Sekarang jiyeon dan sehun sedang berada di restoran mewah Italia yang berada di kawasan gangnam. Jiyeon memandang takjub menu yang ada. Sepertinya ia harus berpikir puluhan kali untuk makan disini. Bukan apa harga satu porsi makanan saja seharga gaji nya 2 bulan.
"Hei jangan hanya melamun, ayo pilih" ujar sehun menyadarkan jiyeon dari lamunannya
"Hmm sepertinya aku makan di tempat lain saja" jiyeon menutup buku menu namun langsung dibuka lagi oleh sehun
"Aku yang traktir. Makan lah sepuas mu"
Jiyeon mengeryit heran. Bukankah kemarin pria dihadapannya ini memaki nya habis habis an bahkan mengacam tapi kenapa sekarang begitu baik.
Seolah tau apa yang dipikirkan jiyeon. Sehun berkata
"Hentikan pikiran buruk mu terhadapku. Aku hanya ingin mentraktir mu. Tak tega rasanya melihat mu mati kelapan. Lagian kapan lagi kan makan makanan mahal" ejek sehun
Sialan, ujung ujung nya menghina ku lagi. Apa itu hobi nya 😏. Baiklah benar katamu kapan lagi aku makan makanan mahal. Kan kau yang traktir ☻
"Aku pesan lasagna, veal marsala, pasta primavera, gelato, tiramisu, dan ghinocchi"
"Kau ingin menodongku?"
"Kan tadi kau yang menawari 😊"
"Baiklah catat semua yang dia katakan tadi" ujar sehun kepada pelayan di resto itu
"Baiklah tuan"
Sepeninggalan pelayan tersebut suasana kembali hening
"Apa kau benar-benar tidak mengingat ku?" Tanya sehun serius
"Memangnya kau siapa?" Ujar jiyeon bingung. Setaunya dia tidak pernah bertemu pria dihadapannya ini, ya kecuali pas kejadian di kafe. Memang dulu ada sih pria bernama oh sehun tapi jelas berbeda dengan sehun yang ini. Lagian kan nama sehun bukan hanya satu
"Kau kenal pria ini?"
Sehun menunjukkan sebuah foto di ponsel nya kepada jiyeon. Jiyeon menganguk bukankah itu oh sehun pria nerd yang menyatakan cinta kepadanya saat sma dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard
Romance"Ji ... maukah kau menjadi kekasih ku?" "Kau punya kaca ?" "Untuk apa ?" "Berkaca lah, memangnya kau pantas untuk ku?" Lihat saja suatu saat aku pasti bisa menaklukkan mu 🙄