bagian 7

1.1K 46 1
                                    


Sinar matahari tanpa malu memasuki kamar dari sela-sela tirai. Membuat sepasang suami-istri terbangun dengan gangguan sinarnya yang memaksa semua orang membuka mata. Matahari selalu punya cara sendiri untuk membangun setiap manusia, mulai dari menyusup melalui sela-sela gorden atau menyelip di setiap cela yang ada.

   Dengan perlahan bulu mata lentik bergerak menandakan bahwa kelopak mata itu akan terbuka. Matanya menatap sekeliling dengan bingung, lalu ingatannya tertuju pada hari pernikahannya kemarin.

“Ahhhh kenapa pagi cepat sekali, aku sangat lelah.“ Nancy menguap dan menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya.

“Morning.“ sapa Felix, yang sudah menghadap ke arah istrinya.

“Hemm Morning too.“ balas Nancy tanpa melihat Felix.

“Mandilah setelah itu kita sarapan dan segera pergi ke bandara.“ pinta Felix yang masih menghadap Nancy.

“Untuk apa kita ke bandara?” Nancy bertanya dengan mengerutkan dahinya bingung.

“Kita akan pergi berbulan madu selama dua Minggu.“ jawab Felix santai.

“Untuk apa kita melakukan bulan madu , ika pernikahan ini hanya kontrak dan tidak berpengaruh sedikitpun untuk kita, aku tidak mau pergi, jika kau mau pergi saja dengan pacar mu itu!“ tolak Nancy, sebelum menghilang di balik pintu.

“Ini penting, agar mereka percaya dengan sandiwara yang kita buat.“ Felix berteriak agar Nancy mau mendengarkannya dan untuk ikut pergi berbulan madu.

   Selesai mandi Nancy langsung turun ke meja makan yang sudah ada kedua orang tuanya juga kedua orang Felix. Senyum bahagia terlihat jelas di wajah mereka ketika Nancy sudah duduk bersama mereka. Hingga beberapa menit kemudian Felix juga ikut bergabung dengan mereka untuk sarapan bersama.

“Apa kalian menikmati istirahat malam ini?” tanya Jade, dengan tersenyum penuh arti.

“Ya, kami sangat menikmati istirahat malam ini.” Jawab Felix, sembari mengelus kepala istrinya lembut.

“Aku juga sangat menikmati malam ini, tidur ku sangat nyenyak. Sehingga aku tidak mendapatkan mimpi apa pun. Ini sangat menyenangkan.” Nancy sengaja menjawab seperti itu, agar mereka tidak berpikir yang tidak-tidak karena jawaban dari Felix.

“ah, ya sudah. Ayo kita sarapan, kalian pasti sangat lapar.” Ajak Christine, agar suasana baik tetap terjaga.

   Setelah sarapan mereka membahas tentang keberangkatan bulan madu Nancy dan Felix yang sudah di siapkan. Sebenarnya Nancy tidak mau ikut tapi dia tidak mau membuat empat orang paruh baya itu kecewa padanya. Jadi dengan sangat berat hati dia harus ikut dan tidak mau mendengar Felix yang terus saja memaksanya. Karena lelaki cerewet itu membuat telinga Nancy pegal walaupun hanya mendengar saja. Apalagi dia sedikit menjauh dari Felix meskipun sudah resmi menjadi suaminya.

 

   Seorang lelaki tengah duduk sendirian sebelum gadis cantik datang menghampirinya dan duduk bersama di sebuah Cafe. Terlihat keduanya tengah berbicara dengan serius di salah satu Cafe.

Psychopath Girl's [Fizzo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang