Angel keluar mobil dengan senyuman lebar yang menghiasi wajah imutnya. Menyalimi tangan Adrian yang duduk di bangku pengemudi.
"Bang Adrian, jemput aku lagi ya!" seru Angel dengan mengangkat ke dua alisnya.
Adrian mendengus pelan. "Nggak bisa, gue ada kelas sampai sore. Nebeng temen lo aja, dek."
Angel mengerucutkan bibirnya. "Nggak bisa juga Bang, Dita sama Elsa pulang bareng."
Adrian mencari ide lain. "Minta anter pacar lo."
"Abang jangan ngeledek gitu dong!!" cercar Angel yang kesal dengan ledekan Adrian.
Adrian terkekeh. "Bercanda." Angel tetap menatapnya kesal. "Naik ojek aja ya, mau?"
Angel mengangguk dengan senyum yang kembali mengembang. Dia beruntung mendapatkan seorang kakak seperti Adrian. Selain baik dan sabar, Adrian juga memiliki sifat penyayang. Walaupun terkadang bisa juga berubah jadi sangat menyebalkan.
"Aku masuk dulu. Abang hati-hati nyetirnya! Jangan ngebut-ngebut, nanti aku bilangin Mama baru tahu rasa!"
"Pengadu." Cibir Adrian. "Lo juga, belajar yang bener. Gue nggak mau punya adek bego."
"Abang, ih!!!"
Adrian malah menertawakannya. Dan pergi tanpa merasa bersalah. Angel melangkah memasuki aula sekolah. Jam menunjukan pukul tujuh pagi, dia masih punya waktu tiga puluh menit untuk singgah sebentar ke kantin dan mengisi perutnya yang keroncongan.
Selama perjalanan ke kantin banyak yang menyapa dan tersenyum padanya. Angel memang di kenal sangat ramah, jadi tidak heran jika banyak yang berani menyapa.
Wangi makanan yang beraneka ragam membuatnya melangkah lebih cepat memasuki kantin. Perutnya sudah semakin tidak sabar untuk menyantap makanan lezat itu.
Setelah memesan makanan dan minuman yang dia inginkan, Angel duduk di bangku yang berdekatan dengan pintu masuk kantin. Kantin lumayan ramai, banyak yang berlalu lalang dan suara berisik tidak bisa terelakkan. Dia makan dengan perasaan risih. Angel tidak terlalu suka keramaian, apalagi sekarang posisinya dia sedang sendiri. Semakin membuat Angel mempercepat acara makannya dan ingin segera meninggalkan kantin.
Setelah beres, dia bangun dan berniat untuk kembali ke kelas. Namun sepertinya ini tidak akan berlalu dengan cepat, karena ada seseorang yang baru saja menabrak dan menumpahkan jus di roknya. Bersyukur tidak mengenai baju seragamnya.
Tanpa bersalah, lelaki itu hanya diam sambil menatapnya yang sedang sibuk menghapus noda di roknya.
Angel menggretak kesal saat cowok itu melangkah berniat meninggalkannya. "Eh, lo!"
Dia berbalik dengan wajah tanpa ekspresi. Rasanya Angel ingin memukul wajah sombong itu dengan tangan mungilnya jika tidak sadar sedang ada dimana.
Angel menatap kesal seseorang yang berada dihadapannya ini. "Lo nggak pernah diajarain sopan santun?"
Cowok itu mulai merasa tertarik. "Nggak, lo mau ngajarin gue?"
Tiga cowok menghampiri mereka dan berdiri tepat disamping cowok itu. Sepertinya mereka temannya. Karena penampilan urakannya tidak jauh berbeda.
"Lo ada masalah sama Saga?" Satu satu cowok itu bertanya padanya.
"Oh, jadi nama lo Saga?!" tidak ada yang menyahut, membuat Angel yakin itu memang benar namanya.
"Denger ini Saga, lo hidup di mana lo harus ngehargain orang lain lebih dulu sebelum lo mau di hargain. Lo nggak bisa seenaknya berbuat sesuatu. Kalau lo salah, lo harus minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Angel [Hiatus]
Teen Fiction[BELUM DIREVISI] "Lo harus belajar buat menilai sesuatu dari sudut pandang yang berbeda." ∇∇∇ Setiap manusia pasti punya luka, Yang lo tahu, Atau yang lo gak tahu. Lo harus inget, Gue ini manusia. Siap be...