ENAM

8 1 0
                                    


****

Ketika sudah sampai didepan fakultas mtk, Ansyah mulai menyadari bahwa dia sama sekali tak mendapat kabar reno selama 2 minggu terakhir ini. Betapa bodohnya dia sampai ia tak menyadari kehadiran kekasihnya itu. Kekasih?  Apa benar reno kekasihnya ansyah?  Bukanya dia selingkuhan ansyah? Apa kevin yang selingkuhan ansyah?  Pertanyaan pertanyaan itu bermunculan dipikiran ansyah, sampai ia sangat frustasi.

"Yaampun kenapa aku baru sadar kalau selama 5 bulan ini reno gak ada kabar? " ucap ansyah lirih.

"Apa dia ada dikelasnya ya?  Semoga aja"

Setelah itu ansyah mulai berjalan kekelasnya reno. Oh ya reno dan ansyah itu satu fakultas ya!

Betapa terkejutnya dia ketika dikelasnya, reno tak ada.

"Jarang jarang reno jam segini gak dikelasnya"gumam ansyah khawatir.

Karena dikelas, Reno tak ditemukan kehadiranya, ansyah mulai mencari keseluruh ruangan kampus. Dan ternyata reno juga gak ada. Seketika itu ansyah mulai lelah dan duduk dikursi yang ada ditaman dekat fakultasnya.

"Reno kamu dimana sih? Aku cari kemana kemana tapi gak ada. Apa kamu sakit?  Bahkan 2 minggu ini kamu gak ada kabar. " setelah mengucapkan itu entah mengapa air mata yang dari tadi ia bendung mulai meneteskan air mata dengan derasnya.

Setelah lama menangis ia pergi kekantin karena lapar, ya maklum lah ansyah dari pagi gak makan karena bangun tidur kesiangan. Ketika sampai dikantin ia melihat 2 sahabat reno disana. Tanpa mikir panjang ansyah langsung menghampiri mereka.

" Diko, radit. Lo tahu reno dimana gak?  Soalnya selama 2 minggu terakhir ini reno gak ada kabar. Aku juga udah cari dia dimana mana tapi tetap gak ada" ucap ansyah ketika ia sampai dimeja diko dan radit.

Setelah mendengar ucapan ansyah diko dan radit saling berpandangan. Ketika diko mau menjawab pertanyaan ansyah, radit langsung menyaut ucapan ansyah dengan nada marah.

"Apa peduli lo syah? " ucap radit dengan sedikit membentak.

Ansyah yang mendapat bentak an itu langsung terkejut dan mulai menjauh dari tatapan radit. Kemudian ansyah menjawab ucapan radit dengan nada bingung dan ketakutan.

"Ma-maksut lo apa dit? Gue gak ngerti"ucap ansyah sambil menggigit bibir bawahnya.

"Gue mau tanya sama lo. Reno gak ada kabar udah berapa bulan ha?udah dua minggu kan?  Dan kenapa lo baru sadar? Lo bodoh apa bego? Pacar gak ada kabar sampai 2 minggu aja gak tahu. Cih " ucapan radit yang terkesan membentak itu membuat ansyah takut dan juga seperti tamparan buat dirinya. Karena benar ucapan radit bahwa ansyah bego, karena pacarnya udah lama gak ada kabar dan dia baru tahu sekarang.

"Benar dit gue bego, gue bodoh. Karena kesenangan gue ketemu kevin membuat gue lupa akan kehadiran reno. Maafin gue ren gue pacar yang gak guna" ucap ansyah dalam hatinya sambil menangis.

Karena tidak mendapat respon dari ansyah, radit sekali lagi berkata,

"Lo tahu ga? Gue sampai gak habis pikir sama lo. Pacar lo ada dalam masa sulit selama ini tapi loh malah berduaan sama cowo laen. " ucapan radit sekali lagi seperti menampar hati ansyah,

"Masa sulit?  Apakah reno gak papa" batin ansyah.

"Dit reno dimana? Dia kenapa" ucap ansyah setelah menghapus air matanya.

"Lo tahu gak? Reno itu...... " sebelum radit melanjutkan ucapanya diko langsung bilang ke ansyah,

"Reno lagi keluar negeri syah. Dia juga pindah kulia disitu" ucap diko dengan lembut kearah ansyah.

Ansyah yang terkejut ketika tahu bahwa reno pindah membuat hatinya sangat sakit.

"Kenapa harus sesakit ini ya allah? " batin ansyah

"Apa? Gak mungkin. Tapi kenapa? Reno gak pernah bilang ke gue. Setidaknya dia kasih kabar sedikit kepadaku" ucap ansyah dengan meneteskan air mata.

"Buat apa juga reno bilang ke lo syah?  Lo juga gak pernah peduli ke reno. " ucap radit dengan nada sinis.

"Kenapa sih dit lo selalu bilang gue gak peduli sama reno?  Kenyataanya lo gak pernah tahu kalau gue sebenarnya peduli sama reno" ucap ansyah disela sela tangisanya.

"Jika lo peduli kenapa lo baru sadar dia gak ada kabar selama itu?  Dan juga kenapa lo ngehianatin sahabat gue itu? "

"Iya gue juga benci pada diri gue sndiri Karena gue baru sadar akan hal itu. Tapi tentang ngehianatin gue sama sekali gak ngerti ucapan lo itu" ucap ansyah dengan menatap mata radit setelah ia mengusap air matanya.

"Jangan sok polos deh syah. Jika lo dulu gak pernah ingin buka hati lo ke reno kenapa lo nerima dia jadi pacar lo? Jika akhirnya lo cuma jadiin dia pelarian saat tokoh utama gak ada. Meskipun reno itu cowok dia juga punya perasaan syah. "

Seketika itu ansyah mulai menangis lagi. Karena ucapan radit itu seperti tembakan yang masuk kehatinya. Sangat sakit. Tapi ia sadar pasti reno lebih sakit daripada dirinya.

"Dit aku gak pernah jadiin reno pelarian saat kevin gak ada. " ucap ansyah sambil menutupi wajahnya dengan kedua tanganya karena ingin menyembunyikan tangisanya.

"Jika lo gak jadiin reno pelarian, kenapa disaat kevin datang lo gak mutusin dia? Malah lo pacaran lagi sama dia. Dulu lo pernah janji apa sama kita ketika kevin datang ha? Lo janji sama gue, diko, dan reno kalau jika kevin datang lo akan mutusin dia. Tapi kenapa lo abaikan janji lo itu syah? " ansyah gak menjawab pertanyaan dari radit itu. Malah ia terus menangis.

"Syah, jawab!  Jangan diam saja" hati ansyah seakan sakit ketika radit bicara seperti itu. Sampai sampai ansyah masih tetap tak bergeming dari tempatnya.

Diko yang dari tadi diam dan menjadi pendengar yang baik antara mereka berdua sekarang ikut mencampuri urusan mereka, karena ini juga jadi urusanya juga. Karena menurutnya radit sangat memojokkan ansyah sekarang. Dan dia juga tahu bahwa pacarnya sahabatnya itu sangat lemah.

"Sudah dit, jangan membentak ansyah terus.  Mungkin dia gak bisa jawab sama kita sekarang" bela diko.

"Syah, mau gue anterin pulang gak? "  ucapnya sambil melihat kearah ansyah.

Kemudian ansyah cuma menggelengkan kepala tanda bahwa ia tak mau.

Setelah itu Ansyah mulai berjalan meninggalkan mereka dengan menitikkan air mata yang dari tadi tak mau berhenti.

Ucapan radit waktu tadi selalu memenuhi pikiran ansyah, dia marah karena ucapan radit karena telah menyalakan ansyah, tapi ansyah juga sadar bahwa ucapan radit juga ada benarnya.

"Benar kata radit, aku yang salah. Kenapa aku gak mutusin kevin hari itu hiks hiks" gumam ansyah.

Setelah sampai ditaman yang tadi ansyah tak kuat untuk menahan berat badanya itu sampai ia terjatuh kererumputan ditaman. ia juga menangis disana karena sudah tak kuat menahan rasa sakit yang menancap didadanya.

Tidak ada yang tahu bahwa cewek itu menangis sendirian disana. Karena sekarang jam pelajaran dan bisa dibilang sangat sepi.

Setelah selesai menangis, Ansyah menghapus air matanya dan mulai beranjak dari sana sambil murung.

*****

Jangan lupa vote and comment ya 😊

My Choice (Novelet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang