^^^^^^^
Lagu Fiersa Bersari-garis terdepan. Sebagai penutup kenagan indah malam ini bersama Yoga. Ia menyanyikan lagu dengan petikan gitar di kamar hotelku, saat aku sedang memandang kota jogja dari dalam jendela hotel.
Terlihat lihai ia menyanyikan lagu itu. Sepertinya sudah sering ia nyanyikan sebelumnya. Sesekali aku melihat Yoga. Sesekali juga aku kembali menatap luar jendela.
,,,,,,,,
Kini hanya aku yang sedang duduk di depan jendela. Sendiri. Berbeda dengan satu jam yang lalu. Diiringi musik dari tape hotel kamarku. Bukan lagi dari suara serak basah milik Yoga. Karna ia sudah berpamitan pulang. Walau sedikit merasa kecewa karna Yoga pulang . Namun aku sadar hari ini ia sudah banyak membuatku bahagia. Walau tidak sengaja.
Dimuali dari senja. Lalu dua cangkir kafein. Malioboro. Tas rajut. Gudeg kesukaanya. Butik. Dan terakhir hotel kamarku. Serasa itu sebuah scenario indah dari tuhan. Dan Yoga yang dipilih tuk menemaniku dalam scenario indah itu.
Walau kini Yoga mungkin tengah tiduran di ranjang nya atau sedang bermain gitar. Senyum manis nya masih terngiang di benakku. Tak mau pudar,apalagi hilang. Ia lah. Penyembuh luka di hati. Yang sedang ku alami. Terimaksih Yoga. Semoga hadirmu adalah sebuah mentari yang menetap. Bukan senja yang sesaat.
Kini aku menyambut alam mimpi dengan penuh senyuman. Tak seperti dulu , yang selalu di temani isak air mata yang selalu mengalir dengan sendirinya.
,,,,,
Pagi ini waktu nya kembali. Meninggalkan sebuah kenangan yang tak dapat terlupakan. Dan mulai menjalani aktivitas seperti biasanya.
,,,,,,,,,
Sesampainya di rumah. Aku langsung menuju kamar untuk membaca novel. Hari ini aku ijin sekolah karna masih malas. Malas sekali. untuk menyambut pelajaran.
Aku memutar musik dari speaker mini milikku. Suara nya memenuhi seluruh bilik kamar. Sebagai pengiring ketika aku tengah berimajinasi tentang novel yang kubaca.
Tok,, tokkk
'hadu sapa sih gangu aja' batinku.
Aku masih tetap fokus pada novel.
Tok to tok tok
Aku tak menghiraukan nya.
Tok,tok,tok,,,,, tok,,,,tok,,tok tok,,
Suara ketukan pintu makin lama makin keras. Dengan berat hati beranjak dari Kasur. Lalu membuka nya.
" dasar Kutil badak lagi!"
Ia hanya menyengir.
"lo ga sekolah?"
"bolos dong!? Gaenak gaada Remora" ucap nya.
"najis bet! Sama sapa kesini?"tanyaku.
"nih!"ucapnya sembari menunjuk Farhan daritadi di sebelahnya.
Aku menatap nya malas, "dasar kutil badak bilang aja numpang nobar di rumah gue!yah yah gue jadi obat slither lagi dong!"ucapku.
"heh sapa bilang! Nih ada Yoga si playboy kelas durian runtuh" jawab Liza. Sembari menunjuk ke arah Yoga.
"eh ngapain ikut Yog?"tanyaku.
"heleh lo seneg aja pake nanya! Malu malu kucing aja lo,,
Remora!
Oke remora gue tinggal nobar dulu sama Farhan,gue masuk ya!
Hehe makasi"ucapnya. Ia masuk kamar ku diikuti Farhan di belakang nya. mereka meletakkan tas di sofa depan ranjangku. Dan mulai memasukkan CD film yang akan mereka tonton. Aku mempersilahkan Yoga masuk. Lalu ia duduk di sofa asyik memainkan ponsel nya. aku kembali melanjutkan membaca novel di atas kasurku.
Berbeda dengan tadi aku sangat fokus terhadap alur novel yang kubaca. Namun kini semua fokus itu hilang. Sesekali aku melirik arah Yoga. Tiba tiba saja saat lirikan ke tiga iya pun melirik ku. Tatapan mata kami bertemu 3 detik. Lalu aku berpaling terlebih dulu. Ak menutupi sleuruh wajah ku dengan novel yang ku pegang. Pipiku kini berwarna merah.
Pintu kamarku terbuka tiba – tiba lantas aku menoleh ke arah pintu itu. Ternyata Akbar.
" he ba,,,
Badak,,,, ba,,,,dak,,
Babadak,,,,, baadaak,,,
Gue laper nih! Buatin gue nasi goreng special bikinan lo!
Ntar gue beliin eyeshadow pallete yang lu pingin dah!" ucap nya tanpa melihat situasi kamarku.
Ia bingung ketika ada Yoga,Liza,dan Farhan. Ia terkekeh pelan karna malu.
"eh ada Yoga,Liza,Farhan! Maaf gue gangu, gue pinjem badak ya!" ucap nya.
Semua menampakkan ekpresi kebingungan. Tentang siapa badak yang abang maksud.
"oh maksud gue. Vera!
Gue pinjem Vera bentar buat masak nasi goreng!
Enak banget dia kalo masak nasi goreng!"uap nya.
"ok bang!"ucap mereka serentak kecuali Yoga. Ia tetap terdiam dengan tatapan mata tajam nya padaku.
Deg
Ketika aku sadar ia menatapku.
"eh Ver gue buatin sekalian dong! Laper nih
Habis kejar kejaran ama Bu EEM " sahut Liza.
"salah sapa lo bolos!" jawabku sembari beranjak dari Kasur.
"hih demi lo kutil badak!" ucap nya.
"haduh iyaiya.
Berapa 2?" tanyaku pada semua.
"3 dong sama gue" sahut Akbar.
"3 ya!"aku mengulanginya.
"4 dong Ver!
Yoga pasti laper juga!"ucap Liza.
"iya dek! Inget lo
Kemarin waktu di Jogja ke malioboro
Di temani sapa!"sahut Akbar.
Mendengarnya Liza menjadi ingin tau. "LOH SAPA BANG?".
"EH,,,," sebelum aku menjawab nya. Akbar mendahuluinya.
"ya Yoga!".
Liza menatap ke arahku. Aku hanya tersenyum.
"ayok bang kebawa bantuin ngupas bawang nya!
Bentar ya! bentar ya kutil badak sayang ku" ucapku.
"sek sek,,, aku melok!"sahut yoga. Lalu ia keluar kamar. Dan aku menutup pintunya.
"ihh awas kalo udah masak
gue bakal wawancarain lo habis-habis an"jwab Liza kesal.

YOU ARE READING
about Me!
De Todotentang aku,, hatiku,,, dan senja yang selalu kesemogakan tuk dapat melihat keindahannya. walaupun harus kulalui dengan ribuan air mata.