cinta emang ga bisa dipaksa, tapi yang dipaksa itu yang bakalan nikmat nantinya, ikuti ritmenya terus lemesin aja
"anissss" teriak gres dari arah belakang
"apaan sih lo teriak-teriak sakit tau telinga gue dengernya" ucap anis sambil memegangi daun telinganya.
"hehe yah maaf, oh iya btw lo 2hari ga masuk sekolah kemana?"selidik gress yang penasaran kenapa anis gamasuk selama 2 hari
huftt sekarang apa lagi? dia mau nge introgasi gue?"gue sakit" anis berjalan mendahului gress yang masih penasaran.
anis sakit apa? dan bagaimana kondisinya sekarang, padahal masih banyak yang ingin gress tanyakan tapi anis sudah hilang dari penglihatan.
"anis tunggu ihh main ninggal-ninggalin aja" teriak gress yang tak lagi melihat anis"anisssss lo kok ninggalin gue sihh, kasian tau jiwa kepo gue" gress baru saja lari-larian untuk mengejar anis yang sudah duduk manis di kursinya.
anis tak menjawab pertanyaan itu dia hanya memperhatikan gress yang masih mencoba mengontrol nafasnya karna lari-larian tadi saat mengejarnya.
"aniss jawab ih, gue sumpahin lo bisu kalo gamau jawab pertanyaan dari gue"
"benarkah?" anis seakan acuh dengan perkataan gres yang menyumpahinya
"ihhhh anis" gress memajukan bibirnya dan melipat kedua tangannya didada
"lagian lo sihh kepoo banget jadi manusia, ekhh lo manusia bukan sih? gue jadi ragu" anis tertawa karna melihat tingkah gress yang merajuk bak anak kecil yang ditinggal ibunya hahah jahat banget sih gue
"ehmm"
tawa anis seakan terhenti saat mendengar deheman seseorang dari arah pintu, sontak anis melihat siapa sipemilik suara itu.
OMG kenapa hafiz kekelas gue? dia mau ngapain.
seisi kelas menperhatikan setiap langkah hafiz yang sedang berjalan menuju meja anis, seisi kelas mulai saling berbisik karna katanya hafiz itu termasuk cowok yang populer di sekolah.
"nih, kata abang lo, lo belum sarapan dan dia nyuruh gue buat nganterin ini" hafiz memberikan 2bungkus roti dan juga 1 kotak susu coklat yang dia beli dikantin.
"oke thanks ya" ucap anis sambil memutar bola matanya dengan malas, anis seakan tak terima dengan kehadiran hafiz kekelasnya hanya untuk mengantarkan makanan
"oh ya, kata arfan lo pulang mau ikut gue kerja kelompok ga?" tawar hafiz yang menyampaikan apa yang dia dapat dari arfan.
"kenapa gue harus ikut lo? gue kan punya abang? emang lo siapa?hah?" anis menegaskan kalimat diakhir
"abang lo satu kelompok bareng gue tapi dia gamau lo pulang bareng dia? dan apa lo lupa kalo gue sekarang pacar lo? meskipun gue TERPAKSA" hafiz sengaja menegaskan kata terakhir."what?? anis sumpah demi apa lo pacaran sama kak hafiz?" gres memegangi legan anis dan dia berharap mendapatkan kejelasan dari anis.
"apaan sih lo? siapa juga yang mau pacaran sama lo"
anis sangat kesal mendengar pernyataan dari hafiz bahwa kini dia adalah pacar hafiz, meakipun terpaksa"TER-SE-RAH LO"
hafiz meninggalkan kelas anis karna dia risih saat menjadi pusat perhatian seperti tadi."nis lo pokoknya harus jelasin kegue, yang pertama lo sakit apa dan bagai mana kondisi lo sekarang dan yang kedua lo beneran pacaran sama kak hafiz?" suara gress menggelegar ke penjuru kelas, anis bingung kenapa berteriak itu menjadi hobby gress sih?
anis menarik lengan gress menuju luar kelas agar tak ada yang mendengar perbincangan mereka
"lo tuh ya, hobby banger teriak-teriak ga jelas gue bekep tuh mulut baru tau rasa" sinis anis
"hehhe yah maaf atuh neng, namanya jiwa kepo gue udah meronta-ronta minta penjelasan dari lo, lo sih ga mau cerita sama gue" gress balik merajuk ke anis
"fine, gue jelasin" anis membuang nafasnya dengan kasar
"nahh gitu dong" gres sumringah mendengar nya"yang pertama gue udah sehat dan gue gapapa, yang kedua huftt 2hari yang lalu gue diputusin cowok gue tanpa alasan terus abang gue ga terima dan dia maksa gue dan hafiz untuk pacaran alasannya biar gue ga disakitin lagi padahal gue sama hafiz itu musuhan dan dia fikir klok hafiz itu yang terbaik buat gue padahal kan engga, yah dari situ lah gue dan hafiz pacaran yah walaupun terpaksa" anis menjelaskan cukup singkat dan tepat dihadapan gress yang kini mulai tenang karna jiwa keponya mulai membaik
"gilak gue ga nyangka ternyata kak arfan segokil itu" gres seakan takjub mendengar apa yang dijelaskan gres barusan
"yah begitulah adanya dia"
"anis gres? kenapa masih diluar? ayo masuk" anis dan gres terbelalak ketika melihat bu dini selaku guru kimia yang kini tepat dihadapan mereka.
"hehe iya ini buu tadi nyari udara seger iya kan gres?" anis mencubit lengan gres agar dia juga menjelaskan kepada bu dini
"hah? i iya bu udara seger didalem gerah, yaudah yah bu kita berdua permisi masuk soalnya udah ga gerah lagi"
¤¤¤
bel pulang pun berbunyi, penjuru sekolah hampir terlihat sunyi, namun 2 orang gadis masih setia berada dikelasnya entah hal apa yang ingin mereka kerjakan disana.
"nis? gue pulang luan yah, supir gue da jemput nih, kasian tau dia udah nunggu setengah jam"
gress yang sedari tadi ingin pulang namun dihadang oleh anis dengan alasan yang tak jelas."gress gue pulang bareng lo yah, gue nebeng elo, yah yah yah" pinta anis
"what? kita beda jalur nis, jalan rumah lo sama rumah gue itu beda, so kenapa lo ga pulang bareng pacar lo aja sih?"
anis menatap sinis gress karna ucapannya yang mengapatan *pacar*
"opssy maaf atuh neng, gue kan ga sengaja hahah" ucap gress sambil menyatukan kedua pelapak tangannya
"receh loo da ahh gue mau balik" anis bener-bener malas untuk menanggapi gress yang sedang asik menertawakannya.
"balik bareng pacar?" gress terkejut melihat keputusan anis yang ingin pulang bareng hafiz
"apaan sih lo? yah gue balik naik taxi lah"
"ohh oke, yaudah gue juga mau pulang ni"
¤¤¤
dihalte anis menunggu taxi, dan sial tak satupun taxi muncul dihadapannya, seakan dunia tidak sedang berpihak kepadanya.
"naik, gue antar pulang" ucap seorang cowok yang mengendarai motor besarnya
anis memutar bola matanya malas, yap hal itu karna sicowok itu adalah hafiz
hafiz turun dari motornya dan langsung menarik tangan anis untuk naik dimotornya
"apaan sih lo, gasopan banget gue teriak rampok baru tau rasa lo" ancam anis yang tengah kesal atas perlakuan hafiz yang seenaknya
"teriak aja, mana ada yang percaya kalo cowok seganteng gue mau ngerampok cewek kayak lo" hafiz menjawab dengan santai
"hisss gue benci lo" ketus anis
"gue sayang lo" ucapan hafiz barusan berhasil membuat mata anis membulat, dan sontak anis langsung menoyor kepala hafiz
"lo ga sakit kan?"
sumpah demi apa? kenapa hafiz ngomong gitu? gue ga salah denger? astaghfirullahalazim"bawel lo, dah yuk naik"
GIMANA GUYS?
GANTUNG YAH? HAHAHH
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT GUYS
![](https://img.wattpad.com/cover/164916864-288-k403690.jpg)