Sembilan Belas

448 23 0
                                    

Gelak tawa memenuhi ruang tamu Zee. Bukan hanya teman teman Zee yang ada di sana, tetapi Rey dan Angela juga ada disana. Mereka datang setelah Zee dan teman teman nya selesai makan siang.

"Bang mau nanya nih" ujar Delvin

"Apa?" tanya Rey lalu memasukkan keripik singkong kedalam mulut nya.

"Nikah enak nggak sih bang?" tanya Delvin

"Ya enak kalo lagi malam pertama hahahah" jawab Rey diakhiri dengan tertawa.

Mereka yang menyaksikan hanya menatap Rey datar, sontak apa yang mereka lakukan membuat tawa Rey lenyap.

"Gue serius kali bang"

"Hehe iya iya" ujar Rey dengan cengiran nya.

"Maafin Rey ya. Dia emang suka gitu" ucap Angela meminta maaf kepada Delvin atas perbuatan pacarnya.

"Kok kamu minta maaf. Orang kayak Delvin diseriusin? Haduh bisa gempa jakarta" sahut Rey.

"Kampret lo bang"

"Iya kak nggak papa, udah biasa kok perasaan gue ditarik ulur sama abang Rey"

"Kalo gue jadi Raina sih ilfel" sahut Nathan.

"Gue sih yes" sambung alex

"Diem lo berdua!" kesal Delvin.

"Kembali ke laptop!" ujar Zee menengahi pertikaian antara ketiga sahabat itu. Jika tidak maka adu mulut akan berlangsung sampai malam.

"Lo tadi nanya, nikah enak nggak sih bang? Nikah itu enak kalo kita bisa ngejalani hubungan nya dengan baik. Nikah itu butuh keseriusan, bukan main asal nikah aja. Anak orang mau dikasih mahar, mau dikasih makan dan mau dibahagiain. Jangan lo nikah mau ambil enaknya doang"

"Contohnya malam pertama. Malam pertama juga nggak selalu ada, kalo misal si beliau belum siap atau lagi ada tamu nggak diundang, kita nggak bisa maksain. Dan terpaksa lo harus tuntasin sendiri. Ngertikan maksud gue?"

Mereka yang mendengar hanya mengangguk anggukan kepala.

"Kalo papi sih nikah itu enak iya nggak enak iya" ucap papi Zee yang baru datang entah dari mana.

"Nggak enak nya dimana om?" tanya Nathan saat Andre sudah duduk bersila disamping Rey.

"Dulu saat om masih muda om belum mempunyai uang dan belum mempunyai harta sebanyak ini. Dan pada saat itu om masih bekerja sebagai OB. Dan ngambil singkat nya, tante Marsella meminta om untuk menikahinya. Dan kebetulan om belum punya uang, uang tabungan om belum mencukupi untuk memenuhi mahar yang tante Marsella minta"

"Emang mahar tante Marsella berapa? Kenapa dulu om nggak minta sama Nathan aja" ucap nathan.

"Lo belum lahir goblok!" ucap alex menoyor kepala Nathan.

"Pinternya kebangetan" timpal Rey

"Lanjut om nggak usah dengerin setan ngomong" ujar Raina.

"Jadi karena om belum ada uang, om minta tante Marsella bersabar. Dan untungnya tante kalian mau. Kalau sekarang sih mahar nya tante Marsella nggak seberapa. Cuma uang tiga juta dan emas satu suku. Jaman om dulu uang segitu aja udah banyak banget. Sekarang sih udah nggak seberapa"

"Keluar jiwa sultan nya" cibir Rey

"Terus om" sahut Friska.

"Terus satu minggu kemudian om datang kerumah tante kalian dengan membawa mahar yang dia ajukan. Om bicara sama orang tuanya kalau om ingin melamar Anaknya Marsella. Om juga beruntung bisa dapet istri seperti tante Marsella dan mertua seperti itu. Mereka sangat baik"

Geeky Girl But NaughtyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang