New york

1.7K 160 9
                                    

Heluw epriwan
Narjun kembali jadi langsung aja yaa... cerita ini aku percepatan 2 tahun, agar sedikit nyambung sama alur cerita yg udah aku pikirin baik baik dan gaya bicara pun aku ubah biar enak di baca. tapi tenang aja ko castnya ttp Nara dan Yeonjun dan beberapa tambahan cast lainnya, next time aku kenalin yaaa🤗 jangan lupa untuk votenya yaa...

Selamat membaca...

2 tahun berjalan...

Beberapa tahun yang lalu korea di kejutkan dengan kabar "menikahnya choi yeonjun" namun agensi tak mengkonfirmasi benar apa tidaknya kabar tersebut, syukurnya sang identitas wanita tak ada yang mengetahui. Dan itu membuat Nara sedikit tenang, Nara terus berpikir bagaimana bisa berita tersebut bocor ke tangan publik. Nara hanya takut akan keadaan Yeonjun, takut akan karir Yeonjun dan member TXT lainnya. Sedangkan Yeonjun menakutkan keadaan Nara takut akan "sasaeng" -nya mengetahui keberadaan Nara lalu melukainya.

Setelah berpikir panjang, Nara memutuskan untuk menetap beberapa tahun di New York. Awalnya Yeonjun tak mengizin kan karna Nara pergi sendiri dan menetap disana pun juga sendiri di tambah lagi dengan hubungannya bersama Nara yang pasti akan LDR. Namun Nara terus menerus untuk meyakinkan ia akan tetap baik baik saja, dan pada akhirnya Yeonjun mengizinkan dan melepas Nara pergi ke New york. Dan Nara juga meminta izin untuk melanjutkan kuliah disana, dan Yeonjun pun mengizinkan.

Dan kini Nara sudah menyelesaikan mata kuliahnya, dan bergegas untuk pulang ke apartment yang tepatnya sudah dibeli Yeonjun beberapa tahun yang lalu.

"Nara" panggil seseorang di belakangnya dan reflek tubuh Nara pun membalik kearah belakang

"Ini powerbank mu tertinggal di atas meja" ucap wanita itu

"Owh terimakasih, maaf merepotkan" ucap Nara segera menyambut powerbank dari wanita sekelasnya itu

"Iya gak papa" ucap wanita itu dengan senyumnya.
"Ingin pulang?" Tanya wanita itu

"Iya, dan kau?" Tanya Nara kembali

"Ah iya aku juga ingin pulang, dan tak ada kelas lagi. Bagaimana kita pulang bersama saja? Ah aku malas sekali untuk pulang sendiri" keluhnya dan Nara hanya bisa menseyumi wanita berambut pirang itu

"Baiklah" jawab Nara dengan senyumnya.

"Come on!" ucap semangat wanita itu

Karna jarak apartment yang tak terlalu jauh dari universitasnya, Nara selalu memanjakan kakinya untuk berjalan menuju apartment atau pun pergi ke universitasnya.

Selama perjalanan banyak canda tawa antara Nara dan wanita berambut pirang itu.

"Apa kau sudah seorang punya pacar?" Tanya wanita itu

"Lebih dari seorang pacar tentunya" jawab Nara dengan senyumnya sedangkan wanita itu hanya menatap Nara binggung

"OH TUHAN!!! JANGAN BILANG KAU SUDAH MEMPUNYAI SEORANG SUAMI!?" Ucap wanita itu dengan nada tingginya layaknya seperti sedang terkejut

"Dan itu benar" tawa Nara
"Apakah aku seperti seorang remaja yang tiba tiba mendapat beasiswa untuk kuliah di luar negri seperti di dalam novel novel remaja?" Tebak Nara sambil menatap wanita berambut pirang itu

"tentu saja aku berpikir seperti itu, wajah asia mu sangat membuat ku kagum bahwa kau masih seperti anak remaja pada umumnya" ucap wanita itu
"Dan kau tau? Kau itu selalu menjadi bahan perbincangan di kalangan senior senior, mereka kagum dengan visual mu. Tak hanya laki laki, senior wanita pun banyak yang mengagumi" lanjutnya, dan Nara pun sedikit terkejut karna menjadi "bahan perbincangan senior seniornya" selama kuliah disana Nara tak terlalu perduli dengan gosip gosip yang beredar di kampus.
Nara pun tak seperti anak anak di kampus pada umunya, seperti berpartty partty di atas jam 10 malam di club.

My privet partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang