Wishing

2.1K 267 21
                                    

Sana memperhatikan Chaeyoung dari jarak yg cukup jauh. Chaeyoung melengkungkan sudut bibirnya saat biji kopi ia gerus menggunakan grinder. Tercium aroma kopi yg sudah disangrai sempurna saat grinder itu membuatnya benjadi serbuk halus.

Chaeyoung mulai menimbang beberapa bubuk kopi diatas timbangan, dia benar benar ahli dalam hal ini. Bubuk kopi itu ia masukkan kedalam alat manual penyeduh kopi yg sudah ia beri penyarik bubuk kopi. Cerek yg berisi air panas ia tuangkan agak tinggi dari cangkir, bagai seorang barista handal dengan mesin kopi manualnya dan Chaeyoung nampak sangat gagah dari belakang meja pantry.

Aroma kopi benar benar terasa diindra penciuman Sana. Aroma yg bisa memberi semangat setiap yg menciumnya. Sana ikut tersenyum ketika Chaeyoung selesai menyeduh kopinya.

"Aromanya benar benar membuatku ingin menyicipinya" ucap Sana berjalan mendekat kearah Chaeyoung

"Ingin ku buatkan juga?" Tanya Chaeyoung melepas celemeknya

"Kenapa bukan yg itu?" Sana mengerucutkan bibirnya

"Aniyo, ini milik nona muda" ucap Chaeyoung pelan ketika menyebut 'nona muda'

Sana tertawa kecil melihat tingkah Chaeyoung yg berbisik pelan didepannya.

"Apa kali ini kesalahan mu?"

"Emm, aku mengerjainya kemarin dan membuatnya kehujanan"

Lagi lagi Sana tertawa tapi kali ini cukup keras.

"Pantas nona muda selalu meminta mu berhenti bersikap bodoh, sejak kapan kau berani mengerjainya? Kami yg sudah lama bekerja saja jangan kan mengerjainya menatap matanya saja kami sudah menyerah"

"Jangan membuat ku merasa tambah bersalah Sana-ssi, aku harus mengantar kopi ini sebelum dingin"

Chaeyoung menaruh cangkir kopi itu diatas nampan dengan roti panggang yg diolesi selai strawberry disampingnya

"Aku akan membuatkan mu juga setelah urusan ku selesai dengan Myoui Mina" ucap Chaeyoung sambil berjalan menuju kamar Mina.

Langkah Chaeyoung terhenti tepat didepan dua pintu besar. Diketuknya dulu pintu itu sebelum memutar knopnya.

Mina sudah duduk manis diatas kursi rodanya sambil menatap keluar jendela.

"Mina aku membawakan mu sarapan"

"Kenapa ayah memilih orang tidak sopan seperti mu"

Chaeyoung memejamkan matanya mendengar kalimat dingin dipagi yg cerah dari Mina.

"Ahh mian maksud ku nona muda"

"Emm nona muda apa anda masih marah?"

Mina terdiam beberapa detik tanpa memperdulikan Chaeyoung yg sudah berdiri disampingnya.

"Menurut mu?"

"Bagaimana sebagai permintaan maaf ku, aku akan membawa anda ke pantai? Anda suka pantai kan"

"Aku benci suara ombak yg berisik, aku benci matahari terik, apa itu sudah bisa menjawab pertanyaan mu?"

"Kalau begitu kita naik sepeda, aku akan membonceng mu?"

"Kau ingin membuat ku kesal lagi hari ini?"

Chaeyoung benar benar kehabisan akal membujuk Mina untuk keluar bersamanya.

"Baiklah minumlah ini selagi masih hangat"

Chaeyoung pamit dan pergi dari kamar Mina. Mina melirik nampan diatas meja disampingnya, terlihat beberapa gambar pantai dan orang orang sedang menaiki sepeda disana.

WISHING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang