9

3.4K 146 4
                                    

"Hyung, can we talk privately?"

Haechan berdiri di sebelah Jaehyun seolah nggak notice ada Taeyong disitu.

"uhm sorry Taeyong"

"it's okay"

Jaehyun berdiri nggandeng Haechan ke dapur. Gue senyum ke Taeyong dan duduk didepannya. Taeyong ambil shot lagi seolah minuman itu nggak ada efeknya buat dia.

"Hyung i'm truly sorry, and i wanna thank you for all these"

"What? why? cmon, it's okay, i am the one who should say sorry, no one perfect, you are my brother, it's okay, let's go, that is my old friend Taeyong, have you ever met him?"

"apa? no i haven't, hyung aku serius, i am truly sorry for what i've been done to you and to Jaehnny, i was in love with her, that day"

"i know"

Jaehyun jalan sambil ngerangkul Haechan dan duduk di couch.

----------
One night, Jaehyun duduk disebelah gue, hubungan kita baik baik aja selama ini, even gue nggak tau, gue dianggep girlfriendnya beneran atau cuma propertinya aja. Gue ngerasa haus banget sama Jaehyun. Gue kangen sama "playing" nya. Gue ngeliatin Jaehyun dan gue beraniin buat ngomong ke dia.

"Jaehyun. You. Cuddle. Me. Now"

Jaehyun noleh ke gue. Dia bingung kenapa gue tiba-tiba kayak gini. Gue lari ambil sirup coklat di kulkas.

"Jaehyun, i want this chocolate syrup"

"Ya, just eat it"

"I didn't bring my spoon"

"Put it right in your mouth, Jen"

Gue ndeketin bibir gue ke telinga Jaehyun.

"What if i use your mouth?"

Jaehyun ketawa. Jaehyun grabbed my hip.

"you are kinky, Jen"

Gue nuang sedikit sirup coklat itu ke mulutnya. I started duluan. I started kissing him softly. Each was exploring other's mouth with our tounge. Sekitar 3 menit habisin sirup coklat dimulut Jaehyun, gue dorong Jaehyun ke sofa.

"Jae, i love you"

"I know"

----------

Pagi pagi Doyoung dateng ke apart Jaehyun bawa kabar buruk buat gue. Doyoung ngabarin kalo mama gue nggak bisa survive dan mama harus kehilangan nyawanya.

Siang itu juga gue sama Jaehyun dateng ke rumah duka dianter Doyoung. Gue nangis, hati gue teriris banget tau kenyataan bahwa gue nggak ada disisinya selama berbulan-bulan.

[plak] gue ditampar. Tangan orang yang selalu lembut ke gue, sekarang bisa jadi sesakit ini. Hati gue makin sakit liat papa gue dengan tatapan emosinya.

"kemana kamu selama ini Jaehnny?! dia bilang kamu baik-baik saja di kost an mu? dia bilang kamu melanjutkan kuliahmu? dia bilang kamu nggak bisa datang tiap bulannya karena kamu sibuk? sibuk apa kamu Jaehnny?!"

papa gue makin emosi liat Jaehyun dibelakang gue. Papa gue nggak tau Jaehyun siapa. Gue nggak bisa jawab, ini salah gue. Gue cuma bisa nangis disitu dan Jaehyun cuma bisa ngelus gue.

"ini? kamu tinggal sama dia? kamu dibawa sama dia? atau kamu selama ini melayani dia Jaehnny?! jawab saya!"

Jaehyun maju. As a gentleman.

"Bicara baik-baik bukan hal yang sulit. Harusnya anda sadar. Jaehnny berjuang untuk hidup kalian berdua. Siapa yang membiayai biaya rumah sakit selama ini? Anda? jangan merasa semampu itu jika bukan Jaehnny. Perempuan ini terpaksa harus berhenti kuliah. Saya pekerjakan dia di perusahaan saya tanpa syarat. Apa yang mau anda salahkan dari Jaehnny? Jika masalah ia tidak bisa mendampingi kalian, itu konsekuensi yang harus kalian terima dari awal, mungkin pada saat Jaehnny ijin untuk mencari uang, atau hal lain. Jangan seenaknya menyalahkan anak apalagi anda adalah seorang ayah. Jaga bicara anda. Saya tidak masalah anda berbicara buruk tentang saya, tapi bermasalah jika anda berbicara buruk tentang Jaehnny. Ayo Jaehnny, berikan penghormatan terakhirmu, kita pergi, ucapkan selamat tinggal pada ayahmu"

"Selamat tinggal, pa"

"ingat, Jaehnny tidak akan pulang. Tapi ia akan datang setiap waktu yang saya tentukan untuk mengecek keadaan anda. Saya pamit"

Jaehyun jalan duluan.

"Pa, Jaehnny minta maaf, Jaehnny harus pergi, Jaehnny bukan anak yang berbakti, maafin Jaehnny"

Papa cuma bisa berdiri diam disitu. Gue nggak bisa tinggal sama papa, karena emang hidup gue bukan punya gue lagi. Seolah hak gue diatur Jaehyun. Apa yang Jaehyun suka, gue boleh lakukan. Apa yang nggak Jaehyun suka, gue nggak boleh lakukan. Gue nggak mau Jaehyun nyiksa gue lagi. Kayak dulu.

----------
Pagi-pagi Jaehyun sudah nggak ada di kamarnya. Di ruang kerjanya juga enggak ada. Gue coba telpon Jaehyun tapi nggak diangkat.

"Jaehnny...Jaehnny..."

Ada orang di pintu, gue ngintip lewat lubang kecil disitu. Diluar ada Doyoung, tetep pake setelan rapih. Doyoung nggak pernah pake baju casual sekalipun.

"Boleh saya masuk?"

"Iya masuk deh"

"Saya disuruh bos kesini jemput kamu, tadi bos nggak tega bangunin kamu soalnya, jadi saya disuruh jemput kamu, oh ini, cake dari bos"

Doyoung bukain bungkusan yang dibawa dia. Kata Doyoung, sebelum pergi gue harus makan dulu, paling nggak kenyang sampe jam makan siang.

"Jaehnny, makan kuenya ya, saya harus ajak kamu pergi tadi, tapi saya nggak tega bangunkan kamu"

Gue noleh ke cctv yang ada di deket pintu masuk. Gue ngangguk ke arah cctv itu. Ternyata Jaehyun ganti cctv nya biar dia bisa tetep komunikasi sama gue waktu dia nggak di apartment.

Setelah gue makan, Doyoung bantu gue berbenah diri terus kita langsumg berangkat nyusul Jaehyun.

----------
"Jaehnny! there you are babe"

Jaehyun jalan nyambut gue. Dibelakangnya ada satu cowok on suit juga kayak Jaehyun. Rambutnya hitam agak panjang, mukanya manis, senyumnya juga manis, dia kasi tangan ke gue dan nyium tangan gue.

"Hendery, miss Jaehnny?"

"Yes i am"

Gue bales senyumnya. Tapi dalem batin gue merinding banget. Ini cowok yang pernah dateng ke apartement Jaehyun dan ngomongin cewek cewek itu. Gue masih inget banget, dia nggak punya hati buat cewek.

"Saya mau tunjukkin ke kamu 'aset' saya, Jaehnny"

Jaehyun ngerangkul pinggang gue dan mulai jalan. Kita masuk ke satu pintu, didepan pintu itu ada nama lengkap Jaehyun. Jung Jaehyun.

Jaehyun buka pintu itu, gelap. Kita jalan lurus sampai ada terang lampu, itupun cuma dua lampu. Belok ke kiri dan dari situ gue bisa ndengerin suara wanita. Nggak satu, banyak.

"sir Jaehyun? is that you? aah you finally come, fuck me sir, please!"

"come here baby Jae"

"who is that girl, fuck you!"

Perempuan-perempuan itu 'haus' dan maki maki gue.

"Jae, apa ini? what are you doing to them Jae? Kenapa mereka di sel? Jae"

🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧🌧

segini dulu yaak!

vomment syg.



Private Property - Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang