Prolog

164 7 0
                                    

Disuatu mansion besar, terdapat seorang gadis yang duduk termenung di balkon kamarnya. Melamun, bertumpu dengan dagunya. Gadis itu menatap langit biru tanpa awan dihadapannya. Raut wajah yang berubah-ubah menandakan bahwa banyak yang gadis itu pikirkan. Susah, senang, sedih, dan kecewa terlihat dari raut wajahnya. Gadis itu menghembuskan nafasnya dengan keras, jengkel. Gadis itu beranjak dari balkon kamarnya dan menuju walk-in-closet miliknya.

"Aku akan akhiri semuanya" gumaman dari gadis tersebut.

5 menit berlalu, gadis itu keluar dari walk-in-closet miliknya dengan style serba hitam. Gadis itu menuju meja riasnya dan menatap wajah datarnya yang terpantul dicermin. Lama kelamaan raut wajah gadis tersebut berubah menjadi raut wajah menahan amarah. Lalu berubah lagi menjadi sedih. Berubah seperti itu berulang kali. Lantas gadis tersebut tertawa dengan keras. Sungguh, perilakunya saat ini seperti orang gila.

"Bodoh, Cla."

***

Author Note

Hai hai hai semuanyaaa.
Aku kembali hadir dengan cerita baru kali ini.
Sedikit berbeda dengan yang dulu.
Dan aku sedang mendapatkan banyak ide tentang cerita kali ini.
Jadi aku putuskan untuk membuat cerita ini.
Mungkin cerita ini juga gak sebagus cerita lain. Karena penulisnya yang lebih pro dan aku yang masih suka noob itu banyak perbedaannya, jadi mohon dimaafkan ya.

Jadi kalian jangan lupa buat like dan komen ya. Soalnya like dan komen kalian itu berharga banget buat aku, biar aku tambah semangat nulisnya. Aku juga bakal nerima semua saran dari kalian kok.

Terimakasih.

See you di part selanjutnya ya.

Salam sayang, Lily.

The GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang