RAHASIA RAIHAN

3.5K 236 38
                                    

• Seminggu Kemudian

"Aku mau menjelaskan sesuatu kepada kalian, bahwa... sebenarnya.... Raihan itu gay!" bisik Reza dengan tegas yang membuat teman-temannya kaget tak percaya.

"Apa kamu bilang? Raihan gay?" Gery merasa tidak percaya dengan ungkapan Reza barusan.

"Kalau nggak percaya, ngga papa kok, lihat saja  kelakuan Raihan, dia selalu berdua bersama Kevin akhir-akhir ini, mungkin saja mereka sudah pacaran," jelasnya sekaligus meyakinkan  Azka dan Gery.

"Betul juga, setelah kejadian minggu kemarin saat aku berkelahi bersama Kevin, dia semakin akrab dengannya, bahkan seperti orang pacaran," timpal Azka sembari melihat kearah Raihan yang sedang duduk di depan.

Karena sering melihat Kevin dan Raihan bersama. Reza yang seharusnya meminta maaf dan menjelaskan semuanya kini, ia malah mengajak teman-temannya untuk memusuhi Raihan dengan cara membeberkan rahasia bahwa Raihan itu gay.

Sifat bijaksana Reza ternyata hanya sementara belaka, ia benar benar tenggalam dalam kecemburuan akhir akhir ini. Ia bahkan sudah tak memikirkan permintaan maaf dan rasa bersalahnya kepada Raihan karena sudah mengingkari janjinya untuk melupakan Kevin.

Akhirny mereka berdua, Azka dan Gery terhasut oleh Reza untuk menjauhi Raihan karena orientasi seksualnya.

---

"Untung udah jauh, kalau tetep jadi teman kita, mungkin kita bisa ketularan homonya, hahaha..." ucap Gery sambil melewati Raihan.

Raihan sudah merasa bahwa ucapan itu terlontar untuknya. Ia jadi semakin menutup diri dan semakin menjauhi mereka bertiga.

Satu satunya teman Raihan kini adalah Kevin, mungkin Kevin tak dianggap teman lagi, melainkan pacarnya.

---

Hari demi hari Raihan lewati bersama Kevin, namun tidak selamanya bahagia, ia juga sering mendapat sindiran dari Reza, Azka, dan Gery.

Kevin selalu mengatakan "sabar" kepadanya dan Kevin juga tak jarang main ke rumah Raihan untuk menemaninya.

Apalagi sebentar lagi ujian kenaikan Kelas, masalah dengan Reza belum selesai, sindiran dimana-mana. Untung saja mereka bertiga tidak membeberkan orientasi seksual Raihan ke seluruh sekolah. kalau benar itu terjadi, mungkin Raihan akan depresi.

Kini, Raihan benar benar tak fokus belajar, walaupun sering ada Kevin di sampingnya.

---

Singkat cerita, Raihan dan semuanya sudah melaksanakan ujian kenaikan kelas namun, walaupun ia lulus. Ia juga sedih karena ia mendapat peringkat terakhir  di kelasnya.

Seperti biasa, sindiran dari mereka melayang untuk Raihan.

"Semangat ya Raihan, hahaha..." tawa sindir Azka menggema di kelas.

"Makanya belajar yang rajin, biar ngga turun peringkatnya, hehe..." timpal Gery.

"Aku masuk sepuluh besar nih," ucap lantang Reza.

Perkataan itu benar-benar menusuk Raihan, ia kemudian berlari seraya tak tahan dan mulai menangis di toilet.

Kevin yang melihat Raihan berlari mencoba mengikutinya.

"Han...han...! buka pintunya, aku tahu kamu di dalam," ucap Kevin khawatir sembari mnggedor-gedor pintu yang terkunci.

"Pergilah... aku tidak mau kamu melihatku seperti ini, pergilah!" tangis Raihan semakin terdengar Kevin, ia tak bisa mendobrak pintunya.

Kevin sudah tahu siapa pelakunya, tanpa pikir panjang ia berjalan dengan tergesa-gesa dan kemudian menghampiri Reza sembari melayangkan pukulannya di pipinya.

"Dasar cemen! beraninya membully! kalau berani sini lawan aku! dasar anjing!" marah Kevin melihat pacarnya menangis.

"Anjing!" Reza teriak dengan membalas pukulan itu.

Gery dan Azka ikut menghajar Kevin namun, dengan pengalaman tawurannya, ia bisa menahan serangan dari mereka bertiga.

Hanum teman sebangku Raihan mencoba melaporkan perkelaihan di dalam kelas itu kepada wali kelas.

"Kau apakan Raihan!" teriak Kevin sembari mematahkan tulang-tulang jarinya seraya bersiap memukul kembali.

"Aku tahu kalian pacaran, tapi... pacaran seperti kalian itu menjijikan! dasar homo!" kepalan tangan Reza kembali melayang namun Kevin menghindarinya, ia kemudian membanting Reza ke tanah, melihat itu Gery dan Azka takut dan mengurungkan niat untuk membantu Reza yang terjatuh.

"Aku berharap sekolah ini memiliki aturan untuk menghajar siswa yang menyebalkan!" Kevin menendang badan Reza dan pergi menemui pacarnya, Raihan. Azka dan Gery memapah Reza dan membantunya untuk duduk di kursinya.

Semua siswa terpaku melihat perkelahian mereka dan kini, mereka semuanya tahu kalau Kevin berpacaran dengan Raihan.

---

"Han... tolong buka pintunya, aku sudah memberi pelajaran untuk mereka, sekarang kamu aman, kamu tidak akan disakiti lagi oleh siapapun," rayu Kevin membujuk Raihan keluar.

Raihan perlahan keluar dengan mata sembap akibat menangis, kemudian Kevin memeluknya sembari mengelus punggungnya.

---

Kevin mengantar Raihan ke kelasnya dan ia mencoba menjelaskan kembali kepada seisi kelas itu.

Para murid tertuju pada Kevin yanh sedang merangkul Raihan di depan pintu.

"Dia Raihan... dan dia adalah pacarku," ucap Kevin tegas sambil mengantarkan Raihan duduk.

Serentak semuanya terdiam tapi tak lama kemudian semuanya menjerit dan bersorak layaknya menerima keadaan mereka.

Tiba-tiba salah satu perempuan di kelas Raihan berteriak. "So sweett!!!!! aku kira kejadian seperti ini hanya ada di buku novel!! Raihan... Kevin... semangat!! kami mendukung kalian!".

Sorak kembali terdengar, menandakan ucapan perempuan itu disetujui oleh semuanya. Reza dan golongannya merasa kalah dengan situasi ini.

Tanpa disadari, sang Guru diikuti dengan Hanum datang. Kevin sontak pergi dengan buru-buru sambil tersenyum kearah Raihan dan Raihan mulai merasa tenang melihat keadaan berbalik seperti ini.

"Hanum? mana? katanya ada yang kelahi di kelas?" tanya Guru sembari melihat keadaan kelas yang lumayan rapih.

"A—anu tadi ada kok," Hanum menggaruk-garuk kepalanya seraya merasa heran.

"Hmm... ada ada saja kamu ini, ya sudah kamu duduk sana, sebentar lagi bel pelajaran terakhir... Ibu Helen sebentar lagi datang...," Ibu Irma sang wali kelas pergi.

Kemudian para murid di kelas itu tertawa melihat kekonyolan Hanum.

DEAR, KEVIN [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang