MENUJU MALAM YANG INDAH

6.2K 335 1
                                    

Senin, hari dimana seluruh siswa di indonesia melakukan upacara bendera untuk memperingati jasa para pahlawan yang dahulu berperang untuk kemerdekaan negeri ini.

Hari ini juga, Raihan dan teman temannya sudah siap untuk menjadi petugas upacara, karena setiap minggu pergantian petugas akan terus berputar dari kelas ke kelas.

Raihan dipercaya menjadi pemimpin upacara sedangkan anak-anak cowok lainnya menjadi petugas "Aubade", entah Raihan terpaksa atau tidak namun wajahnya terlihat kurang yakin dalam melaksanakannya.

Selama upacara bendera berlangsung, seorang peserta dari kejauhan terus memandangi wajah Raihan. Dia tak menyangka kalau anak seculun Raihan itu bisa menjadi gagah di hari senin.

-----

Setelah selesai upacara semua siswa diperkenankan untuk istirahat selama 20 menit, anak yang menjadi peserta upacara tadi datang menghampiri Raihan.

"Hai, kami Raihan kan?" sapanya.

"Iya, hmm... tunggu bentar, kamu anak pindahan itu kan? siapa tuh namanya... lupa aku,"

"Kevin," tersenyum.

"Oh iya... Kevin, ada apa ya?"

"Aku cuma bilang aja, tadi kamu keren banget pas jadi pemimpin upacara," ucap Kevin sembari pergi.

"Eh? gitu doang? kagak jelas banget dah, tapi... baru kali ini ada anak yang muji aku," ucap Raihan dalam hati dengan nada heran dan sedikit tersanjung.

----

Setelah beres beres peralatan upacara, Raihan dan Reza pergi ke kantin untuk membeli minuman. Di sana Raihan kembali bertemu dengan Kevin.

"Eh Ketemu lagi,"

Reza heran karena tiba tiba di dekati oleh orang asing.

Raihan dengan inisiatif memperkenalkan mereka berdua. " Reza, perkenalkan ini Kevin anak pindahan, Kevin.. ini temen aku Reza".

"Salam kenal," ucap ramah Kevin.

"Oh iya iya," balas Reza.

"Kamu mau kemana ya, Vin?" tanya Raihan.

"Oh niatnya mau beli sarapan tapi nggak jadi, soalnya rame banget kantinnya," ucap lirih Kevin.

"Kamu belum sarapan daritadi? kalau begitu mending bareng kita aja, aku udah akrab sama salah satu orang kantin, nanti aku bicara biar kamu cepet dapat makanannya,"

Reza pun merasa aneh dengan tingkah laku mereka berdua yang tiba tiba sudah akrab tanpa sepengetahuannya.

"Kalian sudah akrab sejak kapan?" tanya Reza dengan sedikit penasaran.

"Oh, padahal baru beberapa kali ketemu, emang keliatan akrab ya?" Kevin pun balik tanya.

"Heem, tapi ya sudah lah gak penting... yok Han, Vin kita ke kantin, keburu bel bunyi nih," ajak Reza.

Mereka bertiga akhirnya ke kantin bersama.

----

"Han, makasih ya udah mau nolongin aku," ucap Kevin setelah sarapan ditemani dengan Reza dan Raihan.

"Iya gapapa kok, lagian kamu juga teman kita sekarang, ya kan za?"

"Iya Vin, bener kata Raihan," timpalnya.

"Kalau gitu kita pergi dulu ya, nanti malam kalau mau ikut, dateng aja ke alamat itu ya," Ucap Reza sembari pergi bersama Raihan dengan memegang minuman yang mereka beli tadi.

Sore Hari telah menyapa, Raihan seperti biasa berjalan kaki untuk pulang ke rumahnya yang lumayan jauh dari sekolah.

Raihan sudah terbiasa dengan berjalan kaki, bahkan dia hampir pernah di belikan mamahnya motor namun, ia menolaknya dengan alasan bahwa berjalan kaki itu lebih nyaman untuknya.
tapi ada suatu waku dia menggunakan sepeda kakaknya jikalau dirinya benar benar capek atau dalam keadaan sakit.

Dalam perjalanan pulang, ia bertemu lagi dengan Kevin yang saat itu sedang naik motor.

Teeettt teeet

Klakson motor berbunyi dari belakang, saat itu juga Raihan kaget.

"Shit!" Raihan menoleh kebelakang.

"Hahaha... maaf Han, maaf," Kevin menghampirinya yang terus menoleh kesal terhadapnya.

"Ngangetin aja, panggil dulu kek biar aku nggak kaget,"

"Hehe iya iya, maaf... btw, kok jalan kaki? emang rumah kamu deket dari sekolah?"

"Hmm lumayan jauh sih, cuman udah bisa jalan kaki, hehe..."

"Rumahnya dimana emang?"

"itu tuh di jalan garuda no.23 deket cafe yang rame itu loh," sambil menunjuk ke arah utara.

"Oh, Cafe Coffee House itu?" Kevin seolah akrab dengan cafe itu.

"Tau?"

"Iya tau, itu cafe paman aku, rumah aku juga gak jauh dari situ kok, mau pulang bareng?" ajak Kevin kepada Raihan.

"Hmmm... aku jalan kaki aja deh,"

"Kamu keringetan gitu, keliatan capek, ayolah naik motor aja, gratis kok," nada Kevin sedikit memaksa.

Dengan malu dan terpaksa akhirnya Raihan mengikuti perkataan Kevin.
Akhirnya mereka berdua pulang bersama dengan motor sederhana milik Kevin.
Dalam perjalanan, mereka tak banyak berbicara satu sama lain, momen itu berlalu begitu saja.

Raihan kini sudah sampai di rumahnya, begitupun Kevin yang sudah langsung pergi beberapa detik yang lalu setelah mengantar Raihan.

Kakaknya dari dalam rumah melihat kejadian itu dan langsung menemui Raihan dan bertanya apakah itu pacaranya.

Raihan langsung membantahnya kalau itu bukan pacarnya, kakaknya terus menggodanya agar mengaku sampai akhirnya mereka berdua kejar-kejaran dan berlari ke dalam rumah layaknya tom and jerry.

----

"Kamu pulang sore banget sih, kakak udah daritadi loh nunggu kamu," ucap sang kakak kepada adiknya yang baru saja selesai ganti baju.

"Ya biasanya juga gitu, duluan kakak,"

"Tapi... kamu tadi kan naik motor?"

"Ya sih, tapi tetep aja lama, soalnya tadi kita ngobrol dulu di jalan dan motornya juga nggak cepet cepet amat, kakak mah enak diantar jemput terus sama pacar kakak yang kaya raya itu,"

"Namanya juga cewek, harus menata masa depan dengan cowok yang mapan, kamu juga harus punya pasangan biar hidup nggak datar! hahaha!" ucap sombong Renata.

Raihan pun memasang wajah cemberut layaknya anak kecil yang kesal saat dijahili.

Renata kemudian pergi ke kamarnya dan berkata kalau mamah dan papah akan datang besok malam.

Mendengar itu, wajah Raihan yang tadinya cemberut seketika berubah menjadi ceria.

Bahkan dia sampai lompat lompat mendengarnya.

"Lebay ih... kayak udah ditinggal bertahun tahun," cletuk Renata sembari pergi.

"Oh iya kak, malam minggu ini aku mau nginep di rumah Reza, boleh ngga?"

"Reza lagi? hmmm... kakak ngelarang pun kamu bakal kabur, ya kan?"

"Hehehe...." Raihan tersenyum seolah menutupi kenakalannya.

"Ya terserah kamu deh, yang penting jangan mabok mabokan!"

Raihan pun bersiap diri untuk pergi ke rumah Reza.

DEAR, KEVIN [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang