nggak mungkin kejadian nyata"

Jaehyun pergi kearah mejanya. Dia nyari nyari sesuatu di laci mejanya.

"Here"

Jaehyun nyodorin amplop, isinya kertas dan foto foto.

"akte kelahiran? surat hak asuh? surat adopsi?" gumam gue.

"baca deh akte kelahirannya" Jaehyun nunjuk nama orang tua disana.

"Lee Junkyu? Kim Seyeon? mereka orang terpandang yang punya perusahaan mebel itu kan Jae?

"betul, kamu inget nggak Jen, waktu kamu nonton tv dan muncul berita tentang penipuan 120 milliar won? lalu saya minta kamu ganti channelnya"

"bentar Jae, saya lupa"
gue mikir keras, gue lupa beneran deh soal ini, kayak nggak ada ingatan tentang berita itu, emang nggak pernah di bahas bahas lagi.

"aduh Jen, tunggu lah"

Jaehyun ngambil handphone nya, dan nunjukkin headline berita berita yang sama dia dikumpulin jadi satu.

"ini headline beritanya, saya ngumpulin loh dari pertama berita ini muncul"

"penting Jae?"

"loh, penting dong, mereka orang tua Haechan, waktu berita ini muncul, itu bersamaan sama apa yang kamu dapat di mimpi kamu, orang tua nya stress, effect nya, Haechan di siksa karena kesalahan kecil yang dia buat"

gue kaget denger cerita Jaehyun, seburuk itukah keadaan keluarga Haechan?

"tapi ada kamu Jae? kamu menyelamatkan Haechan?"

"yeah, indeed, dulu cuma saya yang mau berteman sama dia, meskipun saya jauh lebih tua daripada dia, kita buat satu perangkat kecil, di perangkat itu ada satu button yang bisa kita tekan biar masing masing kita tau kalau kita sedang dalam bahaya"

"good for you guys, btw Jae, kenapa ya, akhir akhir ini aku suka mimpi aneh gitu, kayak mimpi ini nunjukkin memori orang lain?"

"i don't know Jen, perasaanmu saja mungkin"

Jaehyun pergi ke kamarnya.

Tapi jujur gue masih bingung, kenapa mimpi aneh aneh itu muncul.

----------
*tok tok tok*

Jaehyun peeking on his apartment door.

"Siapa Jae?"

Jaehyun lari kecil ke kamar dan get dressed.

"My friend! come in"
Jaehyun senyum bahagia sambil ngerangkul "his friend".

"Listen bro, duduk disini, Jaehnny! come here"

Gue jalan pelan.

"Ini Jaehnny, pacar saya"

gue njulurin tangan gue ke temen Jaehyun.

"the name is Taeyong" dia senyum dan terima tangan gue, dia cium tangan gue.

"Jaehnny, kamu duduk disini aja ya, temani saya ngobrol, ini teman lama saya"

"Hey Jaehyun, is she really your girlfriend? you talked formally to her"

"we usually talked this way, lebih romantis menurut saya, betul Jen?" Jaehyun natap mata gue, nunggu jawaban, sorry Jae, gue ngelamun, lo ganteng banget.

"Jen?" Jaehyun nepuk pundak gue.

"Oh look look, kalian sedang kasmaran ya? hahaha" Taeyong ketawa dan nepuk paha Jaehyun. 

"haha, ya you know lah" Jaehyun senyum manis kearah gue. Gue bales senyumannya.

"Uh, Jae, what if aku bikinin kalian a drink or else?" Entah kenapa gue tiba-tiba bisa nyeletuk kayak gitu.

Jaehyun ngangkat dagunya, nandain kalo dia tanya apa yang Taeyong mau. Taeyong ngacungin telunjuknya. Taeyong minta shot, that's what Jaehyun usually did when he needs a shot. Gue langsung ke pantry, ambil tequila favorite Jaehyun. Gue nyodorin dua set drink di atas coffee table yang sebelumnya udah Jaehyun atur.

"Kenapa cuma dua set Jen?"

"Iya kan cuma kalian, ada lagi kah yang mau datang?"

"Kamu disini aja, if you don't feel like drinking, ambil cider atau minuman lain aja"

"Okay"

Jaehyun bukan orang yang suka ngebiarin gue sendiri while dia sama temennya dirumah. Even mereka main, atau cuma ngobrol pun Jaehyun selalu ngajak gue. Gue hapal kebiasaan itu, tapi gue pura pura bego aja.

Jaehyun dan Taeyong ngomongin banyak hal. Taeyong adalah schoolmate Jaehyun waktu di junior high sampe university. Mereka ngomongin soal bisnis yang mereka kembangin. Perusahaan Taeyong lebih besar dan lebih berkembang daripada Jaehyun, tapi Taeyong lebih suka terjun langsung. Jaehyun percaya sama semua pegawainya, dia serahkan perusahaan ke tangan Doyoung, hal hal penting bisa Jaehyun urus, tapi hal hal sepele bisa dialihkan ke Doyoung.

*tok tok tok*

Gue inisiatif ngebukain pintu apartment Jaehyun.

"Haechan?"

"Jen, ada Jaehyun?"

"Masuk chan"

Haechan masuk ke dalem dan langsung duduk disebelah Jaehyun.

"Hyung, mau ngomong"

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

sampe sini dulu yaa

vomment syg.

Private Property - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang