Hmmm...kalo minta up date cepet cepet...readers tersayangku memang jagonya...hehehehe
Kemarin kemarin part manis dan ++nya sudah. Nah...udah siap masuk konflik? Siap sakit hati? Siap marah? (Asal jangan padaku...wkwkwkwk).
Selamat membaca....
Aku membuka mataku dan merasakan lengan kekar memeluk perutku dengan posesif. Aku tersenyum mengingat percintaan kami Elang benar benar membuatku kewalahan. Meski baru saja bertanding, staminanya masih tangguh. Elang mengeratkan dekapannya dan menelusupkan kepalanya di helaian rambutku saat aku mengelus lengannya.
"Lang..."
"Hm.."
"Aku mau ke kamar mandi..."
Elang melepas dekapannya dan dengan setengah mengantuk dia menggendongku ke kamar mandi.
"Kamu tidur aja...aku bisa sendiri..."
"Aku juga mau mandi...jam 8 aku mau menyetor revisi akhir skripsiku...semoga aja minggu depan aku bisa sidang"
"Amin"
Kami mandi bersama tanpa sex. Elang memahami kalau kewanitaanku masih perlu penyesuaian lebih lama karena ukuran kejantanannya yang diatas rata rata.
Aku ada jadwal kuliah siang, jadi Elang mengajakku ikut dan menunggu jadwal kuliahku di base camp. Elang menitipkan aku ke Doni saat dia menemui dosen pembimbingnya. Aku sedang memainkan ponselku saat suara wanita yang familiar menyapa indra pendengaranku.
"Kamu pacar baru Elang?"
Aku menoleh dan melihat Cantika tengah berkacak pinggang sambil menatapku tajam. Aku berdiri dan tersenyum padanya.
"Iya...kamu Cantika, mantan tunangan Elang kan?"
"Elang itu milikku! Cewek murahan seperti kamu gak pantes buat Elang"
Aku menatapnya dan tak mampu menyembunyikan tawaku.
"Kenapa kau tertawa! Dasar jalang!"
"Dirumahmu ada kaca? Ngaca dong kalo mau ngatain aku jalang atau murahan!"
Cantika hendak menamparku tapi Doni datang disaat yang tepat.
"Eits...jangan bikin ribut disini dong"
"Lepas gak?! Ini bukan urusan kamu...ini urusanku dengan jalang ini!"
"Oh gak bisa... Febi itu calon istri sahabatku...dan Elang menitipkan ibu negaranya padaku termasuk dari gangguan perempuan ular macam kamu...lagian kamu itu bukannya sudah punya pacar? Mau dikemanain tuh Felix?"
"Sialan kamu Don!!"
"Bodo...sekarang pergi gak?"
Cantika menyentak tangannya yang dicengkram Doni. Dia menatapku penuh amarah dan aku hanya mencebikkan bibirku sambil mengangkat bahu acuh.
"Lihat saja nanti...akan kubuat kau menyesal sudah mengambil Elangku!"
Aku mengabaikan kata katanya dan membiarkan Doni menyeretnya keluar base camp. Aku melanjutkan memainkan ponselku sampai Elang datang dan menciumku dengan gusar.
"Tadi Cantika kesini?"
"Hm"
"Apa yang dia lakukan sama kamu?"
"Gak ada....udah diusir juga sama Doni"
"Kamu baik baik aja kan Sayang?"
"Hm"
"Kamu marah?"
"Sama siapa?"
"Aku?"
"Kenapa harus marah? Dia cuma mantan kamu kan? Atau kamu mau balikan sama dia?"