Saat sedang asik menonton film dikamarnya, tiba-tiba ponsel lania berbunyi dan menampilkan notifikasi pesan dari arka. Sontak, ia mengerutkan kening heran lalu meraih ponselnya.
Arka Devano
Lan, gue ganggu gak?
Kalleyaorlania
Kenapa? Lagi free kok
Arka Devano
Besok pulang sekolah lo ada acara?
Kalleyaorlania
Gak ada kok, ada apa emg?
Arka Devano
Kalo gitu besok pulang sekolah gue tunggu diparkiran ya
Sedikit bingung, namun lania tetap mengiyakannya. Toh, besok ia tidak ada janji dengan siapapun
Kalleyaorlania
Oh, oke
Setelah itu, ia kembali meletakkan ponselnya diatas nakas dan kembali memfokuskan diri ke film yang tadi ia tonton.
***
Begitu bell pulang berbunyi, lania bergegas merapikan barangnya, "lania, lo bisa temenin gue bentar?" ujar Aurel.
"kapan? Sekarang?"
"Iya, Lan."
"Duh, kalo sekarang gue gak bisa, Drey. gue udah ada janji sama Arka pulang sekolah," Lania merasa tak enak.
"lho, tumben? Ngapain?" terdengar sedikit aneh, ditelinga Audrey. Lania mengangkat bahunya, "gak tau, semalem dia chat gue katanya ada waktu gak pulang sekolah, ya gue jawab aja ada,"
"lo mau kemana sama si arka?" rupanya, jendra mendengar pembicaraan lania dan Audrey.
"gak tau, ke akhirat kali," jawab lania random dan di hadiahi satu jentikan didahi lani.
"kenapa sih, ndra!" kesal lania sembari mengusap dahinya
"punya mulut di jaga kali! Gimana kalo ntar lo ke ahirat beneran sama si arka?"
"ya emang endingnya semua orang bakal ke akhirat juga, ndra. Kok lo ngegas sih?"
"tapi gak sekarang juga, lan!"
"emang bukan sekarang kok, orang gue belom pergi sama si arka," lania tak mau kalah
"udahan napa. Lo berdua udah kayak anjing ama kucing aja tiap ketemu berantem mulu," Daniel segera menengahi
"ya emang, dia tuh yang anjing," celetuk lania
Jendra hendak membalas, namun segera ditahan oleh Daniel, "lo tuh cowo tapi mulut kayak cewe, ndra."
"nah kan! Daniel aja ngatain lo gitu, emang mulut lo tuh kayak mulut cewe tau gak,"
"udah woi, lo berdua hobi amat berantem. Awas aja kalo sampe saling suka," kini Audrey yang menengahi mereka
"apaan dah," cibir lania.
***
Mereka berempat menyusuri koridor dengan lania dan jendra yang saling mendiamkan. Lania tak habis pikir dengan tipe manusia seperti jendra, harinya seperti tak lengkap kalau tidak mengusik hidup orang lain.
Begitu sampai diparkiran, terlihat arka sudah menunggu didepan mobilnya.
"gue duluan, ya," pamit lania
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Goodbye [hiatus]
Подростковая литератураKata siapa perpisahan itu menyakitkan? Lania akan mematahkan perkataan orang bahwa perpisahan itu menyakitkan. Mari duduk, akan ia ceritakan bagaimana ia menjalani sebuah perpisahan- yang indah. -------------------------- Tentang kita, yang tak diiz...