LEBIH DEKAT

3.6K 253 12
                                    

Fajar mulai menyingsing, Raihan membereskan buku bukunya yang akan di bawa untuk ke sekolah. Dengan wajah sedih, ia beberapa kali teringat kejadian kemarin dimana ia berjanji kepada Reza untuk melupakan Kevin.

"Kenapa ini harus terjadi!?" gumamnya dalam hati.

Raihan bingung akan bersikap seperti apa ketika bertemu mereka berdua nanti.

Saat berjalan menuju gerbang sekolah.
Tiba-tiba, Reza, Azka, dan Gery datang menyapa dari arah samping.
Raihan melihat itu dengan sigap langsung berjalan menjauh berusaha menghindari pertemuan yang akan terjadi.
Reza dengan mata bersalah memandangi Raihan yang berjalan cepat begitu saja.

"Eh dia kenapa?" tanya Azka kepada Reza.

"Hmmm... aku juga gatau," balasnya.

"Yaudah nanti tanya aja kalau ketemu kelas," timpal Gery memberi ide.

---
Raihan sudah mengira kalau nanti mereka akan menanyainya. Karena itu ia pindah tempat duduk, ia duduk bersama Hanum yang duduk di depan dekat pintu masuk supaya jauh dengan Reza.

Hanum heran dengan Raihan yang tiba-tiba pindah kedepan layaknya siswa yang niat mengikut pelajaran.
Raihan tersenyum konyol melihat Hanum yang keheranan.

Mereka bertiga akhirnya datang, Reza dan lainnya segera duduk, mata Reza langsung memutar mata mencari Raihan, namun ia kaget ketika Raihan sudah berada di bangku depan. Azka dan Gery pun ikut mengetahuinya, mereka berdua kemudian menghampiri Raihan.

"Kamu kenapa?" tanya Azka dengan mata menajam melihat kearah Raihan yang sedang tertunduk lesu.

Raihan dengan wajah perlahan mendongak keatas berkata. "A—aku... Aku nggak papa kok, mataku cuma minus, jadi gak keliatan kalau duduk di belakang, hehehe..."

"Kacamatamu mana?" timpal Gery curiga.

Mata Raihan berputar seraya mencari akal lagi untuk meyakinkan mereka berdua. "Hmmm... anu, aku blum sempat beli kemarin, soalnya minusku baru kejadian tadi malem, toko optik tutup semua,"

Dengan itu Azka dan Gery percaya bahwa alasan Raihan pindah duduk karena mata minusnya.
Reza yang sedari tadi melihat berbincangan mereka merasa penasaran dan bertanya kepada Azka tentang apa yang terjadi kepada Raihan. Setelah mendengar penjelasan dari Azka, ia pun semakin merasa bersalah.

"Maafkan aku Raihan, aku nggak berani mendekatimu saat ini, aku tak punya cukup nyali untuk meminta maaf kepadamu," gumam Reza dalam hati.

---
Seperti biasa, Raihan dan teman-temannya pergi ke kantin namun, ia sama sekali tak menganggap Reza dan Kevin yang ada di sebelahnya, ia tak berbicara sedikitpun dengan mereka berdua, kecuali dengan Azka dan Gery.

"Hei... kok tumben pada diem?" tanya Kevin yang sebenarnya tahu tentang kejadian kemarin namun, ia tak ingin pertemanan ini hancur, ia berusaha menghangatkan suasana.

"Iya nih, Raihan, Reza... kok kalian lesu gitu? ada apa sih? cerita dong sama kita kita... kan kita ini sahabat," ucap Gery.

Kevin terus melihat Raihan seraya bersiap mendengar pernyataan yang mungkin akan keluar dari mulutnya.

Raihan berpura-pura mengucek-ucek matanya.
"Gapapa kok, mungkin karena mataku mulai capek, jadi males buat ngomong,"

"Emang kamu kenapa?" tanya Kevin.

DEAR, KEVIN [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang