Namanya Seokarwo Sanjaya, dipanggilnya Eyang Karwo. Cita-citanya sejak dulu adalah membuat sanggar untuk melestarikan budaya Jawa. Baru ketika usianya memasuki kepala empat, cita-cita itu berhasil ia capai.
Selang lima tahun sanggar beroperasi, Lastri—anak sulungnya melahirkan sosok bayi lelaki tampan yang ia namai Nakula. Cucu pertamanya.
Nakula tumbuh dengan sangat baik, tidak pernah menangis saat jatuh dari sepeda. Tidak pula merengek minta mainan seperti anak kecil kebanyakan. Hal yang pernah direngekannya hanyalah siomay bumbu kacang dan diperbolehkan main siang-siang.
Nakula selalu mengikutinya ke sanggar, bermain-main dengan wayang kulit di bawah jendela dan berlagak menjadi dalang.
"Eyang, nanti kalau besar Nakula mau jadi dalang seperti Eyang"
Impian kecil yang terlupakan begitu dia tumbuh remaja.
Nakula tidak lagi menyukai sanggar. Sebisa mungkin ia menghindari datang ke bangunan itu lagi. Nakula risih dipandangi oleh gadis-gadis seumurannya, malah kadang bocah-bocah kelas 6 SD dan SMP juga menatapnya memuja. Hiih.
"Le, Eyang liat, kamu sudah tidak pernah ke sanggar ya?"
Pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulut Eyang yang sedang bersantai di kursi teras dengan secangkir teh hangat.
"Inggih, Nakula sibuk ngurusin organisasi di sekolah sama lomba futsal" jawabnya sambil mengikat tali sepatu futsalnya. Memang tadi posisinya Nakula sedang memakai sepatu siap-siap berangkat latihan.
"Bukan karena risih digoda kan?"
Sebenarnya Nakula ingin sekali berteriak mengiyakan, tapi ia tidak mungkin melukai hati Eyangnya. Bagaimanapun gadis-gadis sanggar berjasa dalam penggapaian mimpi Eyang.
"Ndak kok, ini murni karena Nakula memang sibuk urusan di u. Nanti kalau senggang, Nakula main lagi kok ke sanggar. Sudah lama juga ndak megang wayang" jelasnya sambil tersenyum tipis.
"Yaudah Eyang, Nakula berangkat dulu, sudah ditunggu teman. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

KAMU SEDANG MEMBACA
Nakula
FanfictionMari mengenal Nakula, si pecinta siomay yang merangkap sebagai pecinta Athena