Tujuh Belas

464 29 0
                                    

"Kalian? Ngapain?" tanya Friska saat membuka pintu dan mendapati tamu tidak diundang.

Bukan nya menjawab, raina dan zee malah nyelonong masuk tanpa sekatapun. Sebenarnya siapa tuan rumah disini?, pikir friska.

"Eh tante, om" ucap Zee saat melihat Nina dan Ikhsan sedang menonton di ruang tamu.
Dengan hormat mereka mencium punggung tangan kedua orang tua sahabatnya.

"Apa kabar zee, raina?" tanya Nina ramah.

"Baik tante" jawab mereka kompak.

"Tante sama om apa kabar?" tanya raina.

"Kami baik. Ayo silahkan duduk"

"Friska! Tolong ambilin makanan buat temen temen kamu" lanjut nina.

"Nggak usah tante, nanti biar kita ambil sendiri. Lagian kita udah sering main sini, kita mau ke kamar friska aja" tolak zee halus.

"Ayo fris kita ke kamar lo aja" ajak raina menarik tangan friska menuju kamarnya di lantai atas.

"Dikamar lo ada makanan kan?" bisik zee pada friska sembari menaiki tangga satu per satu.

"Kulkas di kamar gue nggak pernah kosong" jawab friska yang membuat zee dan raina tersenyum senang.

"Kalian ngapain kemari? Bukan nya kelas di bubarin masih lama" tanya friska yang tengah sibuk mengeluarkan makanan dari kulkas yang ada di kamarnya.

"Jawaban gue simple" ujar zee

"Apaan?"

"Karena nggak ada lo" jawab zee santai.

"Anjir! Gue laper nih" sahut raina.

"Bangsat lo" kekeh friska lalu melempar makanan ringan ke arah mereka.

"Udah lama nggak bolos pas jam kuliah, kita kangen, makanya kita kesini" ucap raina.

"Pacar kalian udah pada tahu belum?"

"Aduhh itu mah gampang" jawab zee.

"Eh fris, nanti malem ada balap liar. Lo mau ikutan?" zee memasukkan keripik singkong ke dalam mulutnya setelah memberi informasi yang zee harap friska akan senang mendengar nya. Zee tahu friska sangat senang dengan balap liar, walaupun friska tidak ada motor yang khusus untuk balapan. Tapi apapun friska lakukan demi mengikuti balap itu.
Bukan hadiah yang friska harapkan, melainkan kesenangan saat membuat musuh musuh balap nya terdiam karena kekalahan.

"Nggak, gue lagi nggak pengen" jawab friska dengan nada lesu.

"Kenapa?"

Bukan nya menjawab ucapan raina, friska malah cuek sambil memainkan ponselnya.

"Kacang kacang" ujar raina dengan nada menyindir.

"Oh gue tau, pasti karena nathan kan? Gue lupa kalo lo nggak mau balapan kalo nathan nggak dateng buat nyemangatin lo" sahut zee.

"Gue rasa sih gitu" sambung raina.

"Semalem lo pulang sama siapa?" tanya zee.

"Nathan"

"Nathan? Emang dia ketemu lo?"

"Gue nggak tau, gue cuma inget pas dia narik tangan gue keluar club"

"Terus?"

Friska mengedikkan bahunya " nggak tau lagi"

"Dasar" raina melempari wajah friska dengan bungkus makanan yang sudah habis ia makan.

"Bentar lagi abang gue nikah, lo semua Harus dateng" ujar zee.

"Bonyok lo udah baikan?" tanya raina.

Geeky Girl But NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang