7. malam hari, di balkon

2K 340 29
                                    

Sooyoung melihat jam dindingnya sekali lagi. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam tapi belum juga ada tanda-tanda Taehyung dan makanannya datang ke rumahnya.

Tangan Sooyoung kembali mengecek Line yang sudah dia kirimkan dari 2 jam yang lalu, tapi belum juga ada balasan. Di baca pun tidak.

Taehyung
Aku bentar lagi otw ya

Joy
Oke
06.45
Udah jalan?
7.15

Sooyoung yang kesal pun melemparkan ponselnya secara asal ke arah kasur. Dia bukan mengharap-harapkan Taehyung datang tapi, dia membutuhkan kejelasan kalau orang itu datang atau tidak. Tidak seperti sekarang yang membuat dia bingung apa dia bisa tidur sekarang atau harus menunggu.

Tangan Sooyoung meraba-raba kasur di sebelah kanannya lalu mengambil ponselnya. Akhirnya dia memilih untuk menelpon Taehyung agar jelas.

"Kalo gak di angkat, gue tidur." Ucap Sooyoung saat telponnya tak kunjung di angkat.

Tepat di dering terakhir, suara Taehyung terdengar di telinganya. Suara Taehyung terdengar seperti orang yang kehabisan napas setelah berlari jauh. "Halo Soo?"

"Lo di mana? Jadi gak sih?!" Serbu Sooyoung saat setelah sapaan dari Taehyung. Sekarang bahkan dia sudah ber-lo gue lagi dengan Taehyung.

Pintu apartement Sooyoung terbuka dan menampilkan Taehyung yang masih menggenggam ponselnya di tangan kiri sedangkan tangan kanannya membawa plastik yang cukup besar. Sooyoung yakin itu stok makanannya.

Sooyoung langsung mematikan sambungan telpon dan berjalan menghampiri Taehyung yang sedang melepas sepatunya. Tangannya bergerak untuk mengambil plastik makanan lalu membawanya ke ruang tamunya.

"Dari mana aja jam segini baru sampe?" Tanya Sooyoung sambil berlalu ke arah dapur mininya untuk mengambil piring dan beberapa minuman dingin.

Taehyung yang sudah selesai melepaskan sepatunya merebahkan badannya di atas tempat tidur Sooyoung. Dadanya masih naik turun, dia masih mengatur nafasnya. "Tadi sodaranya mama yang dari Bandung dateng, jadi gak bisa langsung keluar."

"Oh, si Baek?" Sooyoung menghampiri Taehyung lalu memberikan segelas air dan langsung di terima oleh Tehyung. "Terus gak papa lo ke sini?"

Taehyung menegak airnya sampai habis lalu mengembalikan gelasnya ke Sooyoung. "Kenapa jadi lo-gue lagi sih?"

Dahi Sooyoung mengerut saat mendengar keluhan Taehyung. "Emang harusnya apa?"

"Aku-kamu, biar lembut gitu."

"Apaan sih alasan lo gak masuk akal." Sooyoung berjalan ke arah tempat pencucian piring dan meletakan gelas bekas Taehyung di sana. "Terus sama mama gak papa ke sini?"

"Aku-kamu dulu."

"Apa sih Tae? Jangan kayak bocah gitu."

"Bodo amat."

Sooyoung berdecak pelan. Ini salah satu kebiasaan Taehyung juga, orangnya sedikit pemaksa dan sedikit ke kanak-kanakan. Sebenarnya mereka berdua ke kanak-kanakan, tapi menurut Sooyoung, Taehyung lebih kekanak-kanakan dari pada dirinya.

"Terus mama gak papa kamu ke sini?" Akhirnya Sooyoung mengalah. Dia merasa tidak enak dengan mamanya Taehyung kalau Taehyung malam-malam ke tempatnya. Mama Taehyung tau hubungan mereka berdua dan akrab dengan Sooyoung.

mantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang