bagian 15

1K 39 5
                                    

   

Sinar matahari pagi yang begitu lancang terus saja berusaha mengusik dua insan yang tengah tertidur pulas, dengan menerobos masuk lewat celah tirai. Membuat mata indah seorang wanita cantik terpaksa terbuka karena merasa terganggu. Hal pertama yang di lihatnya yaitu wajah tampan yang sangat menawan, membuatnya ingin terus menatap wajah itu. Perlahan tangannya menyentuh pipi sang pria dengan sangat pelan agar tidak mengganggu tidur lelaki di depannya itu. Senyum tipis pun terukir di bibir mungilnya.

“Apa ini Fell, aku sangat senang bisa melakukan ini dengan mu tapi di sisi lain aku juga sangat sakit jika mengingat pernikahan kita hanya sebatas kontrak. Aku tak bisa mengklaim bahwa kau adalah lelaki ku, begitu juga sebaliknya. Lalu bagai mana jika aku hamil anak mu apa dia juga akan menjadi anak kontrak untuk mu ? Aku tak sanggup jika harus hidup dengan mu sebagai barang yang di kontrak...

   ... Apa setelah melakukan hubungan suami istri kau akan menganggap ku sebagai istri mu yang sebenarnya ? Tidak mungkin jika kau akan, kau sudah memiliki wanita lain yang sudah kau cintai. Yang jelas wanita baik-baik dan bukan pembunuh seperti ku. Oh tuhan mengapa dada ku rasanya sakit sekali untuk memikirkan semua ini, bantu aku agar bisa kuat untuk menghadapi semua ini “ Nancy membatin dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

   Tangannya yang tak berhenti membelai pipi dan rambut Felix terus ia lakukan, hingga sang empu terbangun akibat perlakuan Nancy padanya. Bibirnya membentuk senyuman manis ketika gadis di depannya juga menatap. Karena acara pandang memandang terlalu lama membuat Nancy jadi gugup dan mengalihkan pandangannya, untuk memutuskan kontak mata dengan lelaki di depannya.

“ Astaga, badanku rasanya lengket semua dan remuk. Fell aku mandi dulu kau bisa menolongku untuk meminta pakaian pada orang tua kita kan.“ ujar Nancy yang sudah akan beranjak dari ranjang.

   Belum sempat duduk dengan sempurna pinggangnya di tarik dengan lembut membuatnya jatuh ke dalam pelukan Felix. Mengingat keduanya tidak memakai penghalang sedikitpun membuat kulit mereka bersentuhan secara langsung. Situasi seperti ini membuat Nancy semakin gugup apalagi Felix juga terus saja menatapnya.

“ Bisa kau lepaskan ? Aku ingin mandi.” sahut Nancy dengan kesal.

“ Hei mengapa kau sekarang sangat galak, bukankah semalam kau sangat lembut dan terus memohon kepada ku, huh? “ goda Felix dengan senyum jahil.

“ Ish, kau ini menyingkir atau ku tendang.” marah Nancy dengan melotot.

“ Baiklah.“ akhirnya Felix melepaskan pelukannya.

   Nancy segera bangkit dengan melilitkan selimut pada tubuhnya, tapi baru ingin berdiri pusatnya terasa sangat sakit membuat Nancy meringis. Dengan sigap Felix mendekatinya karena khawatir pada wanitanya yang kesakitan. Tanpa malu, ia mendekati Nancy tanpa menggunakan penutup apa pun.

“ Ini semua karena kau, jika semalam kau tidak melakukan itu pasti aku tidak akan kesakitan begini, dan bisa berjalan cepat ke kamar mandi .” marah Nancy, ia memegangi perut bagian bawahnya, karena merasa sangat kesakitan dan ini membuatnya ingin menangis.

Psychopath Girl's [Fizzo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang