Entah lah, semua begitu sulit untuk ku jelaskan
Marah? Memangnya aku berhak?
Diam? Ya hanya itu yang dapat aku lakukan
"Fan, adek lo cantik buat gue yah" ucap arga yang sedari tadi memperhatikan anis yang tengah duduk ditengah kantin bersama gress juga tasya."Tanya hafiz nohh" arfan tersenyum sambil memegang bahu hafiz.
"Kan abangnya elo pe'ak kenapa gue nanyak ke hafiz?" Arga bingung kenapa dia malah harus nanya ke hafiz
"Gue pacar nya" gumam hafiz yang masih didengar arga
"Hah? Lo fiz? Hahah ga percaya gue" kekeh arga sambil menoyor kepala hafiz
"Emang kenapa kalo gue pacarnya? Salah? Dia cantik gue ganteng fix cocok! Masalahnya dimana?" gatau entah mengapa hafiz begitu kesal dengan ucapan arga barusan
"Uhuiii abang hafiz marah haha" leon berusaha mencairkan suasana yang sebenernya malah memperkeruh suasana
"Haha gue masih ga percaya tuh kalo anis itu pacar lo" yah begitulah arga, tak pernah mau untuk kalah
"Udah elah, inget adek gue itu woii" Arfan merasa tersinggung karna bagai mana pun anis adalah adiknya
*gubrakk*
Hafiz memukul meja, kini hafiz menjadi pusat perhatian murid SMA NUASA INDAH, hafiz tak perduli itu, dia berjalan lurus ke meja tengah yang ada di kantin
Anis memperhatikan hafiz berjalan mengarah padanya dengan raut wajah marah, anis hanya diam dan terus memperhatikan hafiz
"Nis ikut gue" ajak hafiz yang menggenggam tangan anis
"Mau kemana?" Tanya anis yang bingung
"Pliss kali ini ikutin aja" pinta hafiz, anis hanya mengangguk dan berjalan mengikuti hafiz.
"Gue Atlariq hafiz putra mengumumkan kepada kalian semua bahwa anis sanjaya putri yang ada disamping gue adalah pacar gue, jadi buat kalian yang berurusan sama dia maka kalian bakalan berurusan sama gue! Sekian pengumuman dari gue"
Setelah usai mengumumkan hafiz pergi meninggalkan kantin dan tetap menggenggam tangan anis.Kini hafiz dan anis berada di Rooftop sekolah. Hafiz melepaskan genggamannya dan menatap lurus pemandangan yang ada didepannya.
Anis menghampiri hafiz yang sedari tadi hanya diam, anis menggenggam lengan hafiz
"Lo baik-baik aja kan?" Tanya anis hati-hati.
"Gue baik, kalo lo tetap ada sama gue" gumam hafiz yang masih terdengar anis
"Coba lo jelasin? Lo kenapa? Aneh tau ga?" Anis pergi meninggalkan hafiz, namun ditahan oleh hafiz, hafiz langsung memeluk anis dari arah belakang.
"Jujur gue gatau hubungan kita ini apa, gue bingung! Gue cemburu! Gue marah! Gue gatau berhak atau engganya gue ngelakuin itu semua! Gue benci sama lo, tapi gue takut lo kenapa-kenapa! Bego yah gue!" Hafiz tertawa hambar sambil melepaskan perlahan pelukannya.
"Cemburu? Marah? Benci? Takut kehilangan? Maksudnya apa? Dan satu hal lagi, pengumuman itu? Gue mau lo jelasin semuanya" anis semakin bingung dengan tingkah hafiz, dia ga ngerti apa yang lagi dia omongin
"Gapapa kok kalo lo lagi pura-pura ga ngerti" singkat hafiz sambil berjalan menuju pojokan rooftop
"Gue ga lagi pura-pura bego" ucap anis yang mengikuti langkah hafiz
Hafiz ga ngejawab omongan anis, hafiz hanya diam dan menatap bentangan langit biru
"Lo kalo ngerasa terbebani sama hubungan ini, akhiri aja gue gapapa, gue nanti bisa kasih pengertian ke abang gue" ucap anis yang menatap lurus kota-kota
Hafiz yang memperhatikan wajah anis pun tersenyum dan menangkup kedua pipi anis dengan kedua telapak tangannya
Tatapan mereka seketika terkunci untuk beberapa detik
"Pertanyaan itu buat lo" -hafiz
Anis menaikkan sebelah alisnya dan berharap penjelasan dari hafiz
"Jawab gue jujur, lo ngerasa terbebani ga sama hubungan yang ga jelas ini?" Serius hafiz
Anis membuang nafasnya dengan santai "ya awalnya emang gue keberatan secara lo cowok resek yang--"
"Yang ganteng datang di kehidupan lo ya kan" potong hafiz dengan pd nya
"Resek lo ga ilang-ilang ya, malah pd bat lagi" anis melipat kedua tangannya didada dan memutar kedua bola matanya dengan malas
"Kalo lo udah sayang sama gue lo bilang ya" hafiz menatap lurus mata anis
"a..emmm i..iya" gugup anis
"Hahah lo kok lucu sih kalo lagi gugup gini" hafiz mengacak-acak rambut anis
"Apaan sih lo, balik ke kelas yuk da masuk jam pelajaran ni" ajak anis yang menggenggam tangan hafiz
Hafiz hanya memperhatikan genggaman tangan anis, anis yang menyadari itu langsung menghemaskan tangan hafiz
Hafiz tersenyum melihat tingkah lucu anis dan langsung menggenggam tangan anis
"Lo yakin mau balik sekarang?" Tanya hafiz yang masih menggenggan tangan anis
"Emang kenapa?" Anis balik nanya
"Guru pasti udah masuk kelas, dan lo baru datang? Lo pasti disuruh lari keliling lapangan baru dibolehin masuk" jelas hafiz
"Terus gue harus apa dong?" Polos anis
Hafiz langsung menoyor kepala anis dan tersenyum lebar melihat tingkah anis yang begonya natural
"Lo mau mojok di kamar mandi sama gue, hmm?" Hafiz tersenyum licik dan menaikkan satu alisnya
Anis yang melihat tingkah hafiz langsung menghempaskan tangan hafiz dan bergidik ngeri
"Anjirrr mesum lo" -anis
Hafiz mengacak-acak rambut anis, dan tertawa puas
"Apaan sih lo, rambut gue rusak nanti gue jadi jelek" sewot anis dan melipat kedua tangannya didada
Hafiz mencium kening anis yang lagi sewot, sontak anis langsung terkejut dengan perlakuan hafiz
"Sekali pun lo jelek, lo tetap pacar gue inget itu" hafiz tersenyum manis kepada anis
"Iya pacar paks--"
"Sutt, gue pacar lo ga ada tambahannya selesai" potong hafiz yang meletakkan jari telunjuknya dibibir anis
"Hmm"- anis
Yahhh kok gantung hehehe
Jangan lupa vote and coment nya guys, karna itu penyemangat aku
Thanks buat kamu, iya kamu yang udah baca ♡