Berkenalan

156 29 1
                                    

"Udah anjir cepetan!"

"Bentar elah! Deg-degan nih!"

"Apasih dangdut banget lo!"

Ten mendorong kesal tubuh Nakula yang lebih tinggi beberapa senti darinya. Nakula mendecakkan lidahnya sebal.

Diketuknya pintu kayu dengan tempelan kertas-kertas aksara.

Sok anak bahasa sekali, komentarnya dalam hati.

Pintu dibuka dari dalam, sosok mungil gadis berhijab tengah mengernyitkan alisnya heran.

Ngapain dah anak ipa jauh-jauh ke gedung baru, batin gadis itu.

"Permisi, mau tanya.."

"..disini ada yang namanya Athena?"

Gadis itu tiba-tiba memekik. Lalu tanpa sadar menutup pintu di depannya dengan keras.

"ANJIR ATHENA AKHIRNYA ADA YANG NYARIIN GAESS"

Lalu berikutnya suara teriakan riuh lainnya saling bersahutan dari dalam.

Nakula ganti mengernyitkan dahinya heran. Ia menatap Ten, meminta penjelasan. Ten hanya mengendikan bahu tidak tau.

ceklek

Pintu kembali terbuka. Kali ini memunculkan Athena, si gadis cantik yang Nakula cari.

"Lo cari gue? Ada perlu apa?"

Ditanya seperti itu, Nakula mendadak lupa ingatan. Semua rangkaian rencana, bahkan kata-kata yang sudah ia rangkai bersama Ten selama perjalanan, hilang begitu saja.

Intinya, Nakula kehilangan kata-kata.

Ten tertawa kecil, menertawai Nakula yang masih terdiam.

"Hai Athena!"

Athena mengalihkan atensinya, kini memandang Ten. Ia tersenyum kecil.

"Halo Ten! Ngapain kesini?"

"Ini, temen gue mau kenalan"

"Namanya Nakula"

NakulaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang