Part 05

39 4 0
                                    

"Of course Delon. I'm winner tonight" ucapan Jasmine membuat bulu kuduk Delon berdiri. Jangan lupakan dengan seringaian tajam seorang Jasmine Dermarais A.

***

Balapan itu dimulai pukul 12 malam. Jasmine menyiapkan mobil kesayangannya yang memiliki warna hitam dan goresan berwarna gold. Mewah dan glamour. Itulah kesan pertama yang melihat mobil Jasmine.

Kurang 30 menit lagi sebelum balapannya dimulai dan Jasmine melihat lawannya tengah menatap tajam dirinya.

Sunggingan sinis Jasmine terlihat dan membuat lawannya merasa geram. Merasa bahwa Jasmine begitu merendahkan dirinya.

Jasmine mengangkat bahunya acuh dan memasuki mobil miliknya. Melajukan mobilnya menuju garis start, sembari menunggu lawannya yang begitu lama bersiap. Jasmine menyeringai begitu melihat mobil lawannya mendekat.

Tentu saja Jasmine akan menang malam ini. Tidak ada yang bisa mengalahkan seorang Jasmine. Seringaian tajam itu terus tercetak dibibir miliknya.

Jasmine membuka jendela mobil miliknya dan tatapan matanya langsung bertemu dengan lawan balapnya kali ini. Tatapan tajam dari lawannya tidak membuat Jasmine goyah sedikitpun.

Melihat seorang perempuan berbaju seksi yang membawa sebuah bendera, membuat Jasmine fokus pada balapannya. Perempuan seksi itu terus memutar-mutarkan benderanya sebagai tanda bahwa keduanya harus menghidupkan mesin mobil.

Lalu, perempuan seksi itu mulai menghitung mundur, pada hitungan 3 mobil lawannya sudah melaju dengan sangat kencang. Jasmine memberikan lawannya waktu 5 detik untuk melaju jauh.

Lawannya tentu sudah besar kepala dulu karena Jasmine tidak mengejarnya, tapi Jasmine adalah pembaca strategi terbaik. Jadi pasti ada alasan tersendiri mengapa Jasmine melakukan itu.

Jasmine melajukan mobilnya diatas rata-rata, mengejar ketertinggalannya.
"Aku sudah memberikanmu waktu 5 detik untuk pergi sejauh mungkin, tapi kau masih saja disini. Jangan salahkan aku jika kau malu malam ini." desis Jasmine rendah.

Sementara dimobil sang lawan, terdengar geraman kesal. Laki-laki itu memukul stir-nya keras. Giginya bergemeletuk dan tatapan matanya menajam.

"Sial!!", desis laki-laki itu kesal.
"Seorang Axel tidak akan kalah malam ini." sambung laki-laki bernama Axel yang malam ini menjadi lawan main Jasmine.

Jasmine yang berada tak jauh dari mobil Axel hanya tersenyum miring.

"Masih saja berlaku bodoh. Axel yang malang." ucap Jasmine sembari menambah kecepatan mobil miliknya.

Jasmine semakin menambah laju kecepatan mobilnya. Tinggal sedikit lagi jarak antara mobil Jasmine dan mobil Axel. Semakin dekat dan semakin dekat, Jasmine sudah menyalip mobil milik Axel.

Jasmine hanya berdecak, lawannya kali ini terlalu mudah dan mudah marah. Jasmine begitu benci hal itu. Menurutnya orang yang mudah marah itu orang yang gampang dikalahkan karena tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

Jasmine keluar dari mobilnya dan menyandarkan tubuhnya dipintu mobilnya. Menunggu dengan sabar Axel turun dari mobilnya. Perbedaan jarak antara mobil Jasmine dan mobil Axel sebenarnya hanya 10cm, tapi tetap saja kemenangan berada ditangan seorang Jasmine.

"Bagaimana, tentu kau akan menepati janjimu kan?" tanya Jasmine tenang. Axel menatap tajam gadis didepannya.

"Kau hanya sedang beruntung nona." ucap Axel sinis. Dan ucapan Axel membuat Jasmine tertawa keras. Tawa yang sangat jarang dikeluarkan Jasmine dan membuat orang-orang yang melihat hal itu takjub, begitu juga Axel.

"Jika aku hanya sedang beruntung, kau bisa tanya pada Delon seberapa sering aku menunggu lawanku melaju lebih dulu dan yang menang tetaplah aku. Kurasa kau tak sebodoh itu Axel. Jangan pernah meremehkan seorang perempuan." desis Jasmine dengan tatapan tajam disertai seringaian yang menakutkan.

Orang-orang yang melihat perdebatan itu merasa bahwa bulu kuduk mereka meremang. Aura yang dingin membuat mereka sesak. Terlalu berat dan menakutkan.

Jasmine mendekat pada Axel yang mematung dan berbisik. "Kau harus menepati janjimu, atau aku akan membunuhmu."

Setelah berucap seperti itu, Jasmine meremas bahu Axel keras dengan tatapan tajam yang tak pernah lepas melihat Axel.

Axel tidak pernah merasa diintimidasi sebelumnya, tapi Jasmine, intimidasi gadis itu mampu membuat Axel mengeluarkan keringat dingin.

'Oh sial!! Siapa gadis itu?' batin Axel.

Jasmine menatap Axel sebentar lalu pergi menuju mobilnya dan memanggil Delon agar membawakan hadiah taruhannya ke mansion miliknya.

Jasmine melajukan mobilnya cepat dan meninggalkan arena balapan. Axel yang melihat hal itu hanya berdecak. Dirinya kalah dengan seorang perempuan. Itu sangat memalukan dan melukai harga diri Axel.

"Axel." panggil seorang laki-laki yang tadi bersama Jasmine, Delon.
"Apa?" jawab Axel dingin.
"Apa yang semua dikatakan oleh Jasmine adalah benar. Dia selalu membuang waktunya 5 detik diawal dan berakhir menang. Kurasa kau tau siapa dia, jangan macam-macam. Maka kau akan aman. Kunci mobilmu?" penjelasan Delon membuat Axel langsung memberikan kunci mobilnya yang tadi digunakan untuk balapan. Lamborghini Aventador berwarna dark blue. Itulah mobil yang digunakan oleh Axel.

Delon menghampiri mobil Axel dan membawanya pergi dimana Jasmine berada.

Axel yang melihat itu hanya berdecak kesal. Dirinya marah dan harus kehilangan mobilnya, ah salah satu mobilnya. Dia tidak menyangka bahwa balapan kali ini dia harus kalah dari seorang perempuan. Itu memalukan.

Axel menelepon salah satu bodyguardnya untuk menjemputnya di arena balapan. Karena dirinya tidak membawa mobil lain saat kesini.

TBC

Hai. Stay Tuned

Jangan lupa voment-nya.

The GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang