Jennie berlari dengan kencang masuk kedalam lobby, lalu berhenti didepan Recepsionist motel itu. bertanya dimana kamar kedua pemuda yang baru saja masuk
ia sempat dilarang oleh sang resepsionis, mereka bilang jennie melanggar privasi namun karena jennie memaksa dan berbohong kalo ia adalah teman dekat Jaemin. jennie pun mendapat nomor kamar tersebut
tentu saja dengan cepat jennie berlari menaiki lift, disusul juga taeyong yang sempat ngos - ngos an didalam sana.
"lo mau kemana sih jen? gila apa hosh hosh. kalo mau labrak pacarlu mending lo dimobil aja, gue yang pukulin dia."
Jennie tak menghiraukan omelan taeyong, dan setelah lift terbuka. ia segera berlari keluar namun sebelum itu tangannya sempat ditarik oleh lelaki dibelakang nya
"JEN! GUE BILANG GAUSAH NGELABRAK DIA!"
"LEPASIN GUE YONG! dia bukan siapa siapa gue! gue kesini cuma karena temen gue yang mau diperkosa! ish, LEPASS"
Taeyong mulai melepaskan cengkraman tangan jennie, ia bingung sekarang
“diperkosa ? apa maksud nya ? jadi jennie tidak berniat melabrak pacarnya yang berada di kamar dengan selingkuhannya?”
"JEN TAPI SAMA AJA. lo gila? lo mau celaka di bantai sama tuh cowo hah mikir! lo punya kekuatan hah sok sok an berani gituan"
Jennie tersentak, mati kutu. benar juga ia sok sok an menjadi pahlawan untuk temannya, padahal ia sendiri saja gadis lemah!
"terus gue harus gimana hiks! .."
Taeyong menarik tangan jennie
"ayo kita pulang!""GAMAU! GUE MAU NOLONGIN ROSÉ"
Taeyong yang jengah dengan sifat jennie pun kembali melepaskan cengkraman tangannya, Iya. ia akan membantu jennie
"Ayo kita kekamar temen lo itu"
Setelah itu, Jennie menuntun taeyong ke nomor kamar yang diberikan resepsionis tadi. sesampai nya didepan kamar, mereka kalap. bagaimana cara membuka pintu itu? apakah menggunakan code ? atau kunci pintu.
"yong .. gimana ini"
"gue dobrak aja kayanya. sebelum temen lo itu di ewe ewe"
sebelum ia ingin mendobrak, seorang petugas kebersihan motel itu menghampiri mereka.
menggunakam bahasa prancis, jennie hanya mengerti jika petugas itu mengumpat.
"dia bilang apa ?"
"kita gaboleh dobrak, itu ngeganggu privacy yang punya kamar katanya"
Taeyong mendengus kesal, kalau begini mereka harus bagaimana ?
"biar gue ketuk dulu pintunya, lo minggir aja"Jennie yang mendengar itu segera menjauh dari depan pintu, dan menunggu taeyong mengetuk pintu kamar milik jaemin itu.
TOK TOK TOK•••Jaemin mengumpat, di jam segini dan saat hampir ingin memperkosa gadis dikungkungannya itu malah ada petugas motel ini. sial
Berjalan dengan lesu, dan membenarkan pakainnya yang tadi habis ia lucuti. ia membukakan pintu dan .. seorang lelaki jangkung mulai mencengkram pakaiannya. di belakang lelaki itu ada seorang gadis yang ia kenal di sekolahnya, Jennie.
Jaemin berteriak, dan mencoba melepaskan cengkraman lelaki asing itu dengan menggunakan bahasa prancis, dikiranya pria asing itu adalah orang sini.
"JAEMIN! dimana rosé?!"
"GUE GATAU! lepas anjing"
Taeyong melepaskan cengkraman nya, dan mulai mengkilir tangan lelaki bernama jaemin itu. dasar bocah
Jennie berlari masuk kedalam, menemukan rosé yang terbaring tak sadarkan diri. seragamnya gadis itu yang sudah koyak namun masih belum telanjang bulat membuat jennie merasa lega.
"ROSÉ! wake up, c'mon"
Jennie mulai membopong temannya itu, membopong keluar dari kamar motel itu dan menatap tajam kearah jaemin sembari memberi peringatan.
“Awas lo kalo macem - macem"
Setelah itu, Taeyong mengikuti langkah jennie keluar dari ruangan itu dan juga sembari memelototi jaemin yang masih mematung diam di sana.
"SIAL ARGH!"
•••
Jennie menurunkan rosé di ranjang apartement Jisoo. Jisoo memiliki apartement sendiri dan hidup sendiri di sini, kalau saja ia mengantar temannya yang masih tak sadarkan diri itu dirumah nya atau pulang kerumah pasti esoknya temannya itu akan di sidang oleh kedua orang tuanya. dan Jennie tidak mau itu terjadi
"gue nitip si rosé ya, minumin air putih yang banyak .. dia cuma dikasih obat tidur"
Jisoo mengangguk sembari menyelimuti rosé
"kaya siapa aja lo ah sama gue. rosé juga temen gue kali. yaudah gih sana pergi husband lo udah nunggu diluar tuh"Jisoo mengatakan itu sembari terkekeh, melihat wajah jennie yang lesu sekarang.
Setelah berpamitan dengan Jisoo, jennie segera berjalan keluar kamar apartement nya dan menghampiri taeyong yang menunggu di parkiran apartement.
"nyokap lo udah nelpon dari tadi, dan ini udah malem banget. mungkin kejutan yang mau dia kasih ke elo ditunda dulu deh."
Jennie menunduk, ia merasa bersalah dengan ibu nya itu.
"yaudah, langsung balik aja kita""berasa babu anjing"
"lah lo kan emang babu gue, jujur aja kali yong"
Jennie tertawa puas meledek lelaki disampingnya itu, namun tidak dengan taeyong yang memasang raut wajah bersungut seperti sedang kesal.
( tbc )
upp! akhirnya, maaf kalo nunggu lama :¡
KAMU SEDANG MEMBACA
London Story ㅡ jenyong [REVISI]
Romance[ COMPLETED ] bukan hanya kisah kita, namun juga kisah 'mereka'