Bastard

Part 8

Jiyeon duduk meringkuk di pinggiran jendela kamar ini masih dengan kemeja kebesaran seorang pria. Kejadian barusan membuat nya yakin bahwa ia memang seorang jalang

'Hiks hiks kenapa aku begitu mudah dipermainkan' lirih jiyeon dan menghapus air matanya kasar

Ya semenjak tadi sehun memberikannya french kiss dan fore play sehun pergi entah kemana. Meninggalkan jiyeon sendiri bagaikan seorang jalang yang telah dipakai berkali kali. Tidak ! Derajat jiyeon lebih tinggi, ia hanya dipakai oleh satu pria brengsek yang sayangnya sangat tampan

"Ayah aku merindukanmu, kenapa ? Kenapa harus seperti ini. Ayah ... jemput aku. Jebal" jiyeon benar benar sudah tidak tahan dengan situasi ini. Dia benar benar sudah putus asa.

Tok tok tok ~

"Permisi nona, tuan sehun berpesan pada saya menyuruh nona menghabiskan sarapan ini" ujar seorang pelayan sembari meletakkan sarapan di meja yang tersedia di sana

"Bilang pada tuan mu aku tidak butuh"

"Saya mohon nona harus makan jika tidak tuan akan memecat saya"

"Cih apa hobinya memang menyusahkan orang" kesal jiyeon

"Nona, tuan juga berpesan agar nona tidak kemanapun sebelum tuan pulang"

"Lihat bahkan aku sudah seperti tahanan"

"☺ itu karna tuan menghawatirkan nona"

"Khawatir ? HAHA aku tidak salah dengar?" Jiyeon tertawa hambar mengigat sehun yang memperlakukannya kejam ya walau bukan fisik namun hati

"Percayalah tuan sangat menyayangi anda. Kalau begitu saya permisi dulu nona. Jangan lupa habiskan sarapannya ne dan jangan keluar kamar sebelum tuan pulang"

"Ne" jawab jiyeon seadanya

'Ini cukup menguntungkan juga sih. Aku bisa dapat tempat tinggal dan makanan gratis. Kapan lagi kan 😂 ya walaupun aku harus waspada dengan setan gila itu'

🍂🍂🍂

Sehun bersama beberapa bodyguard nya sedang memasuki rumah sakit jiwa seoul. Menuju ke ruangan serba putih yang tertulis 'Lee uisa' . Sehun masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu seolah memasuki rumah sendiri.

"Hey bung" sapa sehun pada dokter lee

"Oh sehun, kenapa kau ada disini ? Kau sakit jiwa ?" Tanya dokter lee minhyuk

"Sial kau hyung, bukan aku yang sakit jiwa tapi ibu dari wanita ku"

"Wah siapa wanita yang kurang beruntung itu" tanya minhyuk penasaran

"Sialan, kau pikir aku apa hingga ia menjadi kurang beruntung ketika denganku"

"Ya taulah kau bagaimana 😂 ngomong ngomong untuk apa kau kemari tidak biasanya"

"Lakukan pengobatan secepatnya dan yang terbaik pada nyoya park tae hee berapa pun akan ku bayar" ujar sehun tegas

"Tunggu dulu nyonya park tae hee ? Bukankah ia hanya mempunyai satu putri ?" Minhyuk makin penasaran. Jangan sampai...

"Ya benar Park Jiyeon wanita ku" sehun menatap minhyuk tajam. Ya sehun memang memasang banyak mata mata untuk jiyeon sehingga ia mengetahui bahwa pria yang sudah dianggapnya seperti saudara sendiri ini menyukai wanitanya

"Astaga kenapa harus jiyeon" lirih minhyuk, kelar sudah jika ia harus bersaing dengan oh sehun. Si pria penuh pesona dan hampir sempurna