Cerita ini ditulis untuk memberitahu; tidak ada di dunia ini yang gratis. Tapi, bukan berarti bahwa segalanya bisa dibayar dengan pundi-pundi uang. Bisa jadi imbalan yang dibayar di luar dugaanmu, tergantung bagaimana perspektifmu bekerja. Kalau beruntung, akan sama-sama senang. Kalau netral, hm, tidak mengapa. Tapi kalau rugi, jangan salahkan siapapun dan segera bertindak.
Pun ketika kamu terperangkap oleh perspektif dicampur perasaan, selamat, cari jalan keluarmu sendiri karena itu murni kesalahanmu. Aturan lainnya; jangan coba-coba melibatkan siapapun, apalagi orang bersangkutan. Memangnya kamu mau terlibat dengan sesuatu yang bukan urusanmu? Tidak 'kan?
Sebuah pengecualian; orang itu bersedia.
Oh, satu hal lagi. Cerita ini dibuat untuk mengikuti One Day 500 Words yang diselenggarakan oleh wpmwritingchallenge. Karena sudah lama tidak menulis dengan batas word yang ditentukan lantaran vakum di dunia wordpress, doakan agar semuanya dilancarkan dalam proses penulisan ini selama seminggu kedepan. (Dan semoga tidak menganggu proses pengerjaan tugas akhir yang sedang genting-gentingnya hehe tolong jangan ditiru).
Dengan ini, cerita mulai dibuka.
***
Main Casts
Januar Bagaskara
Faiza Alya Adnan
***
dearaquamarine's storyline © 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Simbiosis
Poetry[TAMAT] Bagi Faiza Alya Adnan, sebetulnya ini bukan perjanjian di atas kertas putih bersama Januar Bagaskara. Tidak tahu siapa yang merugi dan siapa yang beruntung, tergantung perspektif mana yang dilihat dan diyakini. Kalau ada kesalahan perspektif...