Part 15

10.4K 104 48
                                    

Jiyeon menanggis terseduh di sudut ruangan serba putih ini sembari menatap tak percaya sehun yang terbujur kaku disertai alat alat yang terpasang di tubuh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jiyeon menanggis terseduh di sudut ruangan serba putih ini sembari menatap tak percaya sehun yang terbujur kaku disertai alat alat yang terpasang di tubuh nya

"Ji lebih baik kau pulang dulu sedari sore kau belum mandi dan makan. Kasihan bayi mu. Biar ibu yang menjaga sehun" ujar ibu sehun yang baru datang dari london siang tadi. Setelah mendengar sehun mengalami kecelakaan sang ibu dan ayah sehun buru buru terbang ke korea dengan pesawat pribadi mereka

"Mana mungkin aku meninggalkan sehun bu" lirih jiyeon

"Kau harus memikirkan bayi kalian juga, sehun pasti akan sedih jika terjadi sesuatu dengan kalian" ujar nyonya oh jihyun (ibu sehun) sembari mengelus lembut rambut jiyeon. Oh jihyun sudah mengangap jiyeon seperti putri nya sendiri. Dia juga sudah mengetahui masa lalu jiyeon dari kaki tangan sehun. Namun jihyun tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia bahkan merasa bersyukur, sehun memilih wanita yang tepat

"Tapi bu..."

"Kau pulang ya sayang, lucas akan mengantarmu. Jika sehun sudah sadar ibu akan segera mengabari mu"

"Um baiklah bu. Kalau begitu aku pulang dulu"

"Ya, lucas antarkan jiyeon selamat sampai rumah ya" perintah nyonya oh kepada lucas

"Ibu sampaikan pada ayah juga, aku pamit" pesan jiyeon. Karna tadi ayah sehun, pergi sebentar keluar untuk menghubungi sekertaris nya di sana

"Ya nanti ibu akan sampaikan"

🍂🍂🍂

Sudah seminggu sejak kecelakaan terjadi sehun belum juga sadar membuat jiyeon terus kepikiran dan tidak nafsu makan. Bahkan kini tubuhnya sudah kurus kering. Kemarin ia sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit karna kondisi bayi dalam kandungan yang lemah. Beruntung dokter cho memberikannya vitamin dan setelah dinasehati oleh dokter cho mengenai kondisi janin jiyeon barulah ia mau makan "Kau tidak ingin bayi mu pergi kan?"

"Jika tidak mau maka makan lah dengan sehat dan jangan terlalu berfikiran yang berat. Bayi mu juga merasakan yang sama di dalam sana. Kau tidak kasihan. Dia lapar tapi kau tahan. Yakinlah sehun pasti akan sadar"

Jiyeon mendapati kabar bahwa sehun sudah sadar. Buru buru ia mengajak lucas ke rumah sakit

Jiyeon hampir saja berlari kencang untung saja lucas mengingatkan jiyeon tentang perut nya yang semakin membesar. Membuat jiyeon menepuk jidatnya sendiri dan mengelus perutnya sembari berkata

"Maafkan mommy sayang. Cah kita akan menemui daddy. Daddy pasti senang sekali" jiyeon mengelus perut nya sembari tersenyum senang

Jiyeon memasuki ruangan sehun tanpa mengetuk pintu lagi. Namun ia mendapati tatapan tajam dari sehun. Jiyeon berfikiran positif

'Ah mungkin dia kesal karna aku terlambat menemui nya' batin jiyeon sembari mendekati ranjang sehun dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibir ranum nya

BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang