00.

3.4K 162 13
                                    

Jangan pernah menyerah atas keinginanmu
Karena keajaiban tengah menantimu di depan sana

--

.
.
.
.
.

Suasana kota Seoul begitu cerah. Bunga sakura bermekaran begitu indah menghiasi jalanan kota Seoul.

Semua orang melakukan aktivitas mereka masing-masing. Ada yang bekerja, Sekolah, atau hanya sekedar menghirup udara segar.

Disana--
Di sebuah padatnya kendaraan. Terlihat seorang gadis yang tengah mendengus kesal saat akan berangkat sekolah, malah terjebak di tengah kemacetan kota.

"Aish! Eomma.. Kalau begini terus, aku bisa terlambat ke sekolah" serunya kesal

"Tidak usah khawatir. Eomma sudah menghubungi guru wali kelasmu" tegasnya

Lagi-lagi ia hanya mendengus kesal, melipatkan kedua tangannya di depan dada seraya menatap keluar jendela.
.
.
.
.
.

Setelah 1 jam terjebak macet. Gadis itu masuk ke kelas dengan perasaan kesal. Ia langsung duduk sembari menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.

"So~ahh! Kau terlambat lagi? " tanya seorang gadis tiba-tiba yang menghampirinya

"Eoh! Terjebak macet"

Gadis itu mengelus punggungnya, "Hushh--sabar. Mangkanya--kan sudah kukatakan. Cepatlah mencari pasa---" ucapannya terputus saat gadis yang tengah duduk itu tiba-tiba berdiri. Membuatnya terlonjak kaget

"Kau selalu mengatakan hal yang sama setiap hari. Aku bosan mendengarnya" ketusnya yang langsung pergi meninggalkan gadis itu

"Yak! Kim Sohyun! Kau mau kemana?" teriaknya

"Padahal aku kan hanya memberimu sedikit saran" serunya pelan

Tapi gadis yang di panggil Sohyun itu tidak mengubrisnya. Dan masih setia melangkahkan kakinya meninggalkan kelas 2-3.
.
.
.
.
.

Di sinilah Sohyun sekarang. Tempat biasa ia akan menenangkan diri ataupun ingin sendiri. 'ATAP SEKOLAH' tak banyak dari mereka tau tempat ini. Selain sepi, di sini Sohyun bisa melihat aktivitas para murid di bawah sana.

"Memang kenapa kalau aku tidak memiliki kekasih? Pentingkah itu? " tanya Sohyun, entah pada siapa.

Hati nurani Sohyun berkata, "Eoh! Penting-penting sekali"

"Aish! Molla.. Lihat saja nanti. Pasti nanti aku akan memiliki kekasih yang benar-benar mencintaiku sekaligus yang akan mendapatkan first kiss ku" gumam Sohyun sembari mendongakkan kepalanya menahan air matanya agar tidak jatuh.

Bisa saja Sohyun mendapatkan pria dengan mudah. Hanya saja, Sohyun sudah beberapa kali melakukannya, tapi bukan mendapatkan cinta yang tulus, melainkan karena Sohyun anak orang kaya. Jadi, kebanyakan pria yang mendekatinya hanya untuk mendapatkan uang darinya. Miris sekali bukan?

***

Butiran salju beberapa kali turun ke arah Sohyun yang tengah berdiri menatap pohon bunga sakura di depannya.

"Musim salju telah tiba" seru Sohyun tersenyum sembari menengadahkan tangannya. Membiarkan butiran salju turun ke telapak tangannya.

Sohyun mendudukkan pantatnya di kursi bawah pohon itu. Ia menoleh ke arah sampingnya, terlihat seorang wanita tua menatap ke arahnya sembari tersenyum. Sohyun membalasnya dengan senyuman manis, tak lupa ia juga membungkuk hormat.

"Nak? "

"Nde? "

"Mendekatlah" pinta nenek itu sembari menepuk-nepuk kursinya agar Sohyun lebih mendekat.

Sohyun menoleh-noleh ke sekitar. Barangkali bukan ia yang di panggil. Tapi tidak ada orang di sekitar, selain hanya dia.

Dengan sedikit berat hati. Sohyun menggeser pantatnya sedikit lebih dekat.

Nenek itu lantas memegang tangan Sohyun membuat Sohyun sedikit terkejut.

"Tidak usah takut. Nenek hanya ingin tanya sesuatu padamu"

"Nee... Apa yang ingin nenek tanyakan padaku? "

"Apa keinginanmu saat ini? "

"Neee? Keinginan? " tanya Sohyun sedikit bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh sang nenek

Nenek itu mengangguk. Sohyun sempat berfikir sebentar.

"Baiklah. Nenek akan mengabulkan keinginanmu"

"Nde? "

Padahal Sohyun belum menjawabnya. Seakan nenek itu tau apa yang saat ini di pikiran Sohyun.

"Ini. Untukmu" nenek itu memberi Sohyun sebuah bola kristal berukuran seperti bola tenis

"Ini apa nek? " tanya Sohyun menatap bola itu di pangkuannya

"Besok jam 12 siang. Akan ada 7 pria tampan yang akan menemuimu secara bergantian" ujar nenek tersebut

"Pria tampan? Maksud nenek ap---"

Belum selesai bertanya. Tiba-tiba seseorang memanggil nya dari sisi sebelah kanannya.

"Sohyun!? "

Sohyun menoleh ke arah asal suara itu yang berlari kecil mendekatinya.

"Eoh! Yoojung~aa"

"Kenapa kau di sini?" tanya Yoojung

"Aku sedang berbicara dengan ne-- eoh?! " Sohyun memutuskan ucapannya, saat melihat si nenek tidak lagi di sampingnya

"Berbicara dengan siapa? Aku hanya melihatmu sendiri di sini"

"Tapi tadi--"

"Sudahlah Hyun~ahh. Ayo! Nanti kita terlambat mengerjakan tugasnya" ajak Yoojung yang langsung menarik tangan Sohyun. Tapi Sohyun masih setia menatap bangku kosong itu dengan tatapan bingung sembari sesekali menatap bola kristal yang di pegangnya.

***

Sohyun melirik arloji di tangan mungilnya. Lima menit lagi jam 12 pas. Ia kembali menatap bola kristal di tangannya.

Padahal guru sedang menerangkan di depan kelas. Sohyun masih bingung dengan ucapan nenek yang kemarin ia temui itu.

"Aku tidak mengerti maksud nenek itu" pikir Sohyun

"Kalau begitu. Kerjakan tugas halaman 81-83"

Ucapan guru di depan membuat kesadaran Sohyun kembali. Lantas ia langsung memasukkan bola tersebut ke dalam kolong meja.

"Neee" jawab para murid kompak

Tet tetttttttt

Suara bel istirahat menggema. Padahal Sohyun baru akan memulai mengerjakan tugasnya.

"Sohyun!" panggil Yoojung

"Eoh? "

"Aku ke kantin dulu"

"Aku juga mau ke kantin. Kenapa tidak sama-sama saja"

"Aku duluan. Kau sudah di tunggu Sahabatmu di depan. Dah.. Aku duluan"

"Yak!" teriak Sohyun, "ck! Sahabat siapa? Sahabatku kan cuma kau, tidak ada lagi" seru Sohyun pelan sembari memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Kim Sohyun! " panggil seseorang dengan suara beratnya

Sohyun menoleh. Ia membulatkan matanya terkejut melihat seorang pria yang tengah bersender di pintu kelas sembari memasukkan tangannya ke dalam saku, tak lupa juga ia tersenyum ke arahnya.

Sohyun mengedip-ngedipkan matanya. Seakan tak percaya apa yang di lihat nya saat ini di depannya.

"Kau?!"
.
.
.


To be continue...

💋 Seven First Kisses 💋 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang