Hari ini, taeyong free
jadi dia bisa leha - leha duduk selonjoran di sofa, dan semoga ga ada yang bisa ganggu dia kali ini.Namun mungkin dewi kebaikan tidak berpihak kepadanya saat ini, karena saat ia hampir ingin membuka handpone. tiba - tiba mama jennie deketin dia
"taeyong"
panggil dia, taeyong tersenyum tipis"iya tan, ada apa ?"
"mama boleh minta tolong ga ?"
taeyong membalas dengan anggukan."hari ini kan jennie ulanh tahun tuh, nah kamu mau ga beliin kue buat dia hari ini ? ntar uang nya mama transfer ke rekening kamu"
"oke mah, gapapa pake uang taeyong aja. itung - itung hadiah dari taeyong karena aku gabisa bawa oleh oleh buat jennie kemarin"
wanita paruh baya itu mengangguk sambil mengacak rambut taeyong.
"aduh, makasih ya calon menantu terbaik emang"sialan! bisa - bisa nya tubuh taeyong langsunh menegang setelah wanita paruh baya itu mengatakan kalimat itu.
namun taeyong tetap bisa mengontrol ekspresi wajah nya seperti 'baik baik saja'
padahal mah dalem ati dia udah misuh - misuhtak mau berlama - lama, taeyong segera pamit sama mama nya jennie. terus nyamperin mobil nya yang terparkir rapi dihalaman rumah Jennie.
di dalem mobil, dia terus - terusan gabisa fokus. iyalah! dia kepikiran sama apa yang diucapin mama nya jennie. wah! lee taeyong kayanya lo ga bisa tidur tenang malem ini. apalagi cewek barbar jennie itu semalem juga bikin taeyong gabisa tidur mondar - mandir di dalem kamar.
Sesampainya di toko roti, ia memarkirkan mobil sport nya dan berjalan masuk ke toko roti tersebut
"Excuse me, i want to buy one cake. can i see the type ?"
Wanita karyawan di depannya itu tampak sedikit melamun menatap taeyong, mungkin ia terpesona dengan visualnya taeyong sekarang
"hei! madamoiselle ?"
panggil nya sekali lagi, terlihat wanita itu terkejut saat taeyong sedikit meninggikan suaranya."sorry sir. there, let me take you"
taeyong mengangguk kemudian wanita berambut pirang itu mengantarkan taeyong menuju kulkas yang berisikan banyak kue - kue unik
taeyong mulai memilih kue kesukaan gadis nya itu. rasanya ia ingin kembali ke masa lalu saat jennie dan ia sibuk memilih kue ulang tahun jennie. namun gadis itu tidak menemukan pilihan nya yang akhirnya jennie ngambek seharian gara - gara itu.
taeyong tersenyum tipis, sangat tipis!
itu masa lalu . mungkin tidak akan pernah terjadi lagi pikirnyaAkhirnya, ia memilih kue stoberi dengan cream caramel diatasnya. karena itu yang paling menarik menurut taeyong
"I want this"Ujar nya kepada karyawan di sampingnya itu, ia benar - benar tertarik dengan kue berwarna pink itu.
"Wait a moment sir."
taeyong mengangguk membalas wanita itu, dan berjalan menuju mesin kasir dengan antrian yang cukup panjang.
selesai membayar, taeyong dengan segera pulang kerumah.
"assalamualaikum" ujar teyong mulai memasuki rumah
"Walaikumsalam yong, gimana ? dapet kuenya yong ?" wanita paruh baya itu tersenyum menyambut kedatangan pria itu
"Alhamdulillah tante, dapet nih kesukaan jennie juga. stoberi kan ?"
"wah iya, kamu tau aja jennie suka stoberi. emang ya kalian jodoh banget"
Taeyong tersentak kaget, lagi - lagi wanita paruh baya itu menggoda nya. tapi, apa hubungannya kue dengan jodoh ? ah! hanya wanita paruh baya itu yang tau"jodoh anjir.." batin taeyong saat ini
"yaudah taeyong ke kamar ya tante" pamit pria itu, diangguki dengan wanita paruh baya yang menerima kue itu
"Iya kamu istirahat gih, makasi ya nak" balas mama nya jennie
Taeyong Mengangguk dan berjalan ke kamarnya, benar saja. ia mau istirahat saja harus kepikiran dengan kalimat mamanya jennie tadi.
sialan!
( tbc )
KAMU SEDANG MEMBACA
London Story ㅡ jenyong [REVISI]
Romance[ COMPLETED ] bukan hanya kisah kita, namun juga kisah 'mereka'