Mall deket sekul

52 3 0
                                    

~'Ga ada perasaan yang luar biasa, karena sadar dulu pernah berlebihan soal perasaan dengan seorang tapi akhirnya di kecewain juga'~ -Venya

Sekarang sudah pukul 10.30 sudah memasuki pelajaran ke 3, hari ini pelajaran ke 3 di kelas Venya adalah pelajaran guru killer, berhubung kemarin sudah merencanakan untuk bolos bareng, di sini lah ia sekarang, di toilet perempuan bersama Ayna dan Bluecy yang sedang menunggu kehadiran 6 cewe ribed lainnya.

"Na Gc ah chat itu pada, pengap bego ni gue" suruh Venya.

"Ni Bluecy aja gue paceng" lempar Ayna sambil nyengir kuda.

"Gue lagi aja" dumel Blue tapi tetap di laksanakan.

Rahasia negarah

Bluecy blue : Woi Gc lah pengap ni

Alvencyvenya : tau ni ngaret keburu ada yang keliling

Kenyanyam : iya iya sabar otewe

"Muncul juga lu ven, tadi aja lu yang chat" cibir bluecy di balas senyum 5 jari oleh venya.

Tidak lama datang 6 orang yang di tunggu tunggu.

"Woi ayo" ajak Kenya.

"Yu" setelah sampai dekat tembok berlin mereka manjat satu per satu, setelah semua nya berhasil mereka segera masuk mobil masing masing, karna sudah merencanakan ini jadi tadi pagi mereka tidak memarkirkan mobil nya di dalam sekolah melainkan di warung tongkrongan samping sekolah atau bisa di sebut 'Mami jaksel'

Di lain tempat segerombol anak laki laki juga tengah merencanakan untuk kabur jam pelajaran hari ini.

"Fan ini kita mau lewat mana?" Tanya Rafa

"Gerbang" jawaban santai nya membuat teman teman nya melotot.

"Cari mati lu" Dafa

"Bosen idup?" Anta

Dan yang lain masih Cengo macam ayam sakit.

"Ikut aja" final Rafan dan yang lain pasrah mengekor di belakang nya.

Saat sampai dekat meja piket, entah kemana perginya guru yang berperilaku seperti satpam itu karna kini meja nya kosong membuat kumpulan cowo itu sedikit tenang, namun tak berselang lama suara kencang seperti ban bledos membuat langkah mereka terhenti.

"Mau kemana kalian" tanya bu bastina atau biasa di sebut 'bu bas' ia adalah guru bk yang sekarang tengah jadwal nya piket.

"Arafan! Kamu ini, kamu mau bolos iya? Kamu gimana sih, kamu kan ketua osis harusnya kamu kasih contoh yang baik dong!" Tegas Bu bas.

"Saya tidak minta di pilih jadi ketua osis" ucap Rafan tenang membuat muka bu bas memerah menahan marah.

"Lagi pula, di sini kami tidak ingin bolos, kami mau mengantar Anta ke rumah sakit karena dia sedang sakit" Asal Rafan namun tetap tenang.

Anta yang mendengar namanya di sebut melotot dan gelagapan, bu bas seketika menoleh ke Anta, Dafa yang di sebelah Anta menyikut lengan pria itu, Anta yang mengerti pun pura pura pingsan namun segera di tahan yang lain nya.

RafanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang