13 :: Saga marah

136 10 0
                                    

Kesadaran Angel mulai kembali. Kepalanya seperti berputar-putar. Punggungnya juga masih terasa sakit. Dia beringsut turun dari kasur. Rasanya seluruh badan mati rasa.

Angel berjalan dengan sempoyongan. Dia terus memegang dahinya disepanjang koridor. Tidak ada siswa yang terlihat selain dirinya. Angel tidak sempat melihat jam tadi. Dia tidak tau ini sudah jam pulang atau belum.

Tapi melihat kelas yang sudah kosong, dia menemukan jawaban. Dengan langkah yang pelan, dia merusaha menuju tempat duduknya.

"Ssst." Angel duduk dengan tidak nyaman. Kepalanya berat. Rasanya nyut-nyut. Itu berpengaruh kepada penglihatannya menjadi buram.

Pintu di gebrak dengan kencang. Angel menoleh melihat ke sumber keributan. Di sana sudah berdiri Salsa. Dia masih orang yang sama. Kini dia tidak sendiri, melainkan ada dua dayang-dayangnya yang sudah berdiri disamping Salsa.

Angel sudah capek. Dia sedang tidak ingin meladeni Salsa. Tidak penting. Hanya membuang waktu dan tenaganya saja.

Salsa sudah berdiri dihadapannya dengan tangan yang bersedekap. "Syukur lo cuman pingsan gak sampai mati." Salsa menyeringai. "Sebenernya gue cukup prihatin sama keadaan lo sekarang."

Angel tidak memerdulikannya. Hal itu yang membuat Salsa merasa tidak dianggap dan malah menjadi marah. Kedua temannya memegang tangan Angel. Salsa menangkup dagu Angel untuk memaksa cewek itu agar menatapnya.

"Lo cewek baik, gue akui itu. Tapi itu pandangan gue kenal sama lo dan sebelum lo berani-berani deket sama Saga!" bentak Salsa.

Angel beringsut untuk melepaskan dagunya dari cengkraman Salsa. Tapi cewek ular itu malah semakin kencang mencekram, rasanya seperti dicekik.

"Lo cari salah lawan, Angel. Gue nggak akan kalah. Lo udah salah cari musuh hahaha."

"Lo cewek yang paling menyedihkan yang pernah gue tau." Salsa menekan dagu Angel lagi lalu melepaskannya kasar.

Angel terkekeh. "Lo salah. Yang perlu dikasihanin itu lo, bukan gue!"

PLAK.

Angel ditampar. Ini tamparan kedua yang dia dapat dari Salsa. Angel masih bersikap santai. Dia seperti tidak merasakan kesakitan. Walau sebenarnya, pipinya terasa berdenyut dan ia yakin pasti memerah. Angel tidak ingin menunjukan kelemahannya di depan Salsa.

"Lo lebih menyedihkan daripada gue. Pantes Saga gak pernah ngelirik lo haha." Kata Angel lebih berani.

PLAK.

Tamparan itu mendarat disisi yang lain. Keberanian Angel tidak sedikitpun turun. Dia malah semakin gencar membuat Salsa marah.

Dilihatnya Salsa sudah mengepalkan tangan. Jika sekali lagi Angel berbicara pasti Salsa yang menamparnya lebih kencang dari sebelumnya. Angel semakin merasa tertantang.

"Kenapa lo sampai berambisi buat dapetin Saga? Oh, gue tau. Gak ada cowok yang suka sama lo, ya?"

Salsa sudah tidak bisa menahan tangannya untuk melayangkan tamparan kepada Angel. Angel sudah memejam. Tapi setelah beberapa detik berlalu, dia tidak merasakan apa-apa. Saat membuka mata, ia dibuat terkejut dengan kehadiran Saga dan ketiga temannya.

Saga memegang dengan kuat tangan Salsa yang jika ia telat satu detik saja, akan melayang dan mengenai pipi Angel. Lalu ia hempaskan tangan itu dengan kencang. Kemarahan sudah memenuh dibalik dadanya. Wajahnya memerah. Kedua tangannya sudah mengepal menahan marah.

"LO--" Saga menunjuk Salsa.

Salsa malah mendongak menatap Saga berani. "Kenapa? Lo mau ngebela cewek murahan ini?!"

My Cutie Angel [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang