Sudah menjadi rahasia umum, kalau Ketua BEM dan Ketua DPM FK selalu berangkat ngampus bareng.
Seperti pagi ini, berhubung Jeno dan Haechan sama-sama mempunyai matkul pagi, makanya berangkat bareng. Eiy tapi, walaupun misal, Haechan ada matkul pagi, tapi Jeno tidak, maka Jeno akan mengantar Haechan.
Iyalah. Orang tinggal satu atap.
"Selesai jam, gue tunggu di kantin FH, ok?"
"Males ah Jen. Gue juga gak laper. Jadi, gausa ngantin. Mau ke perpus aja nanti"
"No no no. Lo belum sarapan. Mau maag nya kambu hm?"
Skakmat.
Susah memang begini. Punya teman tau segala macem apapaun tentang masing-masing. Susah mau ngeles dengan seribu alasan.
"Ck! Iya iya. Nanti gue ke kantin jurusan lo"
"Nah gitu dong. Kan makin tambah manis jadinya" ucap Jeno ditambah mengacak-acak rambut pemuda manis didepan nya itu.
"Sialan! Rambut gue jangan di acak-acak. Tuman banget sih, Heran"
Haechan mengerang sebal akibat perlakuan Jeno padanya.
"Haha. Iya iya. Sorry by"
"Apaan bybyby. Babi?" balas Haechan
Jeno memutar bola matanya kesal, "terserah"
Dugh
"BANGSAT!"
Haechan mengumpat setelah mendapat tepukan keras di bahunya. Kaget ditambah sakit
"Bangke! Apaan sih lo, Mark?! Pagi-pagi ngajak baku hantam aja kerjanya. Tuman. Heran. Sama aja kayak Jeno"
"Kok gue dibawa-bawa?!" Sahut Jeno tak terima namanya di sebut.
Iya. Yang mukul tadi Mark. Mahasiswa Fakultas Hukum. Sekaligus, wakil ketua BEM. Dan, teman dekat Jeno juga Haechan.
"Hehe. Peace sweetie. Jangan marah-marah dong. Nanti cepat tua. Gimana?" Ucap Mark
Haechan mendegus sebal. Buruk sekali pagi nya hari ini. "Brisik ya Mark"
Jeno dan Mark tertawa mendengar balasan dari sahabat mereka yang gemesin nya minta ampun.
Untung kuat ya.
"Kita anterin, apa lo ke kelas sendiri, sayang?" Ucap Jeno dengan tatapan jahil nya.
"Sayang sayang pala lo tebelah" balas Haechan kesal.
"Utututu ini uke satu, galak pisan. Neng geulis jangan galak-galak atuh" canda Mark
"AU AH BODO AMAT!"
Haechan pergi ke kelas dengan cepat seraya menghentakkan kakinya kesal. Ditambah berbagai umpatan telah tersebut dalam hatinya.
"Dasar lo Mark. Pundung dia jadinya. Bahaya ntar" ucap Jeno
"Gapapa. Biarin. Gak bakal bisa pundung ke kita itu si Haechan"
"Haha. Bener juga lo"
.
.
.
."Ish! Dasar manusia mesum. Pagi pagi udah bikin gue kesel. Tuman bener. Heran" gumam Haechan saat sudah sampai di kelas nya pagi ini
"Itu muka pagi-pagi udah merengut aja. Kenapa lagi?"
Haechan berjengit kaget mendengar suara yang tiba-tiba entah dari mana
"Bangke lo Jaem! Bikin kaget aja""Sorry sorry" balas pemuda 'Jaem sambil terkekeh pelah.
"So, what happen with you, sweetie? Pagi-pagi udah maju aja itu bibir" kata Jaemin menggoda Haechan -sahabat dekatnya-
"Pacar Lo" balas Haechan
Jaemin mengerutkan dahinya, pacar nya? Sejak kapan dia punya pacar?
"Pacar gue? Ada ada aja lo. Sejak kapan gue punya pacar""Two -sialan- Lee"
Jaemin berpikir sebentar, kemudian tertawa dengan nyaring nya karena baru menyadari siapa yang dimaksud "pacar" oleh Haechan
"Apaan dah, Chan. Pagi-pagi udah ngelindur. Pulang sana tidur lagi. Belum kekumpul nyawa lo tuh" ucap Jaemin setelah berhasil meredakan tawanya
"Bangke lo Na"
"Ugh, your mouth. Hobinya ngeluarin kata kasar melulu" ucap Jaemin yang terkadang telinganya panas dengar Haechan ngumpat mulu tiap hari.
"Bodo amat"
"Pms dasar"
.
.
.📍Hope you like it
17 Agustus 2019
Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] We're ; NoChan
Fanfic📍Lee Jeno X Lee Haechan📍 . . . Kisah manis perjalanan cinta seorang ketua BEM . . . 📌softnaxs;2019