Wishing

2.1K 246 16
                                    

Semua tatapan mata tertuju pada diri seorang Son Chaeyoung yg tengah berjalan menuju ruangan barunya. Kini ia sudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji yg bisa dibilang cukup fantasti. Suasana lobby kantor mendadak memusatkan dirinya sebagai objek perbincangan para karyawan lainnya. Dia hanya mempu menghela nafas kasar sambil terus berjalan.

"Selamat pagi Tuan Son, anda ditunggu Direktur diruangannya" ucap resepsionis ramah

"Aku?" Chaeyoung tampak kebingungan

Semua karyawan baru pasti kaget jika dihari pertamanya masuk tiba tiba langsung dipanggil atasannya, padahal Chaeyoung belum melalukan kesalahan apapun hari ini, kakinya pun baru memasuki kantor ini. Chaeyoung berpikir keras apa yg sudah ia lakukan, apa dia akan dipecat karna sebenarnya bukan dia lah yg diterima kemarin.

Pikiran dan jantung Chaeyoung dibuat kusut bukan main. Bagaimana tidak, Ia harus menghadapi atasannya detik ini juga. Gugupnya tidak bisa ia sembunyikan dan mendadak suhu kantor seperti dikutub.

Sebelum mengetuk pintu ritual yg Chaeyoung ambil adalah menarik nafas dalam dalam. Dia akan menerima segala konsekuensi setelah keluar dari ruangan ini.

"Selamat pagi Pak" ucap Chaeyoung sambil membungkuk memberi hormat pada atasan barunya

Sang atasan malah menepuk pundaknya sambil berkata

"Hei santailah Chaeng, ayo duduk" ia membawa Chaeyoung duduk dikursi tamu ruangan miliknya.

Chaeyoung tak habis pikir ternyata atasannya sangat muda, ia memperkirakan dia dan atasannya hanya berbeda 2 atau 3 tahun. Chaeyoung mengira atasannya adalah orang yg tegas, beribawa, dan usianya sudah lanjut, ternyata semua pikirannya salah.

"Apa yg kau pikirkan Chaeng, duduklah" ia menepuk nepuk kursi disampingnya.

"Baik pak" Chaeyoung sangat terlihat kaku

"Kenalkan aku Yoo Jeongyeon"

Ya itu nama atasan Chaeyoung yg sebenarnya Chaeyoung sudah mengetahuinya walau hanya nama. Chaeyoung menerima uluran tangan atasannya itu dengan sangat sopan.

"Saya Son Chaeyoung pak"

"Bisa kah kita tidak berbicara formal saat tidak ada orang atau karyawan lain didekat kita, ayolah aku dan kau itu hanya berbeda 2 tahun"

Jeongyeon tidak kaget melihat ekspresi Chaeyoung, Mina sudah memberitahunya terlebih dulu sebelum kekasih sahabatnya ini diterima sebagai karyawan barunya.

Flasback on

Mina menyuruput kopi miliknya sebelum melanjutkan pembicaraan mereka.

"Chaeyoung dia itu bisa dibilang orang yg bodoh"

"Bodoh?"

"Heum, bodoh dalam segala hal"

"Tapi dia cukup pandai memenangkan hati mu" goda Jeongyeon

"Yak itu lain lagi. Tapi Jeong aku serius dia tidak bisa melakukan apa apa dan semua yg dia lakukan akan salah, makanya aku ingin kau mengajarinya tapi ada nilai plus dari diri Chaeyoung"

"Apa?"

"Dibenar benar baik dan tulus, dia akan melakukan apapun meskipun sebenarnya dia tidak bisa bahkan tidak mengerti"

"Apa dia sulit diajari?"

Seketika Mina terdiam, masalah itu adalah kesekian dari kekeurangan Chaeyoung, bahkan Mina sampai menyerah jika memintanya belajar meskipun itu hal kecil.

Mina hanya mampu mengangguk kecil, bagaimanapun itu harus dia akui.

"Tapi dia tidak akan mengecewakan mu, aku yakin"

WISHING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang