Hubungan anis dan hafiz kini menjadi lebih serius dari hubungan mereka sebelumnya, yap semuanya berawal dari keterpaksaan
"Dekk" toktoktok
Ucap wanita paruh baya dari arah balik pintuAnis yang mendengarnya hanya mengulum dan pastinya tetap dalam kondisi tidur
"Dek kamu ditungguin tuh diruang tamuu... dekkk bangun" bunda masih senantiasa berucap lembut
Anis yang enggan beranjak dari tempat tidurnya karna hari ini adalah weekend
"Anis bangun sayang itu kasian nak hafiz udah nunggguin kamu dari tadi" jelas bunda lalu pergi beranjak ke dapur
Anis yang tadinya tidur langsung melompat dari tempat tidurnya karna mendengar nama itu tersebut
"Serius dia dateng? Buat apa?" Anis berbicara sendiri sambil memandangi dirinya lewat cermin
"Ahh paling juga bunda main-main supaya gue bangun"
"Tapi kalo beneran gimana"
"Ahhh bodo lah"
"Tapi kalo emang itu dia bisa gawat, mending gue cuci muka aja terus turun"
Sering kali anis bertengkar argumen dengan dirinya sendiri karna anis adalah tipe manusia plinplan so suka ga konsisten
Anis menuruni beberapa anak tangga dan melihat ke arah ruang tamu namun anis tak mendapati siapa-siapa, anis langsung beranjak menuju dapur menemui bunda
"Bun... bunda kok tega sih bohongin aku demi aku bangun pagi padahal ini juga kan weekend" anis mengkrucutkan bibirnya sambil menatap bunda
"Bohongin apaan? Lihat sendiri tuh dibelakang kamu siapa?" Bunda menunjuk dengan dagu
Anis terkejut saat melihat arah belakang entah sejak kapan dia sudah berada dibelakang anis
"Astaghfirullah ngapain lo disini?" Anis memegangi dadanya
"Menurut lo?" Hafiz menaikkan sebelah alisnya
"Yah mana gue tau emang gue cenayang" protes anis
"Nis itu hafiz diajakin ke ruang tamu gih biar lebih enak ngobrolnya" lembut bunda
"Hmm iya bun, kita ke ruang tamu dulu ya bun" anis menarik lengan hafiz kearah ruang tamu
"Ihhh lo mah kasar, lembut dikit napa?" Protes hafiz karna lengannya ditarik paksa
"Bodo! Jawab gue lo mau ngapain?" Cuek anis
"Bodo! Kenapa lo kasar?" Hafiz tak mau kalah
"Auu akhh" anis bermaksud meninggalkan hafiz dan melanjutkan tidurnya
Namun dicekal oleh hafiz
"Lo hobby banget yah pergi gitu aja" sewot hafiz"Lo hobby banget yah nahan tangan gue, MODUS" kata akhir diberi penekanan oleh anis
"Gue mau ngajak lo nonton" jelas hafiz
"Gue mager, pulang gih" usir anis
"Anis kamu kok gitu, udah sana pergi sama hafiz toh kamu juga dirumah cuma baca novel doang dikamar" potong bunda yang memberikan beberapa cemilan dan minuman untuk hafiz
"Hmmm bang arfan mana bun" tanya anis yang bingung karna belum melihat abangnya
"Ada tuh dikamar" ucap bunda sembari pergi ke dapur melanjutkan aktifitas memasaknya
Hafiz memperhatikan anis dengan senyum liciknya
"Apaan lo ngeliat gue,pake acara senyum - senyum segala" anis memutar bola matanya malas
![](https://img.wattpad.com/cover/164916864-288-k403690.jpg)