Wishing

1.5K 227 20
                                    

Waktu tak akan cukup membuat Chaeyoung terus berada disisi ibunya. Matahari sudah keluar dari persembunyiannya namun belum ada tanda tanda sang ibu membuka kedua matanya.

Dahyun menepuk bahu Chaeyoung, mata Chaeyoung yang sembab dan kurang tidur terlihat jelas.

"Istirahatlah, aku akan menjaga bibi"

"Tidak, aku sudah terlalu sering meninggalkannya"

Mata Chaeyoung tak pernah lepas memandang wajah sang ibu. Rasa bersalahnya semakin besar melihat luka lebam di beberapa bagian wajah ibunya.

"Chaeng" ucap Mina

Chaeyoung menoleh dan tersenyum tipis.

"Bagaimana keadaan Eomma?"

"Dia koma" jawab Chaeng singkat

"Istirahatlah aku dan Dahyun akan menjaga Eomma"

"Saat aku menutup mata aku terus dibayang bayangi wajah eomma"

Chaeyoung sekuat tenaga menahan air matanya. Mina yg melihat itu seketika memeluk Chaeyoung erat.

"Tenanglah eomma akan baik baik saja"

Chaeyoung menumpahkan seluruh kesakitannya dalam pelukan Mina.

Suara ponsel Mina membuatnya harus sedikit merenggangkan pelukannya.

"Apa benar ini dengan nona Myoui Mina?"

"Ya benar"

"Kami dari kepolisian, bisa kah anda datang kekantor kami karna pelaku tabrak lari Tuan Chaeyoung sudah kami tangkap"

"Baik, saya akan kesana bersama Chaeyoung untuk memastikan"

Chaeyoung menatap Mina dengan penuh tanya, sebenarnya Mina melaporkan kasus ini secara diam diam tanpa sepengatahuan Chaeyoung, ia tak ingin kekasihnya terluka dan orang itu mendapat ganjarannya.

"Maaf Chaeng aku hanya ingin melindungi mu"

"Mina aku sudah kata kan aku tak ingin memperpanjang masalah ini"

Chaeyoung berdiri dari duduknya.

"Maaf tapi orang itu juga sudah tertangkap, kita kesana hanya untuk memastikannya. Bukannya kau melihat wajahnya kan?"

Chaeyoung terlihat diam, pikirannya kacau dan dia tak ingin lagi meninggalkan ibunya sendiri.

"Baiklah jika sudah ku pastikan aku minta cabut tuntutan itu"

.
.
.
.

Didalam perjalanan, Chaeyoung hanya terus diam. Suasana mobil pun terasa canggung hingga Pak Shin tak berani menoleh kekursi belakang. Tangan Mina terulur memegang bahu Chaeyoung, tatapan mata mereka saling bertemu, hanya senyuman tipis yang berusaha Chaeyoung berikan.

Meraka masuk keadalam kantor polisi, waktu memang sudah cukup larut untuk berkunjung dan disana hanya tinggal beberapa polisi saja.

"Selamat datang Tuan Chaeyoung, silahkan duduk" sambutan hangat diberikan kepala polisi

"Nona aku tidak tau kalau kau sangat berjuang mencari pelaku tabrak lari itu, aku yakin mendiang ayah mu akan bangga"

"Terimakasih paman"

Chaeyoung menatap Mina yg duduk disampingnya. Dia tak pernah tau Mina mengenal kepala polisi di kepolisan Seoul.

"Ahh jangan kaget Tuan, aku dan ayah nona Mina sudah berteman sangat lama"

Chaeyoung hanya mampu menunduk kecil, pikirannya terus tertuju pada ibunya.

"Permisi pak, pelaku sudah ada didepan"

WISHING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang