Meja makan✩

2.2K 247 9
                                    

Jangan lupa votenya pren pren

Dokter pribadi keluarga yeonjun datang kerumah, karna yeonjun meminta sang dokter agar bisa memeriksa Nara secara langsung. Dan kini sang dokter sedang memeriksa keadaan Nara, yeonjun sudah berdiri di belakang dokter sejak tadi. Sedangkan bi ida sedang menyiapkan teh hangat untuk sang dokter di dapur

"Istri kamu hanya masuk anggin, karna angin malam dan jga kecapean. Biarin aja dulu tidur, nanti bakalan saya kasih resep obatnya kamu bisa beli di apotek terdekat" ucap sang dokter seteleh memeriksa Nara

"Owh iya dok, makasih banyak. Maaf udah minta datang kesini malem malem" jawab yeonjun

"Gak papa ko, yaudah saya catatkan dulu resep obatnya" ujar sang dokter keluar kamar Nara dengn membawa tas bawaanya

Yeonjun masih berdiri menatap istrinya itu, cardigan yang masih di kenakan Nara sangat menggangu di mata yeonjun. Yeonjun pun dengan sigap melepaskan dengan pelan, agar tak membuat Nara terganggu. Lalu menyelimuti tubuh Nara

Rasa bersalah muncul ketika yeonjun menatap Nara, tak lama bi ida datang dengan selembar kertas di tangganya

"Den" panggil bi ida, tak ada jawaban dari yeonjun hanya tengokkan

"Ini resep dokternya, dokternya udah pulang den" sambung bi ida dengan menjulurkan kertas yang di berikan dokter

"Owh iya makasih bi" Jawab yeonjun lalu mengambil kertas yang di berikan bi ida

"Yaudah bibi balik ke kamar ya den" sahut bi ida, ketika hendak melanjutkan jalan menuju kamar

"Bi" panggil yeonjun

"Iya?" Jawab bi ida

"Akhir akhir ini Nara suka jalan keluar?" Tanya yeonjun

"Enggk den, non Nara keluar klo cuman ada keperluan" jawab bi ida

"Keperluan? Keperluan apa?" Tanya yeonjun lagi

"Iya den, bibi gak enak jawabnya den" jawab bi ida merasa tak nyaman

"Jawab aja bi gak papa" sahut lagi dari yeonjun dengan tatapan meyakinkan

"Jad... jadii Non Nara keluar kalo dia beli kue buat ulangtahunnya den yeonjun, ulangtahunnya non Nara, dan hari jadi pernikahan. Non Nara selalu lakuin itu dalam 1 tahun ini, dan tahun kemarin jga non Nara ngerayain ulangtahunya den yeonjun. Tapi gak sama hari jadi pernikahan, non Nara orangnya baik banget den. Dia selalu izin sama bi ida kalo mau jalan dan setau bibi non Nara cuman 1 kali jalan sama temen temennya den" jawab bi ida panjang lebar

Yang tadi yeonjun menatap bi ida, kini sudah menatap Nara. Yeonjun merasa bersalah mengurung Nara di rumah membosankan ini

"Kalo dirumah Nara ngapain?" Tanya yeonjun yang masih menatap wajah Nara

"Non dirumah cuman nonton tv terus masuk kamar, dan kalo tiap hari minggu non Nara belajar masak sama bibi. Non bilng dia pengen belajar masak buat den yeonjun, kalo den pulang" lanjut bi ida

Rasa bersalah semakin memuncak ketika yeonjun tau Nara berusaha keras untuk belajar masak untuknya

"Yaudah bi makasih, bibi boleh ko masuk kamar" jawab yeonjun tanpa menengok bi ida, bi ida pun keluar tak lupa menutup pintu

Yang tadi yeonjun berniat untuk balik kedorm, tapi kini Yeonjun mengurungkan niatnya untuk tetap dirumah bersama Nara istrinya

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Sinar matahari menyelinap masuk di sela sela horden jendela kamar, Nara yang merasa terganggu akan cahaya itu perlahan membuka kedua matanya. Matanya masih sayup, matanya sedikit terkejut kita melihat seorang lelaki tidur bersamanya. Siapa lagi selain yeonjun ini pertama kalinya Nara tidur di samping yeonjun, Nara sedikit tak percaya. Bagaimana bisa yeonjun tidur bersamanya?

"Loh? Ini di kamar? Loh siapa yang anter gua pulang?" Tanya hati Nara

alih alih mata mencuri padangan di wajah yeonjun yang tenang saat tidur, bagi Nara saat yeonjun tidur itu adalah suatu kedamaian baginya. Karna tak ingin menggangu tidur nyenyak yeonjun, Nara segera bangkit dari kasurnya dengan kepala yang sedikit pusing dan segera menuju ke dapur

"Bi ida" panggil Nara sambil mengikat rambut panjangnya

"Iya non" jawab bi ida

"Yeonjun kenapa bisa pulang? Terus aku kenapa bisa pulang?" Tanya Nara yang masih binggung

"Setau bi ida non tadi malem udah ada di kamar sama den yeonjun, terus dokter datang kerumah periksa non Nara" jawab bi ida ke Nara

"Dokter?" Tanya Nara lagi

"Iya tadi malem badan non Nara dingin banget, terus den yeonjun telpon dokter supaya non di periksa" jawaban bi ida membuat Nara tersenyum lebar

"Yaudah sekarang aku yang masak" sahut Nara dengan semangat

"Tapi non, non masih sakit" jawab bi ida

"Enggk bi, Nara udah gak papa. Udah bi ida ambil bahan bahan buat bikin nasi gorengnya" sahut Nara dengan antusias
(Yakali kan di korea bikin nasi gorengㅠ_ㅠ
-bel)

Bi ida pun hanya menuruti kemauan majikannya itu, dengan telaten Nara memasukkan sayur sayuran kedalam masakkannya

Kini Nasi goreng yang disiap kan Nara sudah selesai, siap untuk di santap. Nara pun bergegas pergi kekamar untuk meminta yeonjun menyicipi makananya dan berharap semoga sang suami mau untuk mencoba

Kini Nara sudah di depan pintu kamar, tak lupa untuk mengketok pintu. Nara pun masuk tapi ranjang sudah kosong, tepat itu jga yeonjun keluar dari kamar mandi dengan baju handuknya. Sontak Nara di buat tercengang karna yeonjun mengibas kibas rambut basahnya, dan itu membuat Nara ingin lumpuh di tempt. Tak ingin dikira terpesona, Nara langsung membalikkan tubuhnya

"Mau ngapain?" Tanya yeonjun yang masih mengibas kibaskan rambut basahnya agar kering

"Kalo udah, langsung turun kebawah. gua dah bikin sarapan" jawab Nara yang masih membalikkan badannya

"Hmm" jawab yeonjun dengn singkat, Nara yang mendengar pun langsung membuka pintu kamar menuju kedapur lagi

"Hufh hampir mati gua setan" gumam Nara

Update update update update
Semoga suka tq, jgn lupa vote
-bel

My privet partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang