Toko cake✧

2.7K 320 32
                                    

Awali membaca dengan vote pren pren

Bak tersambar petir di siang bolong, Nara hanya bisa membelalakan kedua matanya Ke Arah Suaminya itu. Terselip rasa bahagia di hati Nara, sangat langka bagi Nara untuk Yeonjun menginjakkan kaki di Halaman rumah yang sudah Yeonjun beli sebelum menikahi Nara.

Tak ingin berlama lama menatap Yeonjun, Nara langsung membuang wajah kejutnya jauh jauh.

"Kenapa pu-" ucap Nara terpotong karna Yeonjun hanya melewati tubuh Nara tanpa mendengarkan pertanyaan Nara, Nara hanya bisa tersenyum kecut bagi Nara ini bukan hal yang sangat baru bagi Nara

"Sabar...sabar..." ucap Nara di dalam hati

Nara pun yang tadinya hanya bisa membeku di tempat asalnya, bergegas memasuki rumahnya kembali. Nara mencari cari suaminya itu

"Apa mungkin dikamar" sambil mengintip intip kamar, ya kamar yeonjun dan kamar Nara tidak terpisah. Karna orang tua mereka melarang untuk tidur berpisah walau mereka tau yeonjun akan jarang pulang, awalnya yeonjun tidak sejutu karna rumah itu adalah rumah yg ia beli dari uangnya.

"Bi ida?" Tanya seseorang yang berada di belakang Nara dengan tangan yang memegang cangkir berisi air putih di dalamnya.

"Bi ida apanya?" Tanya balik Nara karna tak mengerti apa yang yeonjun katakan. Bukannya tanya istri mau kemana dgn pakaian rapi, tapi malah bertanya bi ida yang tak ada sangkut pautnya

"Bi ida kemana?" Ulang yeonjun lebih lengkap sambil meneguk secangkir air putih di tangannya

"Kepasar" ucap Nara yang sudah mulai kesal
Dengan yeonjun, tak ingin berlama lama di hadapan yeonjun Nara melanjutkan jalannya menuju halaman untuk menunggu bi ida pulang dari pasar 

"Songong banget emang klo di ajak ngomong. Dasar landak" ucap Nara dalam hati saat melanjutkan jalannya menuju halaman

Yeonjun hanya menaikkan kedua alisnya saat Nara berucap sesingkat itu, tapi ia tak ingin mengambil pusing dan segera kekamar mengambil yang ia perlukan. Yeonjun kerumah bukan ingin tidur di rumah seperti layaknya suami istri yang jika suami lelah dari kerjanya. Suami akan bergegas pulang, itu tidak termasuk dalam 1 tahun menikah bersama Nara

2 menit berlalu Nara hanya bisa memencet mencet layar hpnya, berharap yang ia tunggu segera datang. Mata Nara segera berbinar ketika Yang Nara tunggu tunggu datang
Pak umar pun langsung memberhentikan mobil berwarna hitam itu tepat di depan Nara, bi ida pun jga keluar dengan kantongan plastik penuh dengan sayuran di tangannya.

"Pa umar kuncinya mana?" Ucap Nara dengan tangan meminta

"Ini no- loh den yeonjun" ucap kaget pak umar ketika yeonjun sudah berdiri di depan pintu dengan tas belanja di tanganya entah apa yg ia bawa

"saya balik cuman mau ngambil sesuatu" ucap yeonjun dengn sopan, tapi masih dengan nada yang dinginnya

"Owh begitu, kenapa gak makan sama sama dulu den" sambung bi ida yang juga masih tetap disana

"Kenapa gak tunggu bentar lagi baru pulang ke dorm?" Lanjut Nara memberanikan diri
Untuk bertanya

Yeonjun hanya menatap Nara dengn tatapan dingin

"saya pulng pak, bi jaga rumah" ucap yeonjun tanpa menjawab pertanyaan dari Nara.

Rasanya detik itu jga Nara Ingin menangis dan berteriak di telinga yeonjun sekencang kencangnya, Setelah melihat yeonjun dengan mobil hitamnya keluar dari pagar rumah. Nara bergegas meminta kunci mobil dengan pak umar

Nara tak ingin membuat konsentrasi menyetirnya terganggu dengan kejadian tadi, toh dia jga sudah terbiasa dengan sikap dinginnya yeonjun.

Sesampainya di toko cake, pengunjung sangat ramai. Dengan mengeluarkan handphone berseta blitz yang tertanda para pengunjung sedang merekam membuat Nara semakin binggung. Nara pun langsung keluar dari mobil mendekati para pengunjung disana

"Soobinn soobinn"
"Gila ganteng bangett beda banget sama di tv"
"Anjg tinggi banget calon suami idaman ini mah"
"Ohh ini yang namanya soobin"
"Itu member txt bukan si?"
"Itu soobin ngapain?"
"Pacarnya birthday?"
"Denger kabar dating aja kaga ada anjr pengn beliin pacarnya "
"Gua pacarnya"
"Besok yeonjun birthday"
"Ahh iyaa"

Itulah sahutan sahutan dari pengunjung pengunjung, ahh bukann ralatt maksdnya sahutan sahutan dari para pengemar yang sudah menunggu soobin dari pintu kaca di toko cake

Karna banyaknya para penggemar yang menunggu soobin keluar dari toko kue, sangat tidak mudah bagi Nara memasuki toko cake, tapi berkat bantuan satpam Nara pun bisa masuk dengan tenang

Nara sudah memilih milih cake yang ia inginkan, ini yang ke2 kalinya Nara membeli cake untuk yeonjun. Tanpa yeonjun tau
(Kasian bnget emang si Nara🤧)
Nara pun bergegas menuju kasir dengan cake yang ia inginkan

"Bisa minta tolong di hias" ucap Nara dengan pelayan kasir dan memberikan kartu debitnya

"Silahkan tulis di sini" jawab pelayan itu, dengn memberikan pulpen dan kertas. Nara sdh menuli kata kata apa yg ia inginkan untuk cake suaminya itu.

"Silahkan tunggu disini beberapa menit" ucap sang pelayan dengan mengambil cake Nara yang ingin di hias

"Ahh dompet ku dalam mobil" ucap seorang laki laki dengan kacamata hitam di samping kasir Nara menunggu

Nara sudah tau jika laki laki yang di sebelahnya itu, salah satu dari sahabat suaminya dan dialah yang membuat para pengemarnya berteriak tak jelas di luar, Kalian akan mengira jika member txt juga sudah tau jika yeonjun sudah menikah?? Tidak member txt tidak ada yang tau jika yeonjun sudah menikah

Tak sengaja mata Nara melihat cake yang sama persis dengan yang ia beli untuk suaminya,di cake yang soobin beli tersebut bertulis "happy birthday yeonjun hyung 24" tanpa pikir panjang Nara memberikan kartu debitnya kepada kasir yang melayani soobin

Sontak soobin yang melihat Nara memberikan kartu debitnya langsung menolak dengan sopan
"Ahh gak usah-" tapi terpotong

"Ga papa" ucap Nara dengan senyum khas manisnya, Nara berpikir setidaknya suaminya merasakan cake yang ia beli walau tak lewat Nara tapi lewat soobin. Pelayan dari arah soobin pun mengambil kartu debit Nara

"Ntar gua ganti" balas soobin dengan senyum manisnya yang bertanda senyuman terimakasih

"Ah gausah ga papa" balas Nara dengan ikhlas

"Ini cakenya sudah di hias" ucap pelayan yang tadi melayani Nara

"Ahh iya makasih" ucap Nara dengan sopan
langsung meraih kantong plastik yang berisi cake suaminya itu

"Ini kartu debitnya" lanjut sang pelayan dari arah soobin

"Oh iyaa hampir lupa, duluan ya" pamit Nara dengan soobin tak lupa senyum manisnya Nara

"Tunggu bentar" ucap soobin dengan meraih cake yang ia pilih Berkat Nara dan menghampiri Nara yg sudah jauh dari jaraknya

"Nama lu siapa?" Tanya soobin

"Kim Nara, duluan yaa. Ga enak di liat fans lu" Pamit Nara dengan sopan, karna jika ia berlama lama berbicara dengan soobin. Itu akan membuat para pengemarnya berpikir yang macam macam

"Makas-" terpotong karna Nara segera pergi keluar dengan menenteng cakenya

Punggung Nara pun sudah tidak terlihat di bola mata soobin karna tertutupi para pengemarnya.

Kim Nara? Boleh juga

HAII MAKASIH UDA BACA, Mksh yg udah vote. Jgn lupa share ke temen temen yaa... semoga suka di part ini yaa
-bel

My privet partnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang