First

3.5K 212 10
                                    

Hari ini adalah hari pertama Yeji menginjakkan kakinya di sekolah barunya setelah ia pindah dari Jepang satu bulan yang lalu. Ia akhirnya kembali ke kota kelahirannya Seoul setelah sepuluh tahun tinggal di Jepang bersama orangtuanya. Di Seoul, Yeji tinggal di Korea sendiri karena orangtuanya tidak ikut pindah ke Korea.

Sebenarnya alasannya Yeji pindah ke Korea karena Yeji telah bermasalah di sekolah lamanya di Jepang. Ia termasuk salah satu tersangka pembullyan di sekolah lamanya yang membuat seorang siswi sekelasnya meninggal dunia setelah lompat dari rooftop sekolahnya. Ia adalah pemimpin geng yang sering melakukan pembullyan terhadap siswi yang kurang cantik dan kurang pintar di sekolahnya. Walaupun begitu sebenarnya Yeji adalah murid terpandai di sekolahnya. Sang juara umum di angkatannya.

Beruntungnya Yeji terlahir di keluarga kaya yang bisa menutup kasusnya rapat-rapat sehingga nama Yeji dan keluarganya tidak tercemar. Nama keluarga mereka tetap baik, tetapi Yeji tetap merasa tidak nyaman di sekolah lamanya. Ia merasa bersalah dan malu pada teman sekolahnya. Ia bertekad di dalam hatinya untuk berubah dan tidak melakukan pembullyan lagi pada orang yang lemah.

Ia tidak mau hidupnya tidak tenang dan  merasa bersalah seumur hidupnya. Kejadian itu memberinya banyak pelajaran bahwa tidak seharusnya ia membanggakan dirinya yang senang dan menindas yang lemah. Walaupun sebenarnya Yeji bukan orang yang jelas meneror gadis malang itu, tetapi ialah dalang dari pembullyan ini.

Setelah kejadian itu ia juga mengubah cara pandangnya terhadap dirinya setiap ia melihat pantulan dirinya di depan cermin. Dahulu ia merasa bahwa ialah Yeji yang cantik, pintar, kaya dan unggul dalam semua bidang. Ia merasa bisa melakukan apapun yang ia mau dengan apa yang ia miliki. Ia bisa mendapatkan barang apa saja yang ia inginkan, bisa menjadi juara umum paralel di sekolah tanpa pernah turun ke peringkat kedua, dan bisa mendapatkan seseorang yang ia sukai walaupun orang itu tidak menyukainya.

Tetapi sekarang ia merasa ia tidak bisa melakukan semuanya sesuka hatinya. Ia tidak bisa memaksakan yang ia mau pada orang lain. Ia tidak bisa memaksa perasaan orang untuk menyukainya. Ia tidak mau menjadi sombong dan hidup mewah seperti dirinya dahulu. Ia lebih membatasi dirinya untuk tidak hidup berlebihan dan tidak emosian.

Yeji berjalan biasa dan menatap ke depan dengan datar tanpa menaikkan dagunya seperti kebiasaannya dahulu. Tetapi kesialan menimpanya di hari pertamanya saat ia ingin berubah menjadi sosok yang lebih baik. Ia tidak sengaja menabrak seorang siswa di depannya yang tiba-tiba berhenti karena membenarkan tali sepatunya yang lepas.

Yeji ingin marah saat itu juga, tetapi ia sudah berjanji pada dirinya untuk berubah. Yeji pun menunduk meminta maaf. Tetapi setelahnya ia menerima bentakan kasar oleh pemuda yang ditabraknya tadi. Pemuda yang berpenampilan kacau, rambutnya acak-acakan, wajahnya dekil dan banyak luka lebam, bajunya kucel dan bau, serta tubuhnya sangat kurus itu membentaknya kasar.

Tetapi Yeji malah terfokus pada wajah tampan pemuda itu, hidungnya yang tinggi, dan bibirnya yang berisi andai saja wajahnya lebih bersih, pasti akan terlihat lebih tampan. Yeji tersadar kembali setelah mendengar bentakan keras kedua dari pemuda di hadapannya itu.

"LIAT APA LO!" ucap pemuda itu. Tanpa Yeji tahu pemuda itu juga memperhatikannya, ia merasa gadis di hadapannya sangat cantik dan terlihat sekali jika ia adalah orang kaya dari kulitnya yang bersih dan bening.

"Nggak ada" jawab Yeji ragu. Menurutnya pemuda di hadapannya cukup menakutkan karena luka-luka pada wajahnya yang masih terlihat baru.

"Lain kali jaga mata lo, jangan kehausan banget liat gue"

Rasanya Yeji ingin berteriak "KEPEDEAN BANGET LO, MISKIN AJA SONGONG!" tetapi ia hanya bisa diam dan membiarkan pemuda itu pergi meninggalkannya. Ia hanya bisa mengumpat di dalam hati. Andai saja ada kerikil di dekatnya ia ingin melempar belakang kepala pemuda itu dengan kerikil itu.

He is not A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang