First Day

63 7 0
                                    

~'hari baru, hidup baru, tinggalkan masa lalu tatap masa depan'~
-venya

Pagi ini seluruh siswa SMA merah putih akan melaksanakan kegiatan rutin hari senin. Sama seperti sekolah pada umumnya akan di adakan upacara bendera.

Sedangkan seorang gadis dengan wajah bule dan badan body goals sedang terburu buru karena telat di hari pertama sekolahnya.

"Venya jangan lari lari kalo turun tangga, nanti kamu ja-"

Bruk

Ucapan mama nya pun terpotong, karna venya keburu jatoh.

"Eh, aduh sakit dah" ucapnya sambil meringis.

"Makannya jangan lari lari, ngapain sih?" Sahut fabian kakak laki lakinya yang hanya berjarak satu tahun di atasnya, laki laki itu tengah santai menikmati rotinya.

Venya yang mendengar ucapannya langsung bangun dan lari ke depan pintu rumah sambil menenteng kunci mobil nya.

"Woy, penya ngapain si lu?" Teriak bian.

"Telat woy telat" sahutnya dari luar.

Di garasi ia bertemu ayah nya yang sedang ngelap mobil nya, meskipun punya supir tetap di lakukan sendiri.

"Pagi yah, yah tolong dong mobilnya di keluarin dulu, mobil venya mau keluar, yah duh ko diem mulu, ayah ga-" ucapan nya terpotong oleh ayah nya.

"Kamu ngapain buru buru hah? Ini ayah sebentar lagi, lagian juga kamu ga bawa mobil hari ini, kamu di anter bian-" ucapan ayah nya segera di sela oleh venya.

"Loh ko gitu, si abang masih lama yah, aku udah telat, masa baru masuk udah telat si yah?" Tanya nya hampir merengek.

"Kamu kan anak baru, jadi ga ikut upacara, langsung masuk kelas" kata ayahnya sambil ngelap kaca mobil.

"Ngomong kek dari tadi, mana gue lupa make jam tangan" gumamnya pelan.

"Ngapain masih di sini, udah sono sarapan dulu" usir ayah nya.

"Emmm"

Ia berjalan kembali ke arah tangga rumah nya.
Saat akan menaiki tangga langkahnya terhenti saat mendengar suara bian.

"Bener telat?" Ledek bian.

"Heleh, bukannya bilangin" venya

"Lagian, dodol banget, udah tau pertama masuk" bian makin menjadi.

"YA KAN GUE GA TAU." Venya ngegas.

"DIH KO NGEREM" balas bian.

"AP-" ucapan venya terpotong oleh mamanya yang muncul dari arah dapur.

"Bian, venya berisik banget, diam!" Seketika ga ada suara apa apa lagi.

Bian si laki laki bule, dengan rambut berjambul dan warna blonde di ujung rambutnya, bola mata biru muda turunan dari ayah nya, kulit putih, hidung mancung, rahang tegas dan bentuk tubuh ideal. Dengan otak geser sedikit jika bersama orang terdekat.

Venya rambut pirang gelombang bola mata biru seperti kakaknya, hidung mancung , bulu mata lentik, bibir ranum merah jambu, bentuk tubuh ideal.

RafanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang