-; Sixteen

72 3 0
                                    


Mobil arka berhenti sempurna didepan pagar rumah Lania, "makasih ya ka, udah traktir gue makan di Mall tadi," ujar lania sesaat sebelum membuka pintu mobil arka.

"gue yang harusnya terima kasih, lan. Udah bantuin gue milih hadiah. Lagian sesama temen gak apa-apalah saling traktir gitu."

"oh oke. Kapan-kapan gue yang traktir lo, deh! Kalau gitu gue turun dulu ya. Udah hampir malem juga," lania turun dan berdiri tepat disamping mobil arka.

Memang, kini matahari sudah setengah tenggelam begitu mereke tiba di rumah lania.

"gue duluan ya, lan," dan mobil arka perlahan menjauh. Begitu mobil itu berbelok di ujung jalan, lania akhirnya masuk kepekarangan rumahnya.

***

Esoknya, saat jam istirhat tiba, lania dan audrey berjalan beriringan menuju kantin. Kali ini kantin kembali ramai seperti biasanya. Begitu selesai memesan makanan, mereka berdua segera mencari bangku yang kosong.

Saat hendak menikmati makanannya, seorang siswa tingkat junior tiba-tiba menghampiri mereka berdua.

"permisi kak, kakak yang namanya Lania, bukan?" mereka berdua kompak menaikkan alis, terheran.

"iya, gue yang namanya lania. Ada apa?"

"kak arka nitip pesen. Kata kak arka, kak lania ditungguin dilapangan basket,"

Rasa heran lania dan audrey semakin besar, "sekarang?"

Siswa itu menggeleng, "gak tau, yang kak arka bilang cuma itu aja. Gak tau sekarang apa selepas istirahat." Dan ia segera berlalu dari hadapan lania dan audrey.

"mau ngapain coba arka manggil gue ke lapangan basket? Gue kan gak bisa main basket,"

"dia mau nembak lo kali," audrey asal bicara.

"apa-apaan nembak! Ngaco lo, ah,"

Audrey mengangkat bahu, "ya siapa tau aja, sih. Lo kan udah lumayan dekat. Terus lo berdua abis dari mana? Kok tiba-tiba lo jalan sama dia?" selidik audrey

"bantuin dia nyari kado, gak tau buat siapa,"

"lo cepetin makan lo, gih. Kasian arka nunggu lo di lapangan basket," audrey kembali menyantap makanannya. Lania terdiam sejenak berpikir untuk apa arka memanggilnya kelapangan basket pada jam istirahat begini. Akra tidak benar-benar bakalan ngajak lania sparing basket, kan?

Begitu mereka menghabiskan makanannya, lania dan audrey segera bergegas untuk ke lapangan basket sesuai pesan arka tadi.

"ini arka ngapain si manggil gue? Makin aneh aja tu anak," heran lania.

Begitu sampai di lapangan basket, sudah banyak siswa yang berkerumun disekitar lapangan basket membuat lania serta Audrey semakin keheranan.

"ini ada apaan, sih?"

***

Begitu danil dan jendr keluar dari ruang OSIS, banyak siswa yang nampak berlarian di koridor menuju kearah lapangan basket.

"buruan aelah"

"si arka pengen buat apaan lagi coba?"

"lari lo kencengin dikit, kek"

Terheran, akhirnya Daniel memberhentikan seorang siswa yang juga menuju ke lapangan basket, "ini ada apaan? Kok pada lari, sih?"

"anu, ini katanya si arka buat pengumuman gitu. Gak tau dah pengumuman apaan,"

"pengumuman?" gumam jendra

"hooh, semacam pengumuman lah, gitu. Ada yang bilang juga dia pengen nembak gebetan dia, gak tau juga gue," setelah itu, ia langsung bergegas menuju lapangan basket tanpa menunggu respon dari daniel dan jendra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Goodbye [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang