Minggu pagi, Haechan yang biasanya masi tertidur dengan pulas, sekarang sudah beraksi di dapur apartemen nya dengan Jeno.
Haechan jago masak. Jangan kira karena Haechan bentukan nya bar-bar terus dia gak bisa masak. Malah kebalikan nya. Haechan sangat ahli dalam urusan dapur. Sudah terlatih lah kalau urusan pisau apa segala macem.
Urusan hati aja yang gak jago.
Jeno yang baru saja keluar dari kamar nya untuk mengambil minum, terheran-heran. Ini, uke manisnya kesambet apa gimana pagi-pagi udah di dapur aja.
"Chan? Ngapain?" Tanya Jeno
"Mandi"
Kesal? Pasti.
"Yang bener dong jawab nya" ucap Jeno lagi.
"Ya habis, udah liat gue lagi masak. Pake nanya lagi" balas Haechan
Jeno hanya menampilkan senyum manisnya. Kerjain uke-nya pagi-pagi, gak papa dong ya?
"Masak apa? Tumben rajin"
Haechan mendelik pada Jeno setelah mendengar perkataan yang terlontar dari mulut nya.
"Kalo lo mau ngerusuh, mending tidur lagi aja" balas Haechan kesal
"ahaha bercanda atuh saya. Jangan pundung ya sayang?"ucap Jeno yang telah berpindah tempat menjadi di belakang Haechan.
Dengan tangan nya yang memeluk Haechan dari belakang.
Dan menyandarkan kepalanya di bahu Haechan seraya mencium aroma khas dari tubuh Haechan yang memabukkan.
"Jen lepas ih. Gue masak ini. Jangan diganggu"
Haechan tengah membuat fla susu untuk diatas puding coklat yang telah di buatnya tadi.
Fyi, puding coklat adalah favorit Jeno.
"Kamu harum" ucap Jeno tiba-tiba. Dengan deep voice nya.
Yang membuat Haechan merinding.
"Apaan sih? Udah sana lo mandi. Bau" balas Haechan dengan pipi yang merah merona. Malu.
"Habis gue mandi. Kita jalan. Gada bantahan"
Selesai mengucapkan kalimat itu, Jeno langsung kembali masuk ke kamar untuk mandi.
Meninggalkan Haechan yang terdiam.
.
.
.
.Kamu tau filosofi "Benang Merah"?
Disitu mereka mengatakan, bahwa di setiap jari kelingking setiap manusia, ada seutas benang berwarna merah yang tidak bisa dilihat.
Benang itu adalah takdir.
Benang yang ada di jari kelingking seseorang, tersambung dengan jari kelingking orang lain. Konon katanya, itu adalah jodoh nya.
Layaknya benang pada umumnya, bisa panjang, bisa pendek, bisa kusut, namun tidak bisa terputus. Artinya, pertemuan dengan jodoh itu, tergantung bagaimana bentuk benang ini.
Akan kah dia bertemu nya lama sekali, karena benang nya panjang juga kusut.
Atau
Akan kah dia bertemu dengan cepatnya, karena benang pendek.
Lama atau tidaknya, pasti akan bertemu. Karena, benang itu tidak akan bisa putus untuk selama-lamanya.
.
.
.
.
."Chan"
"Ya?"
Saat ini, mereka berdua sedang dalam perjalanan entah kemana. Hanya Jeno dan tuhan yang tau.
"Nothing. Gajadi"
"Tuman!"
Haechan menatap kesal Jeno yang sedang menyetir disampingnya
(Anggap aja siang wkwkwk)
"Gausa bikin penasaran. Apa tadi apa" paksa Hechan agar Jeno memberitahu nya.
"Kepoo"
Bugh
"Tuman! Kenapa sih?! Hobi bikin gue penasaran. Mau ngajak gelud?"
Haechan memukul lengan Jeno karena kesal.
Dan dibalas dengan tawaan yang sungguh membuat Haechan ingin memukul Jeno lagi.
"Nanti aja. Sekalian." Ucap Jeno sebagai jawaban nya.
Dan Haechan pun diam dengan bibir yang udah maju. Cemberut.
"Jangan manyun-manyun. Nanti saya khilaf. Kamu habis"
"Ha?"
.
.
.
.
.Fluff or Angst?
Rabu, 04 September 2019
Softnaxs
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] We're ; NoChan
Hayran Kurgu📍Lee Jeno X Lee Haechan📍 . . . Kisah manis perjalanan cinta seorang ketua BEM . . . 📌softnaxs;2019