Dua

3.2K 326 2
                                    

Dongpyo masih berada di rumah sakit, lebih tepatnya berada di lantai 8 ruang VVIP. Tapi selama tinggal disana Dongpyo masih belum melihat keberadaan Ibunya. Setiap Dongpyo bertanya kepada Tante dan Om nya pasti jawaban Wendy dan Yoongi sangat ambigu. Dongpyo juga beberapa kali bertanya kepada Seungwoo, tapi Seungwoo malah menyuruh dirinya untuk beristirahat.

Selama 3 hari di rumah sakit banyak orang yang sebelum nya tidak dikenali Dongpyo datang menjenguk. Salah satu nya kedua pasangan  paruh baya yang menangis saat melihat Dongpyo dan langsung memeluk nya erat sambil terus bergumam kata maaf.

Dongpyo hanya terdiam, tapi begitu mereka mengaku bahwa mereka adalah Orang tua dari Ibu dan Ayah Dongpyo membuat Dongpyo tersenyum.

Ya Dongpyo sampai saat ini tidak mengetahui masalah yang di hadapi Ibu nya selama ini. Karena setahu Dongpyo bahwa Ibu nya tidak memiliki sebuah masalah.

Dongpyo menatap kesekitar ruangan tempat dia dirawat, hari ini ruangan nya memang sedikit sepi tidak seperti dua hari yang lalu.

Dongpyo lalu mencoba berdiri dengan tubuh yang masih lemah. Entah kenapa hati nya menyuruh dia agar turun ke sebuah taman.

Saat dia akan membuka pintu, ternyata ada beberapa penjaga yabg sudah menjaga di depan ruang rawat Dongpyo.
"Tuan Muda anda mau kemana?" tanya salah satu penjaga Dongpyo.

Dongpyo meringis, baru kali ini dia di panggil oleh seseorang dengan panggilan Tuan Muda.
"Saya ingin jalan-jalan" ujar Dongpyo yang mulai berjalan dengan langkah tertatih, di belakang nya ada 2 orang yang mengikuti nya dari belakang.

🍀🍀🍀🍀

S

engwoo memasuki ruang rawat Dongpyo, tapi saat dia masuk dia tidak menemukan keberadaan Dongpyo.

Dengan panik Seungwoo mencoba keberadaan putranya itu, tapi nihil dia tidak menemukan Dongpyo bahkan kedua pengawal pribadi Dongpyo juga tidak di temukan.

Seungwoo lantas bertanya kepada salah satu perawat mengenai keberadaan Dongpyo, untung saja perawat itu sempat melihat Dongpyo sedang berada di taman.

Seungwoo lalu pergi ke taman tempat yang di ucapkan perawat tadi, tapi dia malah membeku begitu melihat Dongpyo memasuki gedung tempat perkabungan mayat.

Ya Gedung perkabungan mayat berada di samping gedung Rumah sakit, kedua nya hanya di pisahkan oleh taman.

Seungwoo lalu berlari mencoba mencegah Dongpyo masuk, dia tidak mau kalau putranya malah shock saat melihat poto Ibu nya di pasang di salah satu tempat perkabungan.

Seungwoo bukan nya tidak mau memberitahukan masalah ini kepada Dongpyo, tapi karena keadaan Dongpyo yang masih lemah apalagi setelah cangkok jantung membuat Seungwoo harus lebih berhati-hati tentang guncangan yang akan diterima Dongpyo saat tahu bahwa Naeun telah meninggal.

Terlambat...

Ya Seungwoo terlambat, karena Dongpyo sudah mengetahui semuanya.

Saat Seungwoo sampai, Dongpyo sudah berada di depan ruang perkabungan Naeun dengan tatapan kosong.

Bahkan saat ini Seungwoo melihat Dongpyo melepas paksa selang infus yang menancap dilengan kurus nya hingga membuat darah keluar dari lengan Dongpyo.

Dengan langkah tertatih, Dongpyo memasuki ruang perkabungan hingga membuat beberapa orang disana saling berbisik.

"Dongpyo-ya" lirih Ibu Naeun.

Dongpyo hanya terdiam, pandangan nya masih mengarah pada poto Naeun yang tengah tersenyum cerah.
"Eomma" ucap Dongpyo sambil berjalan mendekat.

"Eomma" ulang Dongpyo dengan air mata yang sudah mengalir deras.

keluarga Son dan Beberapa pelayat ikut bersedih melihat keadaan Dongpyo. Begitu pula dengan Seungwoo dan keluarga nya yang saat ini tengah berada di tempat perkabungan Naeun.

"Eomma ini tidak benar kan? Iya kan?" tanya Dongpyo.

Dongpyo mengusap kasar air mata yang mengalir di pipi nya, lalu di kembali menatap poto Naeun.
"Eomma sudah bercanda nya, ini tidak lucu. Aku tahu Eomma saat ini tengah menjahiliku kan?" Dongpyo tertawa garing.

"Jika Eomma hanya menjahiliku karena aku tidak mau pergi ke Akademi, maka Eomma menang. Aku janji aku bakal rajin pergi ke akademi, tapi Eomma harus hentikan bercandaan ini" ucap Dongpyo.

"Dongpyo-ya" Seungwoo merangkul bahu Dongpyo, tapi Dongpyo malah menepis rangkulan Seungwoo.

"Eomma jangan begini aku janji gak bakal nakal lagi, aku janji akan menuruti semua ucapan Eomma, aku janji--"

Dongpyo akhirnya pingsan, tapi beruntung Seungwoo langsung menahan tubuh lemah Dongpyo.

"Dongpyo-ya!" teriak kedua Nenek Dongpyo.

"Kalian lanjutkan saja, biar Dongpyo aku yang urus" ucap Seungwoo yang sudah menggendong Dongpyo keluar dari ruang perkabungan Naeun.

🍀🍀🍀🍀

"Eomma" lirih Dongpyo dengan kedua mata yang masih terpejam.

Seungwoo menggenggam erat tangan Dongpyo.

"Eomma" ulang Dongpyo.

"Appa harap kamu menjadi pria yang kuat" ucap Seungwoo sambil terus menatap sendu putranya yang terus bergumam memanggil Naeun.

Seungwoo menoleh begitu mendapati salah satu adik nya memasuki ruang rawat Dongpyo.
"Bagaimana keadaan nya?" tanya Byung Chan sambil melepaskan jas hitam miliknya.

Seungwoo mendesah.
"Masih belum sadar" jawab Seungwoo.

Byung Chan menepuk pelan bahu Kakaknya itu berniat memberikan kekuatan padanya.
"Aku yakin Dongpyo bisa melewati semua ini" ujar Byung Chan.

"Semoga saja" balas Seungwoo.

"Hyung kau sudah punya rencana akan membawa Dongpyo tinggal dirumah Eomma?" tanya Byung Chan.

"Tidak, mungkin aku dan Dongpyo akan memilih tinggal di Apartemen" jawab Seungwoo.

"Hyung fikirkan lagi, kalau kalian tinggal di Apartemen dan saat itu kau tengah berada dirumah sakit, siapa yang akan menjaga Dongpyo?" tanya Byung Chan.

"Aku tahu, tapi ini salah satu cara agar aku semakin dekat dengan Dongpyo. Jika aku tinggal bersama Ibu dan Ayah aku tidak bisa menjamin kalau nanti aku bisa akrab dengan Dongpyo" jawab Seungwoo.

Byung Chan menghela nafasnya.
"Baiklah semua terserah padamu saja hyung. Karena aku yakin kau sudah memikirkan ini matang-matang" kata Byung Chan.

🍀🍀🍀🍀

"Om kenapa tidak menyelamatkan Eomma?" tanya Dongpyo begitu tersadar.

Seungwoo terdiam.
"Apa karena Eomma meninggalkan Om hingga membuat Om membalas dengan tidak menyelamatkan Eomma" ucap Dongpyo.

"maafkan aku.." kata Seungwoo.

Dongpyo membalikan tubuhnya menjadi memunggungi Seungwoo, kemudian dia kembali menangis.

"Maafkan Appa" lirih Seungwoo sambil mengelus pelan kepala Dongpyo.

Dongpyo hanya terdiam, dia masih menangis.

Bersambung...

APPA ✅ Han SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang