6. dia lucu banget

2.1K 372 33
                                    

Sooyoung mengetuk pintu sekret lalu menyebar pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Hanya ada beberapa orang di dalamnya tetapi tidak ada sosok yang dia cari, Sehun.

Akhirnya Sooyoung masuk ke dalam dan berjalan ke arah Jungkook yang sedang rabahan di atas karpet. Sekret mereka tidak punya meja besar yang di kelilingi kursi-kursi banyak seperti itu. Mereka hanya memiliki karpet yang cukup besar di tengah ruangan dan sofa di pojok ruangan. Tapi tetap ada perintilan-perintilan kecil seperti dispenser, ac dan lainnya.

Jungkook yang sadar ada seseorang di sebelahnya pun langsung menoleh. Saat setelah melihat orangnya, Jungkook langsung memutar badannya 180° dan meletakan kepalanya di atas paha Sooyoung.

Sooyoung yang sedang mencari Sehun pun kaget saat merasakan ada benda yang menimpa pahanya. Saat melihat benda berat itu, Sooyoung langsung mendorong kepala Jungkook menjauh dari pahanya. "Ngapain sih?"

Jungkook yang tadi kepalanya di dorong oleh Sooyoung pun langsung mengembalikan kepalanya di atas paha Sooyoung. "Numpang kepala Joy, bantalnya belom pada di taro ke sekret lagi."

Di sekretnya memang ada beberapa bantal yang di sediakan karena terkadang anak-anak suka menumpang tidur siang saat menunggu pergantian jam, tapi selama liburan kemarin ini bantal-bantal itu di bawa pulang oleh salah satu anak untuk di jemur dan di ganti sarung bantalnya,tetapi belum juga kembali sampai sekarang.

"Ih, apa sih." Sooyoung kembali mendorong kepala Jungkook, lalu bergeser menjauh. "Gue aduin lo."

Tepat setelah itu Jungkook langsung tertawa dan membenarkan posisinya agar duduk di hadapan Sooyoung. "Aduin ke siapa neng, kan udah putus."

Sooyoung langsung merasakan pipinya memerah karena malu, dia mengucurtkan bibirnya lalu membuang pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sooyoung langsung merasakan pipinya memerah karena malu, dia mengucurtkan bibirnya lalu membuang pandangannya. Dia lupa kenapa dia bisa berkata seperti itu, dulu saat dia masih berpacaran dengan Taehyung, kalau Jungkook mengganggunya dia akan berkata seperti itu, tetapi dia sekarang sudah putus dari Taehyung.

"Sama abang gamau?" Kali ini Jungkook mencolek dagu Sooyoung dengan tangan kanannya yang langsung ditepis oleh Sooyoung.

"Gak mau, gigi lo kayak kelinci." Balas Sooyung sekenanya. "Lo liat kak Sehun gak?"

Jungkook langsung memegang dadanya tepat di hati secara dramatis dan menatap Sooyoung dengan nanar. "Ada gue di sini, terus lo masih nanya orang lain Joy? Sakit hati ini."

"Apa—"

Belum sempat Sooyoung menyelesaikan ucapannya, Jungkook sudah mengangkat tangan kanannya. "Nggak, gue gak mau dengerin penjelasan lo. Udah cukup Joy gue nunggu lo putus dari Taehyung."

Kali ini Sooyoung menatap Jungkook bingung sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Menurut Sooyoung kelakuan aneh temannya ini disebabkan oleh lamanya dia menjomblo. Jungkook salah satu teman dekat Taehyung, tapi Jungkook juga yang paling semangat menggoda Sooyoung.

"Gila ya lo." Sooyoung bangkit dari duduknya dan berniat untuk keluar saja. Tapi pintu ruangan terbuka dan menampilkan Sehun dengan topinya.

"Loh, mau kemana Joy?" Tanya Sehun saat melihat Sooyoung yang berdiri di dekat pintu.

"Tadinya mau keluar kak, ada anak drama di sini." Sooyoung melirik Jungkook dengan ekor matanya lalu kembali menatap Sehun.

Sehun hanya menggelengkan kepalanya. Hal seperti ini sudah biasa terjadi di sekret, Sooyoung yang adu mulut dengan anggota lain lebih tepatnya ke anggota pria, karena mereka suka menggoda Sooyoung. Menurut mereka Sooyoung terlihat lucu saat marah.

Tapi dulu anak-anak masih tau batasan karena penjaganya Sooyoung galak. Biasanya Taehyung akan menjemput Sooyoung setelah selesai rapat, dia tidak menunggu Sooyoung di parkiran, tetapi tepat di depan ruangan sekret himpunan.

Namun sekarang Sooyoung sudah tidak memiliki penjaga lagi, jadi pasti anak-anak akan lebih sering menggodanya.

Sehun menghempaskan badannya di atas sofa. "Gimana proposalnya?"

Sooyoung dengan segera berjalan menghampiri Sehun dan memilih duduk di sebelahnya. Semalam Sooyoung sempat mengerjakan hampir semua bagian dari proposalnya, jadilah hari ini dia hanya butuh sedikit koreksi dari Sehun.

Setelah membuka file proposalnya Sooyoung menyerahkan laptopnya ke Sehun. Sehun pun langsun mengecek satu persatu halaman yang ada dan langsung membenarkan tulisan-tulisan yang typo.

Baik banget nih orang. Itu adalah pikiran Sooyoung saat melihat Sehun hampir memperbaiki semua bagian yang salah di proposalnya. Karena Sehun tidak berbicara apa pun, Sooyoung pun mengambil kesempatan itu untuk memperhatikan wajah Sehun.

Baru sebentar Sooyoung memperhatikan wajah Sehun, tiba-tiba sebuah kertas yang sudah di remas menjadi bola mendarat di kepalanya. "Mata di jaga mata, biasa aja ngeliatnya." Jungkook si pelaku pelemparan kertas itu berucap dengan santai.

"Gue lagi ngeliat proposal, nyet." Sooyoung kembali melempar bola kertas itu ke arah Jungkook.

Sooyoung mendengus lalu memperhatikan laptopnya melihat Sehun hampir selesai mengerjakan proposalnya. "Kak."

"Hm?"

"Salahnya banyak ya?" Sooyoung bertanya karena tidak enak melihat Sehun dari tadi seperti banyak membenarkan proposalnya.

Sehun berhenti mengetik lalu menengok ke arah Sooyoung yang mukanya tampak jelas sedang merasa bersalah. Sehun menepuk kepala Sooyoung perlahan. "Udah bener, tapi cuma banyak typo aja. Buru-buru?"

"Nggak sih kak, semalem ngerjain sampe pagi gitu soalnya ada yang ngaret ngasih datanya." Jelas Sooyoung.

"Kan gue udah bilang, gue bantuin bikin proposalnya."

Sooyoung meringis. "Gak enak kak, ngerepotin."

Tangan Sehun yang sekarang masih berada di atas kepala Sooyoung kini berpindah untuk mendorong pipi Sooyoung dengan telunjuknya. "Kayak sama siapa aja, bilang aja kalo butuh bantuan."

Dia lucu banget, gue mau nangis. Sooyoung menahan jeritannya dengan menggigit bagian dalam mulutnya. Sedangkan Sehun kembali mengerjakan proposal Sooyoung.

Jungkook yang sedari tadi tiduran di atas karpet dan melihat adegan itu hanya bisa melotot dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Sehun yang tidak pernah ikut dalam menggoda Sooyoung malah beberapa langkah di depannya.

"JOY." Jungkook berteriak mengaggetkan Sooyoung yang sedang berusaha mengontrol dirinya sendiri.

"Kenapa teriak-teriak sih?" Balas Sooyoung tidak suka.

"Itu." Jungkook menunjuk wajah Sooyoung dengan tangan kanannya. "Muka lo merah, lo nahan boker ya?"

"JUKI KURANG AJAR!"

ihh maaf banget baru bisa update setelah beberapa bulan ga update lagi sibuk sama kuliah huhu tapi di usahain ko mulai sekarang rajin update lagi biar selesai ceritanya, makasih ya yang udah nunggu cerita ini, luvv u ol!

mantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang