#flashback
Hari ini Hyunjin kembali ikut ke rumah Yeji setelah pulang sekolah. Mereka seperti biasa duduk di sofa untuk belajar atau duduk di karpet. Hyunjin membuka seragamnya, menyisakan kaos dalamnya sementara Yeji mengganti baju di kamarnya.
Yeji pun duduk di samping Hyunjin setelah mandi.
"Lo harum-harum sengaja ya, goda gue" ucap Hyunjin.
"Ga ah, pede lo"
Hyunjin tiba-tiba mendekatinya seperti hendak membisikkannya sesuatu. Ternyata Hyunjin malah mencium telinga Yeji. Yeji terkikik geli.
"Gue suka"
"Apa? Tindik gue?"
"Elo" ucap Hyunjin. Hyunjin kemudian mendekat ke wajah Yeji lalu semakin dekat dan ia mencium bibir Yeji lembut. Yeji berusaha mengimbangi ciuman Hyunjin yang sedikit terburu-buru tetapi sangat lembut 1sehingga keduanya sama-sama merasa panas.
Hyunjin pun membuka kaosnya dan memperlihatkan dada bidangnya, ia menjatuhkan Yeji dengan lembut di sofa lalu menciumnya kembali. Ia mencium hampir seluruh inci wajah Yeji dan berakhir memeluk Yeji. Yeji mencoba menenangkan detak jantungnya yang berdetak sangat kencang. Dan ia bisa merasakan detak jantung Hyunjin juga sangat cepat. Yeji pun melingkarkan tangannya di pinggang ramping Hyunjin yang ada di atas tubuhnya.
Hyunjin lalu menatapnya dari dekat dan menyentuh wajah Yeji.
"Lo mau gue ngerusak lo?"
Yeji memegang wajah tampan Hyunjin yang sangat dekat dengannya.
"Nggak Hyunjin. Gue ga bisa ngecewain orangtua gue" jawab Yeji. Hyunjin lalu menjatuhkan dirinya di samping Yeji dan memeluknya erat. Wajah Yeji pun menempel di dada Hyunjin dan Yeji membalas memeluk Hyunjin. Kemudian Hyunjin mengecup puncak kepala Yeji.
"Maaf"
#end of flashback
***
Yeji tersenyum menerima pesan Hyunjin yang mengajaknya ke rooftop sekolah saat makan siang. Yeji pun membawa dua sandwich dan satu minuman ke sana. Ia tersenyum saat melihat Hyunjin duduk di sudut rooftop. Setelah di dekati ternyata wajah Hyunjin lebih pucat dari biasanya."Lo kenapa?" tanya Yeji khawatir.
"Gue bawa makanan buat lo, lo pasti belum makan"
Hyunjin tidak menjawab, dan malah menidurkan kepalanya di paha Yeji.
"Lo di sini ya sampai gue tidur" ucap Hyunjin pelan.
Yeji memegang dahi Hyunjin.
"Lo sakit, dahi lo hangat, mending lo ke UKS, daripada di sini"
Hyunjin memegang tangan Yeji untuk menahannya.
"Lo di sini sampai gue tidur"
Yeji pun memegang kepalanya yang pusing, ia sungguh khawatir. Tetapi ia hanya mematuhi kata-kata Hyunjin. Melihat tubuh Hyunjin yang kurus, ia saja sudah sedih, belum lagi melihat wajahnya yang hampir setiap hari ada luka baru. Mengapa dulu rasanya tidak seperti ini?
Yeji pun mengusap-usap kepala Hyunjin yang berkeringat. Ia masih bisa mencium aroma strawberry yang bercampur keringat.
"Gue sayang sama lo Jin" ucap Yeji pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is not A Bad Boy
FanfictionBeberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membaca😊 "LIAT APA LO!" "Lain kali jaga mata lo! Jangan kehausan banget liat gw" ~Hyunjin~ sang preman dekil yang tampan. "PEDE BANGET LO! MISKIN AJA SONGONG" ~Yeji~ Gadi...