Seventh

1.4K 160 15
                                    

Keesokan harinya Yeji pergi ke sekolah dengan semangat dan ia telah melaporkan masalah Hyunjin ke ruang guru. Dan guru menerima sarannya untuk memberikan Hyunjin ujian di rumah sakit.

"Kamu yakin, dia mampu?"

"Iya Bu"

Yeji ikut ke rumah sakit bersama gurunya setelah selesai mengerjakan ujian. Ia sengaja mengerjakan ujian dengan cepat agar bisa ikut ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Yeji buru-buru berlari ke ruangan Hyunjin meninggalkan gurunya. Ternyata Hyunjin tidak ada di dalam.

"Sus, dimana pasien kamar ini?"

"Pasien di ruang ICU, tadi pagi-pagi sekali, detak jantungnya sangat lemah dan pasien tidak sadarkan diri sehingga harus dipindah rawat ke ICU"

Dan Yeji tidak bisa berkata-kata apa, hanya matanya berkaca-kaca.

"Yeji bagaimana?" tanya Bu Park.

"Hyunjin di ICU Bu"

"Astaga"

"Bolehkah kami melihatnya?" tanya Bu Park.

"Ayo, tetapi hanya satu orang yang boleh masuk, bergantian"

Yeji yang duluan masuk, setelah memakai pakaian steril. Yeji terdiam melihat Hyunjin yang terlihat sangat lemah dan matanya tertutup damai.

"Kenapa kamu malah nyuruh aku pulang semalam?" Yeji menangis sambil memegang tangan Hyunjin.

"Kamu pasti sembuh, aku ga percaya kata dokter, aku yakin kamu kuat"

***

Setelah tiga hari di ruang ICU, kondisi Hyunjin lebih baik dan telah dipindahkan ke ruang rawat biasa. Sekarang Yeji sedang menemaninya berkeliling di taman rumah sakit. Yeji mendorong kursi roda Hyunjin pelan.

"Aku bisa ujian susulan kan Ji?" tanya Hyunjin.

"Iya, tenang aja, aku udah urus semuanya"

Hyunjin tersenyum.

Setiap kali Yeji melihat Hyunjin, rasa takut selalu datang ke hatinya. Pikiran buruk sering datang ke kepalanya karena Hyunjin terlihat semakin lemah. Bahkan untuk menahan tubuhnya untuk duduk tegak saja ia tidak bisa, ia hanya bersandar di kursi rodanya. Walaupun begitu semangatnya begitu besar salah satu alasannya Yeji dan Han yang selalu ada di sampingnya.

Tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka. Ia Han, membawa tiga kotak makanan dan tembakan gelembung.

"Lo kemana aja?" "Udah lo yang masukin gue ke sini, tapi lo nya ga datang-datang" tanya Hyunjin pada Han.

Han tertawa,

"Lo rindu sama gue?"

Yeji tersenyum, melihat interaksi mereka.

"Makasih ya, lo udah biayain rumah sakit gue".

"Bukan gue sendiri, itu pacar lo"

"Kamu?"

Yeji hanya senyum.

"Dia bahkan udah bayar semua hutang paman dan bibi lo" ucap Han.

"Apa? Kenapa Yeji?"

"Karena aku sayang kamu"

"Makasih banyak ya, aku akan ganti setelah sembuh nanti" Hyunjin memegang tangan Yeji yang berjongkok di hadapannya.

He is not A Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang