Teror

1.6K 192 22
                                    

[Assalamualaikum readers ku, mohon maaf lahir batin ya jika aku punya salah atau apa kek gitu yg buat kalian tersinggung. Besok dah lebaran, nikmati buat bareng family yakk jan sibuk cari Thr ja kau-_- gadeng canda.... sekali lagi mohon maap lahir batin yaa Untuk besok aku gak ngeup dulu gatau hari apa baru ngeup okee terimkasih]

AWALI MEMBACA DENGN VOTE READERS KU🥰


Kini nara sedang menonton tvnya di ruang tamu, yeonjun sudah meninggalkan rumah beberapa menit yang lalu tapi kini nara sudah bosan

"Apa kerumah mamah aja ya?" Gumam nara pada dirinya yg bosan menonton tv

Dan akhirnya nara langsung memutuskan untuk mengganti pakainnya dengan pakaian jalannya
Ia belum berpikir untuk menginap disana atau pulang kembali kerumah Ini

Setelah siap nara langsung beranjak keluar dari pada rumahnya tak lupa untuk mengunci pintu kembali, karna tak ada hp untuk memesan taksi online nara memutuskan untuk berjalan kaki menuju depan kompleknya dan menunggu taksi lewat

Sesampainya di depan komplek nara langsung melirik ke sekitarnya dan berharap ada taksi yang lewat, jalanan cukup ramai karna ini adalah waktu pulang kerja
Tak lama taksi pun lewat dengan cepat nara pun langsung melambaikan tangganya dan taksi pun berhenti tepat di depan nara

-
Skip

Sesampainya dirumah sang ibu, nara langsung di sapa hangat oleh orang rumah

"Non nara semenjak nikah jarang main kerumah" ucap salah satu bibi di rumah

"Iyaa bi makanya ini nara main kerumah hehe" jawab nara dengan sopan
"Papah belum datang?" Lanjut nara

"Belum non, non nara mau makan apa?" Tanya lanjut sang bibi

"Gausah bi nara udah makan ko tadi dirumah, mamah mana bi?" Tanya nara karna tak menemukan batang hidung induknya🤣

"Lagi arisan sama temannya non, bentar lagi juga pulang" jawab bibi ke nara

"Oh gitu, yaudah nara ke kamar dulu ya bi. Klo mamah pulang bilangin nara di kamar" pinta nara ke bibi dan bibi pun mengiyakan

Nara pun langsung beranjak kelantai 2 dimana kamarnya berada, sesampainya di dalam kamar perasaan rindu nara semakin bergemuruh padahal ia masih berasa seperti anak remaja lainnya. Tapi takdir membuatnya tidak seperti itu lagi, kini nara sudah mempunyai tanggung jawab atas keluarganya nanti

Benda benda masih pada tempatnya tapi kamarnya tak berdebu sama sekali, ranjang yg ia pakai terakhir kali pun masih tertata rapi

"Nara" panggil seorang baruh baya di depan pintu kamar dengan senyumannya

"Loh mamah" kaget nara yg melihat mamahnyaa sudah di depan pintu kamar

"Barusan mamah baru dateng, terus bibi di bawah bilng kamu ada di kamar" ucap somi sambil beranjak menuju ranjang nara lalu mendudukinya

"Iya tadi nara yang suruh bilangin" jawab nara yg juga menyusul somi keranjang

"Dalam rangka apa kamu main kerumah, tumben tumbenan" singgung somi ke anak bungsunya itu

"Bosen dirumah, yeonjun juga udah balik kedorm. Bi ida sama pak umar juga udah berhenti kerja" jawab nara lalu menghempaskan kepanya di paha somi

"Loh kenapa berhenti?" Tanya somi yg kaget

"Anaknya sakit di kampung, harus di jaga bener bener" jelas nara dan somi pun hanya menganggukkan

"Mau mamah cariin yg baru biar bantu dirumah?" Tanya somi ke anknya itu

"Gausah ah, nara dirumah juga gk papa sendirian" tolak nara
"Mah" panggil nara

"Hmm?" Jawab somi lalu menunduk melihat anaknya yg berbaring di pahanya

"Nara bawa mobil lagi ya~" pinta nara dengan nada halusnya

"emang kamu udah berani?" Tanya somi yg khawatir akan peristiwa yang pernh nara alami
"Bener gak nambrak tiang listrik lagi?" Lanjut somi

"Ihh mamah, itu nara lagi oleng ga liat ada tiang di depan irene juga ga negur klo ada tiang di depan" jelas nara yg bangkit dari paha somi

"Eleh, tapi tetep aja nabrak tiang. Kamu tau gak pas denger kamu ketabrak tiang mamah udah dugun dugun pas mau kerumah sakit, ehhh pas dirumah sakit kepala doang lecet segaris" ucap somi sambil memutar kedua matanya sedangkan nara sudah mentap dengan tatapan mautnya

Tak lama bibi datang di sela sela pembicaraan nara dengan somi

"Ibu itu di bawah ada paket buat non nara" ucap bibi memberi tahu sedangkan nara dan somi sudah saling menatap

"Kamu beli apa?" Tanya somi ke anak bungsunya

"Owh iya nara beli tas di online shop" ucap nara yang langsung antusias

Tapi

"Tapi nara kasih alamat bukan rumah ini deh" gumam nara

"Yaudah coba liat aja dulu" suruh somi dan nara pun langsung beranjak kelantai bawah
Yg disusul dengan somi

"Mana paketnya bi?" Tanya nara ke bibi

"Itu non di atas meja" tunjuk bibi ke salah satu meja ruang keluarga dan nara pun langsung menuju kemeja itu

Nara pun langsung meraih paket itu dan langsung membuka bungkus kartus yg membungkusnya dari luang memang paket itu memang seperti paket pada umurnya

"Akhhh!" Teriak nara sambil yang melempar kota yg sudah terbuka itu

"Astaga nara kamu kenapa sih teriak teria-" kaget somi yang melihat isi paket dengan boneka penuh dengan warna merah darah yang di tusuk dengan foto yang terpampang wajah nara

Somi yang melihat itu langsung membelalakkan keduaa matanya, melihat sang anak sudah sangat tetakutan somi pun langsung membawa kotak itu pergi keluar

Sesampainya diluar somi langsung membuang kotak itu ketong sampah
Namun somi melihat secarik kertas tepat di di dalam kotak itu juga dengan cepat somi langsung mengambil dan langsung membacanya

"Kamu ko sekarang bisa fine fine si nar? Kamu yakin gak mau bahagia bareng aku? Ini aku kasih kamu boneka, lucu kan nanti aku bisa buat kamu kaya gitu juga"

Itulah tulisan yang di baca somi, tak terima dengan teror yang meganggu sang anak somi langsung menelpon sang suami agar sang suami bisa menindak lanjuti atau mencari tau siapa pengirim paket ini

Setelah menelpon sang suami, somi pun langsung memanggil bibi yang menemani nara di dalam dirumah

"Bibi" teriak somi dari luar, dan tak lama bibi pun datang yang juga di susul oleh nara

"Iya bu?" Jawab bibi

"Tadi yang bukain pintu pas paket dateng siapa?" Tanya somi dengan rasa penasarannya

"Saya bu" jawab bibi

"Masih inget muka siapa yang anterin?" Tanya somi lagi

"Orangnya paket masker hitam bu, pake topi badannya agak tinggi, kurusan, terus di bawah matanya ada tai lalat. Itu doang yang bibi liat bu" jelas bibi kepada somi, nara yang ikut mendengar pun kembali sadar

"Hyunjin" ucap nara dengan lamunannya









JRENG












JRENGG











JRENGG










TERIMAKSIHH JANGN LUPA VOTE YAA😚

My privet partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang